"Ketika hidup punya ribuan alasan untuk menangis, maka aku harus punya satu alasan untuk tersenyum"
___________________[Heppy Reading♡]
****
Warningggg⚠Sekarang jam menunjukkan pukul dua siang. Senja berjalan dengan memeluk dirinya sendiri, tubuhnya basah kuyup. Ingin sekali ia naik angkutan umum namun dirinya tidak punya uang.
Sebuah mobil berhenti di depan gadis itu, sontak gadis itu menghentikan langkahnya. kaca mobil terbuka, menampilkan Bayu.
Bayu turun dari mobilnya dengan membawa payung berwarna hitam yang melindungi tubuhnya dari air hujan."Lo mau kemana? Kenapa hujan-hujanan?"
Senja, gadis itu tersenyum. "Aku mau pulang,"
"Kenapa hujan-hujanan? Kenapa gak naik taksi aja?"
Senja diam, ia menundukkan kepalanya tak ingin menatap Bayu. "Gak apa-apa, cuma lagi pengen hujan-hujanan aja."
Bayu tersenyum tipis. "Kenapa? Lo gak ada uang? Emangnya Langit gak kasih lo nafkah?" tanya Bayu, pria itu mengangkat dagu gadis itu agar menatapnya.
"Tadi Langit udah kasih uang buat aku, tapi uangnya udah aku pakai, jadi habis deh!" elaknya.
Bayu tersenyum, ia tahu kalau Senja berbohong terlihat jelas dari gelagatnya. Lagipula mana mungkin Langit sebaik itu kepada Senja, bukankah Langit sangat membenci Senja?.
"Yaudah, sekarang lo naik ke mobil gue, ya?" ajak Bayu, pria itu menarik pelan lengan Senja.
Senja menahan tangannya, membuat Bayu menatap dirinya penuh tanda tanya. "Kenapa?"
"Makasih tapi aku jalan aja!"
"Hujan deras banget Senja, gue gak mau lo sakit!"
"Tapi aku gak mungkin masuk mobil kamu, Bay. Badan aku basah, nanti mobil kamu kotor. Biarin aku jalan aja, makasih atas tawarannya."
"Enggak! Lo harus naik mobil gue, sekalian gue mau minta lo buat ajarin matematika!" cegah Bayu.
"Tapi--"
"Gue mohon, Ja! Gue gak mau Bunda marah gara-gara nilai matematika gue jelek." Bayu menatap Senja penuh harap.
Senja berpikir sebentar, ia tersenyum dan mengangguk.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, mobil berwarna putih berhenti di depan rumah Langit.
Senja keluar dari mobil Bayu, senyumannya tidak memudar. "Makasih banyak, Bay!"
"Sama-sama! besok ajarin gue lagi, gue tunggu lo ditaman sekolah. Oh iya, ini uangnya!" Bayu memberikan dia lembar uang berwarna merah.
"Bay, gak usah! Aku ikhlas bantuin kamu."
"Gue gak suka di tolak, Ja! Ambil, jangan bikin gue sedih!" paksa Bayu.
Mau tak mau Senja mengambil uang itu, "sekali lagi terimakasih,"
Bayu mengangguk. Mobil berwarna putih itu berjalan diatas kecepatan rata-rata. Setelah mobil itu hilang dari pandangannya, Senja segera berjalan memasuki rumahnya..
Baru saja memasuki rumah, ia sudah dibuat terkejut ketika sebuah bola basket di lempar tepat mengenai dadanya. Sesak, itulah yang gadis itu rasakan.
Langit mencengkram dagu itu erat, tatapan tajamnya tertuju kepada switer hitam yang Senja pakai. "Bagus, gak liat sekarang jam berapa?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT SENJA [TERBIT]
Romance⚠17+ Mengandung kata-kata kasar. * * * * Ini tentang Senja Calista Angkasa dan segala lukanya, yang ia tutup dengan rapat. Tidak ada orang yang tahu tentang penderitanya, kecuali keluarganya. Senja, gadis cantik berambut pirang panjang sepungung...