Bab 27 : Ga Jadi Lembur.

122 7 0
                                    

Hingga beberapa minggu kemudian, kondisi Hendery telah membaik dan berdamai pada semuanya. Dia tak ingin lagi mencintai orang lain karena takut hal itu terjadi lagi kepadanya.

Haechan berada di dapur sambil buat kue brownies coklat bersama maenya, mereka berdua membuat dengan banyak toping. Kala itu Johnny sedang bekerja di kantornya dan katanya dia bakalan lembur namun Ten sendiri tidak yakin.

Hendery pun turun lalu menghampiri mereka berdua yang sedang membuat kue tadi sambil duduk di kursi yang
memang dia ambil dari meja makan.

Haechan bersama maenya membuat kue sambil menyetel lagu lewat tv, biasalah pakai spotify + premium lagi wkwk.

Hendery duduk sambil menunggu, dia ingin memakan kue itu namun maenya hanya bisa tersenyum melihat hal itu.

" Eh Chan? lo tau ga maksud jari dua jari? " tanya Hendery sambil menyatukan jari telunjuk dan jari tengahnya bagian kanan.

" Lah? lo gatau? " tanya Haechan balik dengan penuh wajah yang heran.

" Ngga gue gatau sama sekali, jelasin dong " jawabnya yang sudah bersiap mendengarkan Haechan kali ini.

Maenya masih lanjut membuat kue sambil mendengarkan mereka berdua, Ten tau hal itu mengarah ke hal yang tidak benar namun dia ingin mendengarkan bagaimana Haechan menjelaskannya.

" Bukannya lo punya apk kucing peduli? " tanya Haechan balik kepada Hendery.

" Bukannya ga punya tapi di blokir sama kominfo, sampe sekarang gue ga nemu lagi link downloadnya " ujarnya sambil menidurkan wajahnya di meja.

" Lo sih ngapain coba nanya begini, sadar dong siapa di samping gue " kata Haechan yang sudah mulai kesal dan sedikit nada penekanan.

Disaat itulah Hendery baru sadar bahwa ada maenya disana, Hendery hanya bisa mengumpat tanpa bersuara sama sekali.

" Kalau mau nanya soal begitu tanya sama daddy lah, gue ga pernah begituan soalnya harga diri gue mahal " sambung Haechan lagi yang fokus membuat kue.

" Ya maap gue lupa kalau lo belum nikah wkwk " tawa Hendery sambil tersenyum di sela-sela tawanya itu.

" Gimana ceritanya gue nikah sedangkan lo belum nikah, untuk sekarang gue masih nyari penghasilan meskipun keluarga kita ini punya banyak uang " jelas Haechan panjang lebar sambil mencuci alat atau pun lainnya yang dipakai untuk membuat kue tadi.

" Emang kamu kerja apa? " tanya Ten secara tiba-tiba.

" Banyak mae, makannya Haechan sering dikamar " balasnya yang sedang membilas beberapa mangkuk kecil kala itu.

" Coba sebutin deh dua atau tiga pekerjaan online kamu " ucap maenya lagi yang sedang memasukkan adonan kue ke dalam oven.

" Jasa naikin pangkat game, jadi admin disalah satu olshop online dan cukup banyak dikenal orang lalu Echan juga bekerja sebagai pemain game tren di YouTube untuk sekarang. " jelas Haechan yang mencoba mengingat-ingat pekerjaannya.

" Ngehasilin berapa sebulan? " tanya Ten dengan santai.

" Paling 20 sampai 35 juta di ytb karena Haechan udah lama main di sana, baru satu itu mae belum lagi lainnya " jelas Haechan yang mengelap tangannya.

" Lumayan dong, kan enak lihatnya kalau kamu kerja meskipun online tapi tetap ingin jangan bikin kesalahan atau apapun itu, kalau ga sengaja bikin langsung buat klarifikasi atau apalah biar orang ga salah paham oke?? " jelas Ten dengan lembut.

" I know that mae hehee " kata Haechan sambil nyengir.

Hendery tertidur di meja sambil menundukkan kepalanya di tangan yang telah menjadi bantal, dia mengantuk karena menunggu kue itu saja.

Choisan pun keluar dari kamar dan membuat segelas kopi untuknya, Ten hanya bisa pasrah lihat kelakuan anak pertamanya itu karena mirip daddy nya sendiri saat Ten masih berpacaran dengan Johnny.

" Kak? sini bentar deh, mae mau ngomong sesuatu sama kamu " panggil Ten dari sofa.

" Kenapa mae? " tanya Choisan sambil meletakkan kopinya lalu duduk di kursi sofa.

" Kamu sehari minum kopi beginian berapa gelas? " tanya Ten dengan perlahan.

" Paling tiga atau empat gelas dalam sehari " jawab Choisan dengan santai.

" Kak? jangan keseringan minum kopi, kasihan lambung kamu " jelas Ten yang khawatir saat mendengarkan jawaban Choisan tadi.

" Iya deh mae, Choi minta maaf dan janji bakalan mengurangi minum kopinya " balas Choisan sambil menunduk.

" Bagus jadi jangan keseringan meminum kopi ya? " kata Ten untuk terakhir kalinya.

" Oke mae " ucap Choisan lalu pergi dari sana.

Ten pun kembali ke kamar sambil membawa beberapa potong brownies tadi, dia duduk di meja sambil memainkan hp tak lupa mengambil satu-persatu kue itu. Johnny tiba-tiba ada dirumah dan Haechan bingung mengapa daddynya ada di rumah? bukannya kerja di kantor karena lembur?.

" Lah dad? katanya lembur " ucap Haechan sambil mengambil sepotong kue itu.

" Ngga ah males lembur mulu, jadi daddy kerjain aja semuanya " jawab Johnny sambil meletakkan sepatunya di tempat sepatu.

Haechan pun menganggukkan kepalanya dan Johnny pergi ke kamarnya dan melihat Ten sedang makan kue.

" Hai? tumben malem-malem makan kue mana rasa coklat lagi " ucap Johnny tiba-tiba yang membuat Ten terkejut.

" Astaga Joo, kamu bukannya lembur ya? ngga aku pengen makan aja sih " jawabnya sambil memegang gelas yang berisi air putih.

" Udah jangan di makan lagi nanti gigi kamu sakit, gosok gigi sana sama cuci muka " kata Johnny yang membuka jasnya lalu menggantungnya di gantungan baju.

" Iya iya dehh " ujar Ten lalu pergi ke kamar mandi dan gosok gigi sambil membersihkan lainnya.

Johnny tak sengaja melihat ke arah kasur yang dimana ada sebuah tombol yang bertulis on/off, dia pun menekan on dan tiba-tiba Ten berteriak dari kamar mandi sambil mencekram tempat wastafel dengan kuat.

" Babe? kamu kenapa?? " tanya Johnny yang berada di depan pintu kamar mandi.

" I-itu j-jangan di tekan.. p-please.. " ucap Ten dengan nafas yang masih terpenggal-penggal.

Di saat itu lah Johnny nyadar dan langsung mematikan tombol itu lalu mendobrak pintunya, untungnya tidak ada rusak namun lecet sedikit di pintu depannya.

Johnny pun membopong tubuh Ten yang dia sendiri juga masih belum pakai baju namun sudah mengganti celana tadinya.

" Jadi kamu masang vibra di sweet h*le mu? " tanya Johnny setelah meletakkan Ten di kasur dengan pelan-pelan.

" I-iya soalnya kamu lembur dan aku kangen kamu " jawab Ten dengan malu sambil menunduk.

" Mau sekarang? mumpung aku belum pakai baju " kata Johnny yang perlahan-lahan berjalan ke arah Ten.

" Mau sih tapi kamunya jangan kasar okee? kalau ngga aku suruh tidur di luar " ucap Ten yang membuang muka.

" Yang benar? waktu itu kamu sendiri yang nyamperin aku " jelas Johnny yang tertawa pelan.

" I-ihh itu mah dulu Joo, kalau ga mau ku tinggal tidur nih " ujar Ten tiba-tiba sambil menarik selimut.

" Johnten Story " ft. Choisan | END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang