Bab 7 : September Rain.

163 11 0
                                    

Bulan ini adalah bulan yang dimana setiap harinya hujan deras dan badai, Haechan selalu tenang saat menatap langit, mendengarkan suara hujan dan menyetel musik untuk menyesuaikan keadaan.

Haechan sering di panggil saat acara pensi atau yang berbau musik karena kepintaran nya di musik sangat tinggi, dia juga bisa bernyanyi dan dapat menyesuaikan diri dengan musik yang dipasangnya.

Dia menyetel lagu November Rain - Guns N' Roses walaupun bulan ini masih September, entah mengapa dia menyukai lagu itu belakangan ini.

Terkadang Mark menghantui dirinya dan dia berharap bahwa cintanya ke Mark bisa pudar, jika memang tak bisa dia lebih berharap lupa ingatan agar lebih baik.

Ten mengetuk pintu kamar Haechan untuk melihatnya saja, Haechan pun bingung saat melihat maenya karena ekspresinya tak bisa dikatakan, dia pun menghampiri.

" Kenapa mae? kok sedih gitu? " tanya Haechan dengan lembut

" Ngga kok Chan, mae gpp kok " jawab Ten

" Talk to me, i know mae, i know you lie " balas Haechan dengan menghembuskan nafas berat

" Mae hanya saja menangis saat mendengarkan lagu yang kamu pasang, dan judul lagu itu adalah bulan dimana kami berpisah " kata Ten dengan nada purau

" Mae? itu sudah berlalu, jangan di ingat lagi dan aku berharap kejadian itu tidak datang lagi " ucap Haechan sambil memeluk Ten agar tenang

" I hope too "

Johnny keluar dan pergi membawa mobilnya, dia pergi ke tempat dimana pertama kali dia bertemu dengan Ten, yang membuatnya jatuh cinta kepada dirinya.

Hendery tak sengaja melihat Johnny keluar dan dia mengikutinya, dia pun menghampiri Johnny yang sedang duduk tenang di sebuah batu yang menghadap laut yang tenang.

" Oh Hen, duduk sebelah daddy sini " ucap Johnny yang memanggilnya

Hendery yang awalnya mau mengejutkan ayahnya malah tidak jadi karena ketahuan duluan, mau tak  mau dia harus menghampirinya.

Mereka berdua pun deep talk disana dan Hendery akui bahwa itu tempat yang benar' tenang tanpa ada seorang pun disana.

" Kamu tau? ini tempat pertama dad dan mae berjumpa, memang hari itu sangat indah.. " kata Johnny yang tiba-tiba terhenti

" Indah apa? disini saja kalian menikah lagi, sekalian nostalgia masa kenal cinta " jawab Hendery dengan cepat

" Dad juga pengen hanya saja takut mae mu menolak " ucap Johnny sambil memandang bulan yang bersinar terang

" Aku yakin mae tidak akan menolak dad, kalian sudah setuju untuk menikah ulang kan? berdoa lah agar tidak ada bahaya atau apapun yang membuat kita berpisah, aku dan Haechan pun ingin kalian bersama " jawab Hendery panjang lebar lalu tersenyum lebar

" Hen, kamu mau ke perusahaan daddy yang tak jauh dari sini? daddy ingin mengambil sesuatu. "

" Baiklah aku akan menemani daddy kesana "

" Perusahaan itu adalah sebuah saksi bisu tentang hubungan asmara daddy dan mae. " kata Johnny lalu menghembuskan nafas berat

Mereka berdua pun pergi dari sana dan menuju ke perusahaan lamanya Johnny, Hendery bingung mengapa daddy nya berhenti disana lalu mengikutinya.

" Ini adalah perusahaan yang daddy maksud " ucap Johnny yang berjalan duluan dengan cepat

" ini perusahaan mu yang lama ya? " tanya Hendery secara spontan

" Iya ini perusahaan yang daddy kembangkan waktu itu dan perusahaan ini juga kenang'an. " kata Johnny dengan purau

Mereka pun ke lantai atas menggunakan tangga karena lift tidak hidup, Johnny pun membuka salah satu ruangan yang besar dan bergaya minimalis namun modern.

Hendery pun mengikutinya dan Johnny membuka pintu rahasia yang ada di balik rak buku yang besar, dia pun tersenyum dan berkata.

" Ternyata masih bersih saja, aku merindukannya. " ucap Johnny sambil melihat sekeliling

Hendery begitu terkejut melihat seisi ruangan itu lagi dan ruangan itu berisi piano yang besar, gitar listrik yang masih digantung dan sebuah speaker untuk gitar dan piano itu lalu banyaknya kabel yang ada disana.

" Ambilah dery, ini gitar yang daddy maksud lalu masukkan ke dalam mobil " kata Johnny sambil memberikan sebuah gitar

Hendery pun menurutinya dan membawanya ke mobil, jika tak salah liat gitar itu ada sekitar 3 atau 4 buah yang berbeda-beda.

" Dad untuk piano ini bagaimana? " tanya Hendery

" Besok diangkut oleh pengangkut barang " kata Johnny dan mereka pun keluar dari sana lalu segera pulang

Saat sampai di rumah mereka berdua curiga mengapa rumah itu sepi, biasanya akan ada orang yang mengobrol atau memainkan gitar akustik di teras.

Mereka pun masuk dan menutup pintu dari dapur terlihat Ten yang menatap Johnny dengan mata sinis, Hendery tau maenya marah namun jika dia melakukan itu mungkin akan berbeda apa yang akan terjadi selanjutnya.

" Darimana? kok baru pulang? " tanya Ten dengan nada datar

Batin Hendery be like : i know sih selanjutnya pertengkaran yang bikin ketawa tapi gue mau pergi dari sini di sisi lain takut juga kena ancam mae:) please help me God.

" Keluar doang kok, ngga ke- " ucap Johnny yang terhenti karena Ten menjewer telinganya

" Kemana? " tanya Ten lagi

" Ke pantai Ten, ngga ke tempat aneh' " jawab Johnny pasrah

" Itu benar Dery? " tanya Ten kepada Hendery

" Benar mae, kamu berdua tidak kemana' " balas Hendery sambil menganggukkan kepala

Ten menaruh perasaan curiga kepada Johnny dan Hendery, mereka pun pergi dari hadapan Ten lalu cekikikan pelan.

Haechan hanya melihat itu dari anak tangga dan dia terlalu malas turun ke bawah, barulah dia turun ke bawah dan mengambil cemilan lalu menonton film terbaru.

Hendery pun duduk di samping Haechan dan ikut menonton, Ten hanya bisa tersenyum tipis melihat kedua anaknya itu.

Johnny pun mencoba gitar yang ia bawa tadi dan dia berharap semoga gitar itu masih berfungsi, ternyata semuanya masih berfungsi saat dicoba.

Memang awalnya Johnny bingung mengapa gitar itu masih berfungsi dan bersih seperti baru, dia pun tak memikirkan itu lagi karena tak mau pusing.

Hendery langsung mencari Johnny saat dia memetik semua melodi di gitar listrik, ia pun melihat daddy nya yang memainkan sebuah melodi yang jarang dimainkan orang lain.

Ten tak sengaja mendengar sebuah melodi yang sudah lama tidak dimainkan tiba-tiba dimainkan oleh sang gitaris band.

Ten hanya bisa tersenyum saat mengingat kembali masa lalunya, dan melodi itu adalah melodi yang membuat mereka bertemu lalu jatuh cinta satu sama lain.

Haechan pun mematikan tv dan menghampiri Hendery dan Johnny untuk mengajari nya bermain gitar listrik.

Mereka bertiga pun bermain bersama sedangkan Ten hanya bisa memotret dari luar ruangan itu, Johnny tak sengaja bertatapan dengan Ten dan jika dilihat mata Ten seakan-akan menyimpan sesuatu begitu juga dengan Ten saat melihat Johnny.

" Lagu november rain kan? " tanya Haechan yang memecahkan keheningan dan tatapan itu

" Iya ini lagu yang pernah daddy mainkan saat menjadi gitaris di sebuah band " ucap Johnny sambil melihat gitar yang dia pegang

" Johnten Story " ft. Choisan | END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang