kali ini mau buat yang agak horny dikit lah ya, setelah sekian lama nulis drama atau apa lah itu wkwk and maaf kalau ga nyambung atau gimana btw jangan lupa vote yaa btw ini lanjutan bab sebelumnya ya.
" Ahh babee jangan gitu dong, masa aku di tinggal tidur sih " ucap Johnny dengan nada kesal.
" Kamunya sih lama dan aku juga ngantuk " jawab Ten dengan ketus.
" Maaf pleasee, janji deh aku ga gitu lagi " sahut Johnny dengan wajah yang pout.
Ten pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban iya, Johnny pun tidur di sebelah Ten dan memeluknya dari belakang.
" Babee aku mau sekarang, gpp kan yaa? " tanya Johnny lagi dengan nada pelan.
Ten pun langsung membalikkan badannya dan melihat raut Johnny yang memang nafsu saat itu, Ten sendiri bingung karena dia takut Johnny membuat dengan cara kasar.
" Tapi jangan kasar ya?? " ucap Ten dengan khawatir.
" Iya sayang iyaaa " jawabnya lalu mencium bibir Ten dengan lembut.
Mereka berdua berciuman hingga Ten naik di atas badannya Johnny, Johnny sendiri mengelus tubuh ramping Ten hingga ke bawah atau pantatnya.
Johnny mengelus lembut dan memukuli pantat Ten hingga merah, tiba-tiba Ten bertukar lidah dengan Johnny dengan cara yang berbeda.
Johnny pun melepaskan permainan lidah itu dan membalikkan badan yang dimana Ten tertidur di kasur sedangkan Johnny menindihnya dari atas.
Ten hanya bisa menutup matanya karena dia sendiri sudah ketakutan, Johnny terkekeh melihat hal itu dan dia pun mencium kembali bibir Ten dengan lembut.
Ten membalasnya meskipun dia kehabisan nafas, Johnny tau hal itu karena wajah Ten berwarna merah tomat mendadak kala itu dan Johnny pun melepaskan ciuman tadi.
" Perasaan setiap aku nyium kamu, kamu selalu kehabisan nafas " ucap Johnny yang juga bingung mengapa Ten selalu seperti itu.
" Kamu sih nyium nya kayak mau di makan aja, gimana ga habis coba " jawab Ten dengan asal.
" Maaf deh " kata Johnny kepada Ten.
" Ciuman aja atau gimana? " tanya Johnny yang membuat Ten harus meneguk air ludahnya secara kasar.
Perlahan-lahan Johnny mendekati Ten, Ten ingin lari namun tak bisa dan dia sendiri sangat takut dan takutnya itu bukan main.
Dia menutup mata hingga keningnya pun berkerut sekali, Johnny selalu tertawa jika melihat Ten seperti itu dan dia kesenangan membuat Ten menjadi takut.
" Don't worry, kali ini aku bakalan pelan-pelan " bisik Johnny kepada Ten.
Ten pun mempercayainya dan mencium Johnny lagi dengan nafsu yang tiba-tiba ada di tubuhnya, Johnny paling senang jika Ten memancing duluan atau dia sedang nafsu.
Johnny pun membalasnya hingga dia meraba-raba semua aset yang Ten jaga sepeti dadanya hingga area bawa perutnya.
Entah bagaimana tangan Johnny sudah ada di area celana Ten dan membuka area itu dengan satu tangan, dia hanya memasukkan dua jari saja dan Ten bergelinjangan karena dilakukan secara tiba-tiba.
" A-akhh Joo! " teriak Ten yang tak kuat.
" Sorry babe, tapi aku mau ngambil vibranya " balas Johnny yang tahu betul jika itu sakit.
Johnny pun mengeluarkannya dan meletakkannya di atas tisu yang sengaja dia letak di sana, Johnny juga membuka semuanya yang ada di tubuhnya hingga mereka berdua tidak terpasang sehelai benang pun di tubuhnya.
" Aku masukkin ya? kalau sakit, cakar saja " kata Johnny sambil mengelus pipi Ten.
" Oke.. " jawab Ten dengan purau.
Johnny memasukkan miliknya secara pelan-pelan dan Ten hanya bisa meremas sprei kasur itu dengan sekuat tenaganya karena itu masih sakit karena vibra tadi.
Johnny memulainya dengan tempo pelan, Ten tak berani mencakar punggung milik suaminya itu karena dia tahu bahwa Johnny paling tidak suka ada luka di punggungnya.
" F-faster daddyhh, fuck me with your cum.. " ucap Ten dengan nafas yang terpotong-potong saat itu.
Johnny langsung melahap bibirnya Ten dengan cepat, dan dia juga mempercepat tempo itu.
Ten paling tersiksa jika hal ini terjadi, sakitnya bukan main-main. Johnny membalikkan badan Ten dan mereka melakukan posisi kuda-kudaan kala itu.
Johnny terus saja memukul pantat Ten hingga ada goresan-goresan dari pukulan itu dan mengeluarkan darah sedikit saja.
" Akkhh.. s-sakithh dad " kata Ten yang hampir menangis saat itu dan tangannya juga di pegang oleh Johnny.
" I'm sorry babe nanti kamu boleh hukum aku sepuasnya " balas Johnny sambil melihat kearah langit-langit.
Ten kesulitan menjawab karena kesakitan dan dia terus saja mendesah sedari tadi, tanpa henti sedikit pun hingga Ten sudah berkali-kali keluar namun Johnny belum satu pun.
Saat mendesah itu, Johnny menyuruh Ten untuk menyebutkan namanya dan Ten menurutinya meskipun dia hampir tak ada lagi tenaga kala itu.
" Punya ku mau keluar dan gpp kan di dalam? " tanya Johnny sambil memperlambat tempo.
" I-iyahh gpp kok " balas Ten yang sudah tak kuat lagi.
Johnny pun mempercepat temponya hingga membuat Ten membelakkan matanya karena terlalu sakit baginya, dia tak bisa berteriak jadi dia menahan teriakannya itu.
Tak lama Johnny pun keluar dan dia mengeluarkannya di dalam, Ten langsung menjatuhkan dirinya di kasur karena dirinya menjadi nungging sedari tadi.
" Sayang? ini belum selesai. " kata Johnny dengan deep voicenya kali ini.
" Mau nga- umhh johnhh " jawab Ten yang tiba-tiba di masukkan milik Johnny yang begitu besar ke mulut kecil milik Ten.
" Jadi kamu tahu kan harus bagaimana? " ucap Johnny dengan suara deep voicenya itu lagi.
Ten hanya bisa mengangguk karena sudah tidak bisa menjawab, dia melakukan seperti biasanya atau "sepong".
" Umhh ahh, more babe more.. " ucap Johnny yang duduk di kursi sambil mengelus kepala Ten dengan lembut.
Ten terus saja melakukannya hingga milik Johnny keluar lagi dan mengenai semua tubuh Ten apalagi wajah dan mulutnya.
" Telan jangan dimuntahkan. " kata Johnny kepada Ten sambil menarik dagunya.
Ten pun menelannya dan mengelap mulutnya, dia bertingkah layaknya habis meminum susu yang segar dan manis.
Johnny menggendong badannya agar duduk di pangkuannya, tanpa sengaja miliknya masuk lagi ke sweet h*le milik Ten yang dimana membuat Ten langsung membusungkan badan di dadanya Johnny.
" Stop John, aku ga kuat lagi " ujar Ten yang kelelahan saat itu.
" Kita bakalan main sampai pagi, kamu jarang beri aku jatah jadi aku tagih sekarang " bisik Johnny yang membuat Ten harus pasrah.
Johnny pun menyodorkan minum kepada Ten, Ten langsung meminumnya karena dia kehausan sedari tadi.
Tanpa Ten sadari minuman itu sudah di campur dengan sebuah per*ngs*ng di dalamnya, siapa pelakunya? sudah pasti Johnny Suh.
Mereka melanjutkan hal itu hingga jam 04.00 pagi, barulah selesai dan Ten beserta Johnny bisa beristirahat dengan pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
" Johnten Story " ft. Choisan | END!!
Fiksi RemajaTHIS STORY IS OVER! Sedikit kisah tentang JohnTen yang berpisah lalu bersatu lagi karena anak-anak mereka, termasuk Haechan yang kekurangan kasih sayang orang tua. Hendery anaknya selalu nt sama Xiaojun berbeda dengan Choisan dan Haechan hubungannya...