Ini bab yang ke 25, dan gue sendiri ga yakin buat bisa ngelanjutin tapi tetep gue coba kok. Siapapun yang udah baca buku gue dan vote atau ngga, gue cuman bilang makasih banget buat para pembaca dan maaf juga kalau ceritanya kadang nyambung kadang gantung atau ngga nyambung sama sekali.
Malam itu Ten sedang mengecek bahan' makanan mereka dan ternyata sudah habis semua, dia malas belanja online lalu dia pun menemui Johnny yang tengah mengerjakan berkas'nya itu.
" Babee, ayo temanin aku ke supermarket, bahan makanan udah pada habis soalnya " ucap Ten yang menunggu jawaban dari Johnny.
" Bisa dan mau ngajak yang lain juga? siapa tau mereka mau beli sesuatu " jawab Johnny kepada Ten.
" Kamu siap' aja duluu dan aku bakalan nanya mereka kok " ujar Ten yang tersenyum kepada Johnny.
Jujur saat Johnny melihat senyum Ten, dia sadar bahwa senyumnya tak akan pernah berubah mau kapan pun, dimana pun. Rasa sayangnya Ten untuknya tak pernah luntur meskipun mirip miniatur jika berdiri bersebelahan.
Sebelum Ten pergi dari sana, Johnny sempat mengelus pipinya Ten dengan lembut, namun Ten memegang tangannya dan mengisyaratkan untuk tidak sekarang tetapi nanti.
Johnny pun menurutinya meskipun dia agak kesal juga, dia pun segera bersiap' dan Ten pun bertanya kepada anak'nya mau ikut atau tidak, dan jawaban mereka bertiga iya karena mereka harus keluar saat itu untuk membeli sesuatu.
Alasannya Haechan sih, dia mau beli barang elektronik baru gitu kayak earphone, iPad? atau apalah gitu, berbeda dengan Hendery yang masih pengen beli figuran anime husbu atau waifu dia. Choisan? sama kok kayak Haechan cuman dia lebih ke laptop katanya laptopnya udah ga bagus dan udah lama banget makannya tadi dia bilang ikut.
Johnny pun menyiapkan mobilnya dan berangkat bersama yang lainnya, suasananya sangat ramai layaknya pasar apalagi Haechan yang selalu berbicara apa saja tanpa berfikir panjang.
" Bang? lo tau ga? katanya sih kak Xiaojun udah ada yang punya " kata Haechan yang mengingat' perkataannya tadi karena sudah lama dia mendengarnya.
" Hah? siapa? " sontak Hendery yang langsung melepaskan kedua earphonenya dan fokus mendengarkan Haechan.
" Gue juga gatau tapi yang pasti kak Xiaojun udh ngeklaim kalau dia udah punya pacar gitu katanya " jelas Haechan yang sambil mengingat-ingat siapa pacar Xiaojun.
Tanpa ada jawaban dari Hendery, dia langsung galau + mellow karena tau Xiaojun udah ada yang punya, Choisan sama Haechan hanya bisa nahan ketawa karena sikap Hendery.
Hendery nangis karena inget perjuangan dia buat dapetin Xiaojun, dia iri sama yang bisa dapetin hati Xiaojun tanpa ada perjuangan sedangkan dia mati'an biar Xiaojun mau melihat perjuangan dia.
Johnny tau jika Hendery menangis hingga mukanya yang tadinya putih menjadi merah, Johnny hanya bisa tersenyum dan mengingat masa lalu bahwa dia juga pernah seperti itu saat masih suka diam' sama Ten.
" Udah Hen, jangan nangis lagi berarti Xiaojun bukan jodoh kamu " ucap Johnny tiba-tiba.
" Nah bener tuh bang, ga usah nangis lagi deh " sambung Haechan sambil menepuk pundak Hendery.
" Dia aja ga pernah liat perjuangan gue, lebih sakit hati sama orang yang dapetin dia tanpa perjuangan sedangkan gue hampir sekarat saat itu juga cuman dia gak mau liat perjuangan gue " jelas Hendery dengan emosi.
" Hah? sekarat apaan? kapan coba? " tanya Haechan yang benar-benar bingung.
Hendery menceritakan semuanya dan disitulah keluarganya tau bahwa Hendery pernah nolongin Xiaojun pas kampus adain study tour ke sebuah pantai dan Xiaojun katanya pingsan + badannya mengapung di atas permukaan air, Hendery langsung nolongin tuh meskipun dia ga terlalu pandai berenang yang pasti Xiaojun selamat deh.
Pas di daratan temen' yang lain juga bantu buat sadarin Xiaojun, Hendery hanya bisa duduk sambil sandaran di batu besar yang di mana dia juga hampir tenggelam namun dia selamat dan bisa bawa Xiaojun ke daratan, terus Hendery ceritain lagi kalau dia itu pernah juga nolongin Xiaojun yang ga bisa kena hujan dan terjebak di halte bus, dia ga sengaja berpapasan lalu ngeliat Xiaojun yang berlindung di balik jaket tebalnya itu.
Dia langsung antar Xiaojun balik ke rumah tanpa basah kuyup paling basah' dikit doang, dan Hendery lah yang paling basah' waktu itu bener' basah hingga Hendery mengalami demam tinggi, flu dan batuk berdahak yang cukup parah sama hidungnya itu selalu tersumbat sampai' dia kesulitan untuk tidur sekali aja.
Haechan baru tau jika sebesar itu perjuangan itu kakaknya yang selalu dia anggap kekanak-kanakan, namun dia hanya bisa tersenyum sambil memikirkan hal itu.
" Gpp deh bang jadiin pengalaman aja, mungkin Tuhan pengen ngetes seberapa kuat atau sabarnya lo buat perjuangan kak Xiaojun " jelas Haechan dengan lembut.
" Mungkin belum beruntung dek, jangan sedih " sambung Choisan sambil menyemangati Hendery.
Hendery tidak mendengarkan itu sama sekali, dia lelah karena cintanya bertepuk sebelah tangan dan dia juga langsung stress hebat hingga tubuhnya benar-benar panas, yang pasti pas Hendery nolongin Xiaojun yang tenggelam di pantai, Xiaojun sendiri gak tau kalau yang nolongin dia itu Hendery dan dia juga ngira kalau yang nolong itu orang lain.
" Hen? coba deh, pelajaran apa sih yang kamu dapet dari itu semua? " tanya Ten yang dimana membuat Hendery langsung berpikir.
" Yaa berjuang tanpa ada seorang pun yang membantu, yang pasti Hendery bakalan selesain semuanya dan juga Hendery seneng kok kalau Xiaojun udah ada yang punya " ucapnya dengan gembira meskipun air matanya ingin jatuh di pipinya.
Tak lama ada telepon dari hpnya Hendery dan ternyata itu Xiaojun, Hendery menyuruh semuanya diam dan dia pun mengangkatnya.
" Halo kak? kakak lagi dimana? " tanya Xiaojun dari seberang.
" Lagi di luar, kenapa emangnya? " jawab Hendery dengan santai, yang lainnya menyimak dengan serius.
" Oh kalau gitu aku cuman mau bilang, besok kakak ikut aku ya? kita bakalan pergi bertiga yaitu aku, pacar aku dan kakak besok " jelas Xiaojun dengan senang kala itu.
" Kok kakak harus ikut? kalian berdua saja " balas Hendery yang hanya bisa tersenyum saat melihatnya.
" Gpp kak biar kakak kenalan aja sih " ujar Xiaojun yang dimana membuat Hendery terdiam sejenak dan dia langsung mematikannya tanpa ada kata terakhir.
" Lah bang? kok lo matiin? tapi soal kak Xiaojun yg udh punya pacar itu bener dong " ucap Haechan kepada Hendery.
Hendery tak menjawabnya karena dia masih teringat dengan kata-kata Xiaojun tadi, dia belum mampu ternyata buat ngedapatin hati Xiaojun meskipun om Yuta sama baba Winwin udah tau semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
" Johnten Story " ft. Choisan | END!!
Genç KurguTHIS STORY IS OVER! Sedikit kisah tentang JohnTen yang berpisah lalu bersatu lagi karena anak-anak mereka, termasuk Haechan yang kekurangan kasih sayang orang tua. Hendery anaknya selalu nt sama Xiaojun berbeda dengan Choisan dan Haechan hubungannya...