Bab 26 : Sakit Tapi Tak Berdarah.

138 13 0
                                    

Belakangan ini Hendery banyak menyendiri, sering di kamar, nangis dan stress yang berlebihan. Dia sulit untuk diajak keluar atau kemana pun yang dia inginkan hanya di kamar.

Terkadang Haechan tak bisa melakukan apapun kecuali menghubungi Xiaojun dan membantunya agar Hendery keluar dari kamar, sudah berhari-hari Hendery melakukan itu setelah hari yang mereka semua pergi keluar.

Ten tau jika anaknya akan seperti itu namun dia bukan dokter psikolog, akan tetapi dia mengerti sedikit tentang hal itu dari temannya.

Mereka semua juga bingung apa yang harus dilakukan agar Hendery keluar dari kamar itu, Haechan tau caranya cuman dia takut hal itu tidak berhasil.

" Halo kak? bisa dateng ke rumah ga? soalnya echan mau minta tolong nih  " jelas Haechan di percakapan itu.

" Tolong apa ya Chan? kalau sekarang sih bisa cuman agak telat " jawab Xiaojun dengan santai.

" Ada deh yang penting kakak kesini aja dulu " sambungnya dengan lembut.

" Oke deh kakak bakalan dateng, byee " ucap Xiaojun lalu mematikan teleponnya.

Haechan tak menjawabnya namun dia memikirkan cara bagaimana agar Hendery mau keluar meskipun Xiaojun datang kesini.

Tak lama Xiaojun datang ke rumah mereka, Haechan pun menjelaskan segalanya dan Xiaojun baru sadar akan hal itu.

Dia tak pernah menyangka jika Hendery menyukainya dan berjuang sendirian, dia tak tau dan selalu mengira jika Hendery hanya ingin berteman saja dengannya makannya dia selalu menolongnya namun itu sekedar dari kata 'teman'.

Dia hanya bisa menunduk dan hampir menangis, tak lama datanglah Mark yang mengetuk pintu rumah mereka dan di buka oleh Haechan yang bingung mengapa Mark datang di waktu tidak tepat?.

" Loh kak? tumben dateng, ada sesuatu? " tanya Haechan kepada Mark.

" Kakak khawatir sama bang dery, isi acc milik dia itu galau mulu biasanya kan galau karena pekerjaan onlinenya ini malah galau tentang asmaranya gitu yang lebih anehnya lagi dia selalu dengerin satu lagu itu' aja, diputer mulu deh " jelas Mark kepada Haechan di teras rumah.

" Kalau kakak juga tau mending kakak masuk aja dingin soalnya " kata Haechan yang mempersilahkan Mark masuk ke rumah.

" Loh Mark? ada apa kemari? " tanya Johnny yang agak kaget melihat Mark di rumah mereka.

" Gpp dad, kak Mark tau kalau bang Dery kyk gini " kata Haechan yang mengambil gelas untuk menyajikan minuman dingin ke mereka semua.

Haechan pun menyajikan semuanya minuman dingin malam itu, mereka semua memikirkan cara agar Hendery keluar dari rumah.

Mark pun meminta izin kepada mereka semua untuk pergi ke kamar Hendery, mereka semua pun mengizinkan dan Mark bergegas menuju kamar Hendery dan masuk kesana.

" Bang? kok lo jadi gini? jangan sedih dong " ucap Mark sambil menyemangati Hendery yang tengah menundukkan kepala ke bawah sambil bersandar dengan dinding.

" Gue sakit hati Mark, dia ga pernah tau perjuangan gue Mark.. " balasnya dengan nada purau.

" Bang? kasihan keluarga lo pada khawatir sama lo, lo jarang makan, nangis mulu, stress mulu, inget kesehatan bang " kata Mark kepada Hendery.

" Gue ga perduli akan kesehatan gue, tapi yang lo bilang itu bener kalau keluarga gue pada khawatir tapi gue ga bisa nahan diri gue buat ga nangis.. " ujarnya yang menahan air mata kala itu.

" Gue tau lo sedih atau suasana hati lo ga bagus, jangan gini bang ntar lo masuk psikolog lagi mau lo? harganya mahal loh " ucap Mark kepadanya.

" Gue tahu Mark.. gue tahu tapi buat saat ini gue males berinteraksi sama orang lain atau melakukan hal dengan orang lain, mungkin gue ga sopan ngomongnya tapi gue minta tolong banget, lo bisa keluar ga dari sini? " kata Hendery yang langsung membuat Mark terdiam seribu bahasa.

Mark pun menyanggupinya dan keluar dari sana, dia merasa bahwa yang dikatakan Hendery benar namun dia juga kasihan dengan Hendery sendiri.

" Mark? gimana hasilnya? " tanya Choisan kala itu saat melihat Mark turun dari sana.

" Gue ga bisa bang, dia sendiri yang minta gue buat pergi dari sana " jawabnya lalu duduk sambil mengurut dahinya.

Mereka semua pun bingung kembali, Haechan pergi dari sana untuk menelepon seseorang yang dimana dia sendiri tau bahwa orang ini sangatlah dekat dengan keluarganya.

" Halo mas bro? lagi dimana? " tanya Haechan kepada seseorang.

" Ohh dek Echan ternyata, lagi di luar nih kenapa emangnya? " tanyanya balik untuk Haechan.

" Gini bang bisa dateng ke rumah ga? ada masalah nih sama bang Hendery " ucap Haechan yang berharap bahwa orang itu bisa datang ke rumahnya.

" Bisa kok mohon di tunggu bentar deh, lagi beli sesuatu soalnya habis itu otw ke rumah kalian " katanya lalu menutup telepon itu.

Haechan memang tak menjawabnya namun dia gembira karena orang itu bisa datang, dia pun kembali lagi ke ruang tamu dan masih melihat semuanya masih memikirkan cara agar Hendery keluar sebentar saja dari kamar.

Tak lama terdengar lah suara motor di halaman rumah mereka, Choisan pun langsung membukanya dan terkejut saat melihat siapa yang datang saat itu.

" Hai Choi, tumben lo disini biasanya lo juga di luar negeri " katanya sambil berjalan ke rumah mereka.

" Mestinya gue tanya kayak gitu ke lo bang, tumben bener lo datang ke sini " jawabnya sambil duduk di kursi.

" Ini Haechan tadi nyuruh gue datang kesini karena Hendery ada masalah, gue datang aja karena lagi diluar tadinya " sambung orang itu sambil masuk ke dalam rumah.

Ten bingung siapa yang datang ke rumahnya dan ternyata itu kak Ian, kak Ian adalah salah satu suadara jauh Johnny namun dia dekat dengan Ten, sangat lah dekat hingga Johnny cemburu jika mereka mengobrol bersama.

" Ehh ada kak Ian, udah lama tinggal disini kak? " tanya Ten yang tak sengaja melihat Ian saat itu.

" Udah sih, sebelum lo nikah juga gue udah tinggal disini " jawabnya lalu duduk di sofa.

" Siapa sih yang manggil nih orang? pengen gue gebukin yang manggil " batin Johnny saat itu yang dimana dia selalu kesal kepada Ten yang berbicara Ian.

" Wihh datang juga lo bang, gini gue mau mintol sama lo buat bujuk Hendery biar keluar dari kamarnya, udah beberapa minggu dia ga keluar dari kamarnya bang " jelas Haechan panjang lebar.

" Kok bisa begitu? biasanya nih orang kalau ga keluar paling nonton fiksi dah " ujar Ian secara tiba-tiba.

" Nah gue kira juga awalnya juga begitu bang, taunya dia ovt sampai segitunya karena orang yang disuka malah jadian sama orang lain " sambung Haechan lagi yang membuat Ian semakin aneh mendengarnya.

( Saat cerita ini, Xiaojun sudah pulang duluan ya karena udah di jemput Yuta sedangkan Mark udah pulang karena disuruh bubu ).

" Jadi lo punya solusi ga bang? " tanya Haechan akhirnya kepada Ian.

" Gue belum bisa bilang dapet atau ngga yang pasti kita sering' aja dulu ajak dia ngobrol pelan' biar dia terbuka lagi " ujar Ian pada akhirnya membuat keluarga itu memikirkan caranya masing-masing.

" Johnten Story " ft. Choisan | END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang