Bab 63 : Three Part.

118 12 3
                                    

Ini part Markhyuck, Henxiao dan WooSan ya! ortunya libur dulu wkwk.

Pov : HenXiao.

Hendery menunggu Xiaojun di depan rumahnya, dia masih duduk di motor dan tengah menunggu Xiaojun keluar dari rumah itu.

" Babaa! aku pergi dulu yaaa " teriak Xiaojun saat itu.

Winwin ada di depan pintu dan melambaikan tangan ke arah Xiaojun, pada akhirnya dia pun naik motor itu dan melaju pergi dari sana.

Mereka akan pergi jalan-jalan ke danau yang memang benar-benar jauh dari rumah mereka berdua, dan jika lelah mereka akan beristirahat di tempat rest area yang ada disana.

" Nih punya kakak " kata Xiaojun sambil memberikan segelas kopi kaleng dingin kepada Hendery.

" Oh thanks " jawab Hendery yang melihat Xiaojun dan mengambil minumannya itu.

Xiaojun duduk di sebelahnya dan benar saja hari itu sangat panas makannya mereka meminum yang dingin, Xiaojun sangat lucu saat meminum miliknya walaupun memakai sedotan.

Hendery melihatnya dan mengelus kepala Xiaojun yang membuat Xiaojun terdiam sejenak serta pipinya menjadi merah saat itu, Hendery tak tahu jika Xiaojun akan salah tingkah karena itu saja.

" Haha kamu lucu banget deh " ucap Hendery sambil puk puk kepala Xiaojun.

" PLEASEE GA USAH PUK PUK KEPALA GUE, GUE GA KUAT AKAN HAL BEGINIANNN " teriak Xiaojun dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.

" Mau makan ga? " tawar Hendery pada akhirnya karena melihat waktu sudah tengah hari.

" Mau-mauu " jawab Xiaojun dengan senyum gemasnya saat itu.

Mereka pun makan di sebuah restoran saat itu, saat makan mereka juga berbincang-bincang tentang hal random.

Pov : Markhyuck.

Mark sedang duduk di meja luar sebuah supermarket, menunggu Haechan membayar keripik kentang yang ingin dia beli saat itu.

Tak lama Haechan keluar dengan beberapa keripiknya itu, dia menghampiri Mark yang sedang main hp sambil menunggunya.

" Kak melk? maaf ya kalau lama " kata Haechan tiba-tiba yang langsung duduk di depan Mark.

" O-oh iya gpp, banyak banget emang kamu udah makan? " tanya Mark yang melihat keripik punya Haechan.

" Hehe belum sih tapi aku pengen makan ini " lanjut Haechan yang nyengir saat mendengarnya.

" Kebiasaan, lain kali makan dulu baru makan ginian " protes Mark yang kadang tak kuat melihat sikap Haechan.

" Iya-iya, buat kedepannya ga aku ulangi lagi " ujar Haechan yang langsung menundukkan wajahnya.

" Jangan sedih, kakak hanya memperingatkan saja dan habis ini kita akan makan sekalian nonton " ucap Mark yang membuat senyum Haechan terukir dengan sendirinya saya itu juga.

" Beneran kak?? " tanya Haechan untuk memastikannya lagi.

" Iya sayang, ngapain saya bohong " lanjut Mark yang meletakkan hpnya dan melihat Haechan.

Haechan tak menjawabnya, pipinya langsung menjadi merah karena hal tadi, entah mengapa dia menjadi seperti itu padahal dulunya dia biasa saja saat dikatakan seperti itu.

Pov : WooSan.

Saat itu mereka berdua sedang ada di taman, dan pakaian mereka berdua sudah di pahami banyak orang mana yang top dan mana yang bottom.

Wooyoung sedang memakai permen kapas padahal Choisan sudah melarangnya, namun Wooyoung adalah orang yang keras kepala.

" Jangan ngeluh kalau sakit gigi " kata Choisan yang tak menatapnya.

" Nggaa akan deh " jawab Wooyoung saat itu.

Mata Choisan menjadi sinis dan datar, berbeda dengan mata Wooyoung yang bisa menjadi smile eyes saat bertemu orang lain.

Wooyoung adalah orang yang ceria, gembira hanya saja dia keras kepala yang kadang membuat Choisan tak sanggup melihat tingkah pacarnya sendiri.

Choisan hanya meminum kopi kaleng saat itu, Wooyoung menyuapinya sepotong permen kapas ke depan Choisan saat itu.

Choisan langsung memakannya dari pada Wooyoung marah kepadanya nanti, jujur saja dia sendiri tak menyukai yang manis termasuk permen kapas.

Pov : Henxiao.

Setelah selesai makan mereka melanjutkan perjalanan ke danau itu, dan sampai sekitar jam 14.30 disana dan Hendery meregangkan badannya sedangkan Xiaojun langsung melihat danau itu.

Mereka berdua menyukai danau apalagi ketika danau itu sepi, rasanya sangat tenang dan ingin terus saja disana.

Xiaojun menarik tangan Hendery yang memegang sebuah plastik yang isinya makanan ringan yang di beli oleh Xiaojun dengan uang Hendery.

Mereka pun duduk sambil bercerita lagi akan keindahan danau itu, hal itu membuat Hendery semakin menyayangi Xiaojun saat itu.

Sikap baik Hendery membuat Xiaojun menyesal mengapa dia tak menerima cinta Hendery saat itu? dia sangat menyesalinya.

Tangan Hendery menggenggam tangan Xiaojun yang membuat Xiaojun langsung melihatnya, Hendery tak melihatnya karena dia sengaja menggenggam tangan Xiaojun.

Xiaojun tak bisa mengatakan apapun dan mereka berdua malah kehabisan topik, pada akhirnya mereka hanya melihat danau itu sambil berbicara dengan hati masing-masing.

Pov : Markhyuck.

Mereka pun pergi makan dan baru ke bioskop saat itu, dan semua itu membuat Mark mengeluarkan banyak akan uangnya.

Meskipun menipis dia tak memberitahukan kepada Haechan, dia hanya ingin membuat Haechan senang saat itu juga.

" Kak boleh nonton ini kan? " kata Haechan yang tak sengaja melihat sebuah poster film terbaru.

Mark memandang film itu sesaat dan pada akhirnya dia membolehkan untuk menonton itu, Haechan senang karena sudah lama dia menunggu film itu rilis di bioskop.

Saat mereka berdua masuk ke sana, lumayan banyak orang yang menontonnya dan Haechan juga membeli popcorn serta minuman dingin.

Di pertengahan film, Haechan tak sengaja meremas jari Mark dengan kuat karena dia melihat adegan yang membuatnya sedikit takut.

Mark membiarkannya dan mengelus tangan Haechan dengan lembut supaya tenang saat itu juga, Haechan baru menyadari bahwa tangannya sedang di elus Mark.

" Maaf ya kalau tadi sempat remas tangan kakak, takut soalnya " cengir Haechan sambil tersenyum.

" Iya gpp dan kakak paham " lanjut Mark yang melihatnya balik.

Mereka terlarut dalam tatapan itu, entah mengapa dan rasanya mereka ingin seperti itu terus namun Haechan mengalihkan pandangannya dan membiarkan tangannya di elus oleh Mark.

" ANDKSGDKWHJ GUE GA KUAT BANGETT, KIRA-KIRA ADA RS BUAT OBATIN CINTA BEGINIAN GA YA?? " batin Haechan sambil menutup matanya serta tersenyum sendiri yang tak jelas.

Hal itu membuat Mark melihatnya dan langsung menepuk pundak Haechan, Haechan sendiri langsung tersadar dan menatap Mark sekali lagi.

Pov : WooSan.

Dan malam tiba saat itu, Choisan mengajaknya makan serta bermain di tempat permainan sebelum pulang dan Wooyoung gembira saat itu.

" Udah pesan apa yang kamu mau, nanti aku bayar " kata Choisan yang menatap Wooyoung.

" Oh oke-oke " jawabnya sambil tersenyum kepada Choisan.

Wooyoung pun memesan beberapa menu sedangkan Choisan dengan sabar menunggu, tak lama Wooyoung bercerita akan pekerjaan onlinenya kepada Choisan.

Choisan menjadi pendengar saja tapi yang benarnya dia terlarut dalam wajah indah milik Wooyoung saat itu, di matanya hanya wajah Wooyoung lah yang jelas.

Pada akhirnya makanan mereka datang dan Wooyoung masih aja bercerita akan hal tadi, Choisan mendengarkan hingga selesai makan.

Choisan membayarnya dan mereka pulang, Choisan mengantar Wooyoung ke depan apartnya itu dan pulang dari sana ke rumahnya.

" Johnten Story " ft. Choisan | END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang