Bab 29 : Cuti.

176 10 0
                                    

Maaf baru up ya lagi sakit+bulan ini agak sibuk wkwk.


Pagi itu Ten terbangun karena dia biasanya bangun pukul 05.30 pagi, dia melihat ke samping dimana Johnny masih tidur pulas sambil memeluknya saat itu.

Tibalah saat Ten menggerakkan badannya sedikit saja, dia langsung terjatuh lagi ke kasur karena hal itu.

" Kenapa? sakit? " tanya Johnny dengan mata yang belum terbuka jelas saat itu.

" Iya dan ini karena ulah mu, pleasee Joo ini sakit banget " jawab Ten yang hampir ingin menangis karena saking sakitnya.

" Sorry babe, mau aku gendong? " tanya Johnny lagi yang duduk di kasur.

" Ngga usah aku jadi males gerak, kalau mau sarapan masak sendiri aja atau suruh Haechan deh " balas Ten lagi yang merebahkan dirinya lagi di kasur sambil menutupi tubuhnya dengan selimut putih tebal.

" Btw kali ini aku mau cuti dulu, mau sama kamu seharian ini " ujar Johnny yang tidur di samping Ten.

" Tumben? biasanya kerja kok, ini malah cuti? " tanya Ten yang bingung saat mendengarkan perkataan Johnny.

" Males kerja mulu ntar kamu bilang lagi aku berduaan sama kertas mulu, jadi kali ini aku cuti biar kamu ga bosen terus di rumah " jelas Johnny sambil memeluk Ten.

" Ohh gitu, jadi kamu udah dapet sekretaris baru belum? " tanya Ten dengan lembut.

" Ngga ah aku ga mau, males jugaan dan aku ga mau hal itu terjadi lagi.. " balas Johnny dengan purau.

" Kalau ngga kamu aja deh jadi sekretarisnya, aku ga mau orang lain. " sambung Johnny lagi sambil menatap kearah Ten.

Berbeda dengan Haechan yang sibuk buat sup telur dan berbagainya makanan lainnya, dia sedang menata sup telur di sebuah mangkuk putih dengan beberapa taburan bawang merah goreng di atasnya.

Dia pun membawanya ke kamar maenya, sesampainya disana dia mengetuk terlebih dahulu supaya kedua orang tuanya tahu.

" Misi?? mae? aku bawain sup buat mae, aku harap mae suka " kata Haechan sambil membuka pintu itu pelan-pelan lalu masuk dan meletakkannya di meja dekat kasur.

" Wih makasih ya, nanti mae cobain ya " jawab Ten kepada Haechan.

" Lah? Chan? buat daddy mana? " tanya Johnny yang bingung mengapa hanya ada satu mangkuk saja.

" Ada di bawah dan itu beda yang Echan buat, udah deh daddy turun aja ke bawah lagian udah Haechan siapin kok " jelas Haechan lalu pergi dari sana.

Johnny hanya bisa menahan rasa kesalnya itu sedangkan Ten tertawa kecil karena melihat Johnny seperti itu.

" Udah ga usah marah, nih makan bareng " ujar Ten yang mengambil mangkuk itu dan mengambil sesuap sendok yang berisi sup itu di depan mulut Johnny.

" Iya deh " balas Johnny singkat lalu memakan sup itu.

Mereka pun makan sambil berbincang disana, entah mengapa Johnny merasa hangat kala itu jika diingat-ingat dia pernah makan mie pakai telur sama Ten saat masih miskin.

Johnny tau rasanya mungkin ga sama kayak yang dulu tapi kesan dari makanan itu sangat hangat, Ten terus saja tersenyum saat berbicara kepada Johnny namun beda tatapan Johnny ke Ten yang membuat dia terlarut dalam arti " jatuh cinta ulang ".

Haechan dan lainnya makan bersama sambil menonton tv, Choisan menyukai buatan adiknya itu begitu juga dengan Hendery.

" Eh Chan? lo belajar di mana buat masak ini doang? " tanya Hendery kepada Haechan.

" Gue mah di ajarin bubu bang wkwk " jawab Haechan sambil tertawa kecil.

" Abang kira kamu belajar sendiri tadi " kata Choisan yang memotong tertawaan mereka.

Mereka pun jadi berbincang bersama hingga tak terdengar bahwa ada yang mengetuk pintu rumah mereka, barulah disana Hendery sadar jika ada yang mengetuk pintu rumah mereka sedangkan Choisan dan Haechan masih saja tertawa kecekikikan.

" Eh kalian berdua diem bentar dong, gue lagi dengerin sesuatu nih " kata Hendery yang tak habis pikir dengan mereka berdua.

Mereka berdua pun mendadak diam tanpa ada suara sedikit pun kerena perkataan Hendery tadi, ternyata memanb benar adanya orang yang mengetuk pintu rumah mereka. Hendery pun membuka pintunya dan terlihatlah Yeri ( mantan kekasih Mark ) yang sedang kesal karena tidak ada yang membuka pintunya sejak tadi.

" Oh lo mau ngapain lo kesini? " tanya Hendery dengan heran.

" Gue mau ngomong sesuatu sama adik lo yang namanya Haechan itu. " jawab Yeri dengan kesal.

" Gue disini mau ngomong apaan lo? " tanya Haechan yang ada di balik Hendery saat itu.

" Gue udah balikan sama Mark. jadi sekarang lo jauhin dia, gue ga mau tau " kata Yeri dengan tegas kala itu.

Haechan terdiam sejenak lalu bergegas mengambil hpnya dan menelepon Mark sambil menyalakan speakernya.

" Mark? lagi dimana? " tanya Haechan saat itu.

" Lagi di rumah babe, tumben nelpon, kamu butuh sesuatu? " tanya Mark balik kepada Haechan.

" Kamu balikan sama Yeri? " ucap Haechan dengan nada datar.

" Ngga tuh, aku ga berhubungan lagi sama dia " jawab Mark dengan santai.

" Nah lo denger sendiri kan? makannya ga usah banyak bacot deh, lebih baik lo pulang dari sini! " teriak Haechan kepada Yeri dengan kencang hingga Yeri menutup kedua telinganya.

" Wait ada Yeri disana? " kata Mark yang sontak terkejut saat mendengarkan perkataan Haechan.

" Iya Yeri ada disini. " sahut Hendery tiba-tiba.

Yeri terdiam seribu bahasa setelah mendengarkan jawaban Haechan tadi, dia tak mampu berbicara apapun.

Dia pun pulang dengan wajah yang kesal dan tak lama datanglah Mark dengan wajah yang khawatir, dia sendiri ingin menjelaskan kepada Haechan supaya tidak ada salah paham dan juga Mark tidak balikan pada Yeri.

" Babe? kakak ga ada balikan sama Yeri, jugaan kakak udah block semua tentang dia sampai nomor hpnya " kata Mark yang duduk di kursi teras sambil menunduk.

" Echan kirain itu beneran.. " jawab Haechan yang hampir nangis saat itu.

Dengan cepat Mark pun memeluknya sambil menepuk punggungnya dengan lembut, Haechan masih saja menangis waktu itu.

" Jangan nangis lagi oke? mau jalan? " tanya Mark dengan senyum manisnya itu.

" Huum mauu " ucapnya dengan semangat.

Akhirnya Mark dan Haechan pun pergi jalan-jalan dan juga Mark telah meminta izin kepada Hendery tadinya.

Mereka jalan-jalan ke pantai pada hari senja atau sudah mulai sore saat itu, Haechan membawa kamera miliknya yang pernah dia beli saat sma.

" Kak fotoin Haechan dong " kata Haechan sambil menyerahkan kameranya.

" Boleh tapi cium dulu " jawab Mark sambil meletakkan jarinya di bibirnya sendiri.

Tanpa ada jawaban dari Haechan, dia langsung menciumnya meskipun sebentar saja. Mark tidak menyangka jika Haechan akan menciumnya.

Mark pun memfoto Haechan dan fotonya bagus-bagus semua.

" Johnten Story " ft. Choisan | END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang