Bab 37 : Bertemu lagi, lagi dan lagi.

96 8 2
                                    

Hendery lagi tenang ngerjain berkas kantornya di ipad miliknya, ia tak membawa laptopnya karena ribet dan ia mengerjakan itu di dekat jendela.

Ten tidur, Choisan pergi keluar sedangkan Johnny pergi kerja sedari tadi. Terkadang Hendery mengecek mereka berdua apalagi Haechan.

Ia rindu akan celoteh Haechan yang kadang membuatnya kesal, namun kali ini ia hanya bisa bersabar dan menunggu semuanya membaik.

Tidak lama ada yang mengetuk pintu ruangan mereka, Hendery pun membuka pintu itu dan terlihat ada tante Winwin, Renjun serta Xiaojun.

Hendery menyambung mereka dengan baik, sesungguhnya ia tak menyadari jika ia akan bertemu Xiaojun lagi.

" Kak? gimana keadaan Haechan, udah sadar? " tanya Renjun sambil melihat kondisi Haechan.

" Belum Ren, dia masih koma " balas Hendery yang menghampiri Renjun.

Winwin sama Ten akhirnya ngobrol karena Ten kebangun, Xiaojun hanya bisa duduk sambil menunduk saat itu karena ia sendiri tidak tahu akan ada Hendery di sini.

" Woy! bangun ga lo?! bangun dong pleasee, gue kangen chattingan sama lo Chan.. " kata Renjun sambil memegang tangan Haechan.

" Sabar ren, gue juga kangen kali " sewot Hendery sambil menepuk pundak Renjun.

Xiaojun masih saja diam disana, ia mendadak tak ingin berbicara kepada siapa pun termasuk Hendery.

" Btw Jaemin mana Ren? " celetuk Hendery kepada Renjun.

" Di bawa sama Jeno bang, katanya sih jalan-jalan " jelas Renjun yang saat itu masih melihat Haechan.

Xiaojun memutuskan untuk keluar dari sana diam-diam dan duduk di luar sambil mendengarkan lagu dengan headset kecil yang selalu ia bawa kemana-mana.

" Bang? kejar kak Xiao gih, dia udah ga ada hubungan lagi sama pacarnya soalnya " kata Renjun tiba-tiba kepada Hendery yang sedang melamun saat itu.

" Makasih sih buat info nya tapi gue ga mau ngejar lagi, gue cape soalnya " balas Hendery dengan halus agar tidak menyakiti hati Renjun.

" Gue tahu lo ga mau sama dia karena takut kayak waktu itu kan? tapi perlu di inget kesempatan ga datang kedua kalinya. " balas Renjun lagi yang membuat Hendery terdiam, benar-benar terdiam hingga dia tak bisa membuka mulutnya untuk berbicara sepatah kata pun.

Xiaojun duduk di sana dengan tenang sambil memperhatikan sekitarnya, ia mendengarkan lagu Hapus Aku - Nidji. Memang jika diingat lagi Xiaojun hanya menganggap Hendery hanya teman biasa saja tak lebih dari itu, namun pandangan Hendery berbeda kepada Xiaojun karena Hendery menganggapnya lebih dari seorang kata 'teman'.

Xiaojun pasrah akan segalanya karena pernah menanggap Hendery layaknya angin berlalu, berbeda dengan Hendery yang telah berdamai akan semua masalah itu.

" Nih minum, gue tau lo mikirin sesuatu sampai lo harus keluar dari ruangan " kata Hendery sambil menyerahkan sebuah minuman kaleng ke Xiaojun.

" A-ah makasih buat minumannya " jawab Xiaojun lalu mengambil minuman itu.

" Sama-sama " ujar Hendery secara singkat lalu duduk di samping Xiaojun.

" Gimana keadaan lo sama pacar lo? " tanya Hendery dengan santai.

" Kalau soal itu aku ga berhubungan lagi, dia selingkuh di belakang aku " jelas Xiaojun sambil menunduk ke bawah.

" Oh gitu ya, semangat deh buat lo " sambung Hendery sambil meminum kopi kaleng yang ia beli tadi.

" Kak boleh nanya sesuatu ga? " kali ini Xiaojun yang bertanya kepada Hendery.

" Nanya apaan? " balas Hendery dengan cepat.

" Kalau aku bilang aku udah mulai suka sama kakak, kakak masih mau menerima aku? " tanya Xiaojun sambil melihat kearahnya Hendery.

Hendery langsung terdiam sejadi-jadinya, ia tak tahu harus jawab apa seakan-akan dia terlarut dalam pertanyaan itu, benar-benar terlarut.

Xiaojun jujur mengatakan itu dari pada dia pendam sendiri, ia berharap bahwa Hendery menerimanya lagi tapi dia ingat akan masa-masa Hendery benar-benar hancur karena dirinya sendiri.

" Kalau kakak ga mau juga gpp kok, aku cuman nanya aja " sahut Xiaojun lagi sambil senyum meskipun hatinya perih.

Hendery tidak menjawab apapun lagi, ia ingin pergi dari sana tapi tak mungkin ia meninggalkan Xiaojun seperti itu saja. Hendery tak ingin berpacaran untuk saat ini tapi sesungguhnya ia tak pernah menyangka jika Xiaojun lah yang bertanya kepada dirinya.

" Jawaban gue hanya ada di lagu Naif - Benci untuk mencinta, gue masuk dulu ya " kata Hendery lalu pergi dari sana.

Xiaojun pun membuka hpnya dan searching akan lagu tadi, ia mendengarkan lagunya hingga habis dan disaat itu lah dia baru sadar akan jawaban Hendery sesungguhnya.

Hendery balik ke ruangan tadi dan melihat Winwin dan Renjun sudah ada di luar ruangan, Hendery pun menyapa mereka lalu mengatakan jika Xiaojun ada di luar.

" Bang kita balik dulu ya, ntar kalau Haechan udah sadar kabarin gue " teriak Renjun dari jauh.

" Siap deh wkwk " balas Hendery lalu masuk ke dalam ruangan.

Hendery membereskan semuanya dan melihat maenya sedang memikirkan sesuatu, ia pun menghampirinya lalu duduk di samping Ten.

" Mae kenapa? mikirin sesuatu? " tanya Hendery dengan hati-hati.

" Oh ngga kok mae cuman laper aja pengen makan yang manis-manis hehe " jawab Ten kepada Hendery saat itu.

" Suruh aja bang Choi atau daddy beliin, ga mungkin Hendery yang pergi ntar kalau Hendery pergi siapa yang jaga mae sama Haechan? " tanya Hendery setelah menjelaskan panjang  lebar.

" Mae bukannya ga mau bilang ke mereka tapi takut ngeganggu apalagi daddy kamu, sering banget meeting jam segini " kata Ten sambil melihat jam di hpnya.

" Udah tenang mae, Dery tau triknya " jawab Hendery dengan santai.

Ten bingung mendengarkan perkataan Hendery kala itu dan Hendery langsung menggunakan triknya itu kepada daddynya.

" Halo dad? lagi ga sibuk kan? mae nitip makanan manis soalnya " kata Hendery yang menelepon Johnny.

" Tumben banget, biasanya jarang makan yang manis tapi daddy usahain beli kalau sempet karena jadwal padat buat minggu ini " balas Johnny dari seberang.

" Katanya kalau bawa nanti dapet imbalan, gatau pasti apa imbalannya yang penting dapet kalau Daddy bawain " bisik Hendery di dalam telepon.

" Siap daddy usahain secepatnya deh wkwk " jawab Johnny sambil ketawa kecil.

Hendery pun mematikan telepon secara sepihak dan menatap maenya yang sedang melihatnya sedari ia mulai menelepon tadi, Ten menaruh rasa curiga kepada Hendery untuk kali ini.

" Hen? kamu ga bilang apa-apa atau yang aneh-aneh kan? " tanya Ten kepada Hendery yang sedang memainkan ipadnya.

" Oh ngga kok, tenang aja mae " balas Hendery dengan santai.

Ten pun mempercayainya dan tidur karena kelelahan, Hendery mengerjakan kerjaan onlinenya sambil dengerin lagu menggunakan headset agar tidak menganggu yang lain.

Ia mendengarkan lagu I Still Love You - TheOvertunes, ia terkadang terdiam juga mendengarkan lagu itu namun ia mencoba menghindari itu semua dan fokus untuk saat ini.

Ia tidak bermaksud jahat kepada Xiaojun namun ia saja yang tak ingin hal itu terjadi lagi atau pun terulang lagi kepada dia dan Xiaojun.

" Johnten Story " ft. Choisan | END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang