Bab 40 : Henxiao Part! ( 2 )

87 7 0
                                    

Flashback bentar ya, jadi saat Hendery nyampai di rumahnya ia langsung mengeringkan tubuhnya bentar sambil mengetuk pintu rumahnya.

" Mae? Echan? please siapapun di dalam tolong bukain, udah kedinginan nih! " teriak Hendery dari luar yang membuat Haechan membuka pintu dan menatap abangnya basah kuyup.

" Bang? lo dari mana coba? mandi di sungai lo? " tanya Haechan spontan kepada Hendery.

" Ah lo mah banyak tanya, tolong ambilin handuk dong, gue udah kedinginan ini mana tadi luka juga " sewot Hendery kepada Haechan.

Haechan pun mengambilkan handuk Hendery dan membiarkannya masuk agar mandi di kamarnya saja, Haechan mengantarnya karena wajah Hendery benar-benar sudah pucat waktu itu.

" Echan? kakak mu udah balik? " tanya Ten kepada Haechan yang sedang ada di depan kamar Hendery.

" Baru aja balik tapi abang basah kuyup mana ada luka-luka yang di perban lagi terus itu mukanya pucat banget " jelas Haechan panjang lebar ke Ten.

" Astaga! mae lupa kalau abang mu ga bisa kena hujan " kata Ten yang akhirnya membuat dia balik lagi ke kamar Hendery padahal ia tadi rencananya mau duduk di bawah sambil nonton tv.

Ternyata memang benar kondisi Hendery masih pucat walaupun sudah selesai mandi, ia langsung duduk di pinggir kasur dan membuka perban luka tusuknya itu lalu mengganti dengan yang baru.

( Btw barang-barang Hendery ada sama dia sendiri ya, yang di pegang Xiaojun cuman jaket hitamnya aja ).

" Kak? itu kenapa? " tanya Ten yang berjalan menuju Hendery.

" Tadi nyelamatin Xiaojun dari orang-orang yang bawa pisau " jawab. Hendery yang masih mengganti perbannya itu.

" Udah kamu tidur aja, biar mae ganti perbannya " ucap Ten yang mengambil perban baru.

Hendery tidur dengan kepala yang pusing serta hidungnya memerah karena ia menjadi pilek serta flu mendadak, Ten mengganti semua perban yang basah itu dengan yang baru.

" Udah kamu tidur dulu ya, nanti kalau udah agak mendingan panggil aja " kata Ten yang menarik selimut untuk Hendery.

" Oh oke mae " kata Hendery sebelum dia benar-benar tertidur.

Ten pun keluar dari sana dan melihat lainnya sedang ada di bawah, ia juga ke bawah dan membiarkan Hendery beristirahat dengan tenang.

" Ten? si Hendery kenapa? kok pucat gitu kata Haechan? " tanya Johnny kepadanya.

" Dia kena hujan buat nyelamatin seseorang aja " balas Ten yang duduk di sebelahnya.

" Jadi udah kamu suruh dia minum obat? " tanya Johnny lagi kepada Ten.

" Belum tapi kalau dilihat dia itu udah pusing banget makannya aku suruh tidur " jawab Ten kepada Johnny.

Haechan dan Choisan hanya bisa menyimak saja, Haechan itu baru inget kalau Hendery ga bisa kena hujan makannya jadi pucat gitu.

" Echan? mau bantu mae ga? bikin bubur buat abang kamu " kata Ten yang berjalan menuju dapur.

" Ayoo soalnya aku juga gatau mau ngapain " ujar Haechan yang akhirnya mengikuti Ten ke dapur.

" Jadi selama ini Hendery ga bisa kena hujan ya? " tanya Choisan kepada Johnny.

" Iya makannya dia ga pernah keluar dari rumah kalau udah hujan " balas Johnny kepada Choisan saat itu.

Ten dan Haechan pun membuat bubur hangat untuk Hendery, setidaknya bisa membuat ia menjadi sedikit lebih baik dari pada sebelumnya.

" Hen? bangun dulu ya? ayo makan dulu, kasihan kamu ga ada tenaga mana pucat gini " kata Ten yang duduk di dekat Hendery sambil mengaduk bubur hangat tadi.

" Sini mae biar Dery makan sendiri, masa disuapin kayak anak kecil aja " kata Hendery yang hampir ingin tertawa.

" Nih kalau itu permintaannya, kamu kok bisa kayak gini? " tanya Ten kepada Hendery yang memakan bubur hangat tadi.

" Ceritanya itu Hendery pergi ke sebuah danau kan, dan awalnya itu aman-aman aja sampai Dery ga sengaja nengok ke arah kanan ternyata ada Xiaojun cuman jauh banget, karena kejauhan Hendery tetap di posisi pertama tadi sambil ngelihatin dia juga buat jaga-jaga aja " kata Hendery panjang lebar kepada Ten.

" Sampai lah Xiaojun ini mungkin niatnya mau nyari minuman karena haus, dia di ganggu sama orang lain kan sampai dia itu teriak-teriak. Dery langsung ngelihat ke arah dia dan nolongin dia yang memang di ganggu betulan sama orang itu. Jadilah Hendery ngelawan mereka berempat dan Hendery menang terus Xiaojun ini ngajak Hendery ke klinik buat obatin lukanya dan Hendery mau-mau aja karena ada bekas tusukan itu " sambung Hendery yang membuat Ten tersenyum mendengarmya.

" Jadi kalian pas mau pulang terjebak gitu karena hujan? lalu kamu pinjemin jaket kamu ke dia dan kamu rela ga pake jaket demi antarin dia biar ga di cariin sama Yuta kan? " tebak Ten yang membuat Hendery tersenyum mendengarnya.

" Wkwk mae betul " jawab Hendery singkat.

" Bagus deh kalau kamu seniat itu tadi buat nolongin dia, mae hampir lupa kalau kamu ga bisa kena huja makannya pucat gini " celoteh Ten yang mengambil beberapa obat yang memang mengurangi demam, pilek serta flu.

" Nih minum dulu biar enakan badannya, kamu istirahat aja dulu " ujar Ten yang memberikan 3 pil obat tablet yang harus ia minum.

Hendery meminum obatnya dan menyalakan hpnya untuk menyetel musik, kali ini ia menyetel lagu Hapus Aku - Nidji dan meletakkannya di meja kayu dekat kasurnya itu.

Ia tertidur lelap meskipun bersin-bersin dan untungnya ia tidak kesulitan bernafas karena pileknya itu, selama musik itu hidup ia bisa tertidur berjam+jam layaknya sedang meminum obat penenang.

Terkadang Ten mengecek kondisi Hendery, begitu juga dengan Haechan yang agak khawatir akan Hendery yang masih sakit meskipun tidak terlalu pucat lagi.

Hendery menyukai hal seperti ini, ia dapat tidur tenang sambil mendengarkan lagu dan tak lupa hujan deras sedang membasahi rumahnya itu, ia harap Xiaojun tidak sakit atau apapun itu dan ia masih belum bisa menjawab pertanyaan yang diberikan Xiaojun waktu di rs.

" Maafin gue yang agak kesulitan nerima lo di hati gue buat kedua kalinya, gue harap lo ga tinggalin gue lagi kayak waktu itu. Gue agak sakit hati gara-gara itu aja " batin Hendery yang mencoba tidur lagi.

" Kalau memang kita ga bisa bersama, jalanin aja mungkin Tuhan memang ga menciptakan kita untuk menjadi pasangan hidup meskipun gue pernah secinta itu, segila itu sama lo doang, lo doang Nakamoto Xiaojun!. " batinnya lagi lalu tertidur dengan tenang.

" Johnten Story " ft. Choisan | END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang