Malam itu Ten lagi nonton sambil makan kue kering buatan dia, dan itu baru jam 19.15.
Johnny belum pulang dari kantornya karena dia harus menyelesaikan sesuatu yang membuat dia lama di sana, Ten tahu jika Johnny sibuk jadi dia tak akan memarahinya jika Johnny pulang di atas jam sebelas atau lebih dari itu.
Ketiga anaknya ngga dirumah, mereka bertiga pergi ke suatu tempat dan tak tahu pasti kemana. Ten memperbolehkannya dan dia memiliki rencana sebenarnya tapi dia takut untuk melakukannya.
" Pakai baju baru sabi kali ya? " batinnya seorang yang terpikirkan akan hal itu.
Tapi dia memilih bertanya kepada Johnny lewat chat, dan Johnny bilang bahwa pukul delapan malam bisa saja pulang karena dia menyelesaikannya dengan cepat namun jika dia belum pulang saat jam itu mungkin kerjaannya belum selesai.
Ten memahaminya namun semakin lama dia semakin bosan, dia juga tak tahu ingin melakukan apa.
Hingga satu jam berlalu, Ten melihat jam di hpnya ternyata sudah jam 20.05, dia berjalan ke arah pintu dan membuka pintu itu.
Terlihatlah Johnny yang membawa tas kerjanya menghampiri Ten, Ten menyambutnya dengan hangat dan Johnny senang jika Ten menyambutnya benar-benar hangat.
" Hai? sorry kalau pulangnya lama " kata Johnny yang mengelus pucuk kepala Ten.
" Iya gpp kok, aku paham kalau kamu sibuk " jawab Ten sambil senyum saat menatap Johnny saat itu.
Johnny meletakkan tasnya di sofa dan memeluk Ten dengan erat, Ten membalasnya dengan erat juga kala itu.
" Kangen tau di peluk erat ginii " ucap Ten yang mendongakkan kepalanya dan melihat Johnny.
" I miss you too bub, i'm really miss you " jawab Johnny yang langsung menangkup pipinya Ten.
Johnny menggendong Ten dan Ten juga mengalungkan tangannya di leher Johnny waktu itu, Johnny langsung mencium bibir Ten dengan lembut dan Ten juga membalas ciuman lembut itu.
Johnny pun melepaskan ciuman itu dan membisikkan sesuatu di telinga Ten yang membuat dia langsung tersipu malu.
" I'm really love you, you always be my love in my heart " bisik Johnny di telinga Ten.
Ten tersipu malu dan langsung menaruh kepalanya di bahu Johnny, dia langsung membawa Ten ke sofa dan membiarkan Ten duduk di pangkuannya.
" You still beautiful like same as before, didn't change at all " kata Johnny yang mengelus pipi Ten dengan lembut.
" You too, I've always liked you from before until now " balas Ten yang menatap Johnny dengan senyumnya itu.
Johnny langsung tertawa saat melihat senyum Ten, Ten tahu jika Johnny paling lemah akan soal seperti ini tapi dia senang melakukannya.
" Jo, aku ke kamar bentar ya? kamu tunggu aja di sini " kata Ten tiba-tiba.
" Oh oke " jawab Johnny singkat dan membiarkan Ten pergi.
Ten pergi ke kamar dan mengganti bajunya, dia langsung memakai baju maid tanpa pakaian dalam dan menghampiri Johnny yang tengah menunggu Ten.
" John, you want this? " tanya Ten yang berdiri di depan Johnny.
Johnny terkejut dan melihat dari atas dan ke bawah, badan mulus Ten terlihat jelas dan bagian bawah Ten juga terlihat sekali hingga Johnny harus meneguk ludahnya secara kasar.
" Haha pakaian baru ya? i will eat you tonight " balas Johnny yang tersenyum kepada Ten.
Ten langsung duduk di pangkuan Johnny dan Johnny langsung melahap bibir Ten yang menjadi merah jambu saat itu.
Bibir Ten akan tetap sama seperti yang dulu yaitu berwarna merah muda atau merah jambu, kenyal, tak lupa manisnya mengalahkan rokok.
Johnny melumat bibir Ten secara kasar dan mengelus pinggang ramping milik Ten dengan lembut, tak lama mereka melepas lumatan tadi dan Johnny membuka jas kantor miliknya lalu melipat lengan bajunya.
Johnny menidurkan Ten di sofa saat itu, Johnny menindihnya dan langsung melahap lehernya secara kasar dan Ten hanya bisa melenguh saat itu karena ulah Johnny.
" A-ahh Jo.. " lenguh Ten yang memegang kepala Johnny yang masih saja melahap leher polos punya Ten.
Johnny melepaskannya dan melihat wajah Ten sebentar, dia langsung menggendongnya sambil mencium bibirnya dengan cepat.
Ten pun mengalungkan tangannya di leher Johnny, dia juga membalas ciuman itu hingga deru nafas mereka terdengar satu sama lain meskipun masih ciuman.
" U-umh Jo.. " sela Ten saat mengambil nafas.
Johnny membawa Ten ke kamar tamu dan mengunci pintu, dia menidurkan Ten di kasur lalu menindihnya yang membuat hasrat Ten menjadi tinggi.
Ten mencium bibir Johnny duluan dan Johnny membiarkannya, Johnny langsung melumat bibir Ten dengan kasar membuat Ten kesal akan ulahnya.
Johnny juga membuka baju milik Ten hingga seluruh badan Ten terlihat tanpa ada sehelai benang yang tertinggal di badan mulus milik Ten.
Johnny langsung mencium dada Ten, Ten hanya bisa meremas sprei kasur kala itu dan Johnny membuat tanda juga disana tak lupa dia memainkan nipple pink muda milik Ten.
" U-uhh John.. " lenguh Ten yang tak kuat melihat tingkah Johnny.
" Sorry babe, but i miss this too " balas Johnny yang menyudahi permainan itu.
Johnny juga membuka semua pakaiannya dan terlihat miliknya sudah tegang dan besar, Ten tersenyum dan langsung membisikkan sesuatu kepada Johnny.
" I want big boy and big di*k too " bisiknya yang membuat Johnny senang.
Johnny mengelus lembut area perut Ten, Ten membiarkannya dan secara tiba-tiba Johnny memasukkan miliknya langsung membuat Ten meringis karena sakit.
" A-ahh Johh, ini sakithh... " kata Ten yang meringis.
" Sorry bub " jawabnya dan dia langsung mencium bibir Ten supaya Ten melupakan rasa sakit tadi.
Makin lama makin cepat temponya, Johnny melakukan tempo kasar membuat Ten langsung memeluknya dengan erat karena hal itu saja.
" S-shh Jo, fuck for now and fuck for you.. " ujar Ten tiba-tiba kepada Johnny.
" Your language babe, i'm not like that " balas Johnny yang mendengar itu.
Johnny menaikkan temponya menjadi brutal membuat Ten memeluknya erat karena sakit, Johnny tak memperdulikannya.
Milik Ten sudah keluar berkali-kali membuat paha Johnny basah, wajah Ten menjadi merah sekali, bibirnya sedikit bengkak dan keringat.
Johnny mengeluarkan cairannya di dalam, itu membuat rahim Ten menjadi hangat dan dia langsung tidur di bahu Johnny karena lelah.
Dia menidurkan badan Ten kembali di kasur, memang terlihat Ten benar-benar lelah karena itu saja.
Johnny membersihkan dirinya di kamar mandi kamarnya dan menghampiri Ten yang sudah tertidur pulas karena kelelahan.
Johnny langsung menggendong Ten ke kamar mereka dan menidurkannya di kasur tak lupa menyelimutinya, Johnny kembali ke bawah mengambil. jas dan tas kantornya tadi lalu kembali ke kamar.
Setelah itu dia pun menghampiri Ten dan tidur di sebelah Ten yang benar-benar tertidur, dia memeluk Ten erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
" Johnten Story " ft. Choisan | END!!
Novela JuvenilTHIS STORY IS OVER! Sedikit kisah tentang JohnTen yang berpisah lalu bersatu lagi karena anak-anak mereka, termasuk Haechan yang kekurangan kasih sayang orang tua. Hendery anaknya selalu nt sama Xiaojun berbeda dengan Choisan dan Haechan hubungannya...