Bab 39 : Henxiao Part!

87 7 0
                                    

Ini bakalan aku buat jadi 2 bab ya, bab 39 - 40. Maafkan aku jika jarang buat moment mereka dalam cerita ini.

Sebelum baca! mohon diingat bahwa dalam bab kali ini hingga bab selanjutnya Ten dan Haechan sudah sembuh dan dinyatakan boleh pulang ya.

Hendery bersiap-siap karena ia ingin berkelana sendirian dengan motor kesayangannya yang baru dia cuci sore tadi, ia bergegas turun ke bawah untuk mencari sesuatu.

" Mau kemana Hen? " tanya Ten yang agak bingung melihat sikap Hendery.

" Jalan-jalan doang mae " balas Hendery sambil mencari kunci motornya.

" Bener ya? jangan minum alkohol, jangan ngerokok sama jangan buat yang aneh-aneh " kata Ten kepada Hendery saat itu.

" Aman mae aman deh, kalau gitu aku pergi dulu ya " ujar Hendery yang telah menemukan kunci motornya dan pergi dari sana.

Ia berkelana di sepanjang jalan, semua ia jalan karena Hendery telah lama ingin seperti ini, ia pun memilih ke sebuah danau yang agak jauh namun ia menyukainya.

Hendery duduk di dekat pohon sambil meminum kopi kaleng yang sengaja ia beli tadinya, awalnya sih aman-aman aja tapi pas dia noleh ke arah kanan dia ga sengaja lihat Xiaojun ada di sana cuman jarak mereka itu benar-benar jauh.

Hendery duduk di dekat danau, sedangkan Xiaojun itu di sebuah kursi yang memang mengarah ke danau cuman jauh banget.

Hendery mau nyamperin cuman dia ga enak sama soal yang kemarin, jadilah dia tetap duduk disana walaupun kadang mantau ke arah Xiaojun juga.

Xiaojun ga sadar kalau dia dipantau sama Hendery karena main hp sedari tadi, Xiaojun pun memilih jalan-jalan tuh di sekitar danau dan ga sengaja nemu sekelompok orang jahat sambil megang alat tajam.

" Wihh ada cowo cantik nih, sini dong dek puasin kita berempat " kata salah satu dari kelompok itu.

Xiaojun hanya bisa mundur satu langkah demi satu langkah karena dia ga tau kalau bakalan terjadi kayak gini lagi. Hingga salah satu anak dari kelompok tadi menarik tangan Xiaojun tapi Xiaojun berontak sambil teriak.

Hendery yang main hp saat itu langsung notice ke arah Xiaojun dan ngelihat kalau dia lagi diganggu, Hendery langsung lari secepatnya dan berharap ga terjadi apa-apa.

" WOI!? LEPASIN GA, GA USAH ASAL MEGANG LO " teriak Hendery kepada mereka dan menghalau Xiaojun.

" Pahlawan banget lo wkwk, sini lawan kita semua " ucap dari mereka.

" Sini satu lawan empat kalau berani, kalau gue menang lo harus minta maaf ke dia. " tegas Hendery saat itu yang membuat Xiaojun merasa bersalah.

Jadilah Hendery vs empat orang tadi, memang awalnya dia ga kuat karena main keroyokan + pada bawa alat tajam semua, Hendery ga sengaja nemuin kayu di dekat dia dan langsung gunain kayu itu sebagai senjatanya.

Salah satu dari mereka jatuh karena Hendery memukul kepalanya dari belakang, Xiaojun hanya bisa diam dan memperhatikan itu semua.

Kayu Hendery patah karena sebuah tendangan dari mereka, Hendery tak menyerah meskipun muka dan tangannya tergores dengan tertusuk pisau.

Pada akhirnya Hendery yang menang dan membuat mereka berempat minta maaf kepada Xiaojun dan Xiaojun pun memaafkannya, Hendery duduk di kursi sambil melihat luka yang ia dapatkan.

" Mau di bawa ke rs kak? " tanya Xiaojun yang duduk di sebelahnya.

" Boleh deh tapi saran gue ke klinik aja, gue males ke rs " jawab Hendery dan jadilah Xiaojun mencari taxi dan menyuruh Hendery masuk duluan buat ke klinik terdekat.

Hendery udah pergi duluan tapi tidak dengan Xiaojun yang masih mengambil barang milik Hendery dan membawa motornya.

Meskipun hampir tertinggal jauh, Xiaojun sempat mengejarnya dan Hendery baru tahu jika Xiaojun bisa membawa motor karena selama ini ia tak pernah melihatnya membawa motor.

Hendery pun di obati dan Xiaojun menunggunya, saat pembayaran Xiaojun dan Hendery tak sengaja mengeluarkan uang secara bersamaan.

" Udah biar gue bayarin, simpen aja uangnya " kata Hendery yang membuat Xiaojun makin bersalah.

" Maaf kak kalau udah bikin kakak kayak gini " balas Xiaojun kepada Hendery yang menjadi luka-luka karena menyelamatkan dirinya.

Saat mereka ingin keluar dari klinik itu tiba-tiba datang hujan yang membuat mereka menepi sementara, tidak ada yang membuka topik pembicaraan hanya terdengar suara hujan saja.

" Nih pakai jaket gue, gue tau lo lagi pakai pakaian yang bahannya tipis kan? " tanya Hendery sambil memberikan jaket hitamnya itu kepada Xiaojun.

" E-eh jadi nanti kakak gimana? " tanya balik Xiaojun kepadanya.

" Ga usah khawatirin gue, gue kasihan sama om Yuta yang nyariin lo " balas Hendery lalu menghampiri motornya itu padahal hujan belum berhenti.

Xiaojun pun menurutinya dan akhirnya mereka pulang meskipun Hendery menjadi basah kuyup karena hujan kala itu, tetapi ia juga lega karena Xiaojun tidak terlalu basah.

" Maaf gue hanya bisa antar sampai sini, masuk gih soalnya hujan makin deres " kata Hendery yang berhenti di depan rumah Xiaojun.

" A-anu buat jaketnya gimana? " tanya Xiaojun yang turun dari motor Hendery.

" Kapan-kapan aja balikinnya, udah sana masuk gue mau balik soalnya " ucap Hendery lalu pergi begitu saja.

Xiaojun pun masuk ke dalam rumahnya dan melihat Yuta yang tadinya ingin mencari Xiaojun namun tidak jadi.

" Loh kak? dianterin siapa? " tanya Yuta yang bingung melihat Xiaojun saat itu.

" Tadi dianterin sama kak Hendery sih " balas Xiaojun yang langsung membuka jaket itu.

" Jadi itu jaketnya Hendery? " tanya Yuta lagi kepada anaknya itu.

" Iyaa pah, dia sendiri yang nawarin aku buat pakai jaket " jawab Xiaojun kepada Yuta.

Yuta langsung terdiam karena ia baru ingat jika Hendery tak bisa kena hujan, jika kena sedikit saja bisa demam tinggi namun kali ini dia harus berterima kasih kepada Hendery bukan?.

" John? bisa kasih hp lo ke Hendery ga? " tanya Yuta di dalam telepon.

" Bentar gue lihat dulu, Hen? ada yang mau ngomong sam kamu nih " kata Johnny yang melihat Hendery sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

" Halo? kenapa om? " tanya Hendery dengan sopan karena dia sedang berbicara dengan Yuta saat ini.

" Hen? makasih ya udah nganterin Xiaojun tadi, dan kamu basah karena ga pakai jaket ya? makasih banyak deh buat kamu " kata Yuta dengan sopan dari seberang.

" Sama-sama om, Hendery gpp kok yang penting Xiaojun tadi ga di ganggu orang " balas Hendery yang duduk di kasurnya.

" Kok bisa di ganggu? " tanya Yuta yang bingung.

" Mending om tanya aja sama Xiaojun, dan om Hendery izin matikan dulu karena masih ada urusan " ujar Hendery tiba-tiba.

" Oh iya makasih buat infonya " sahut Yuta lalu mematikan telepon itu.

" Johnten Story " ft. Choisan | END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang