49. Bahagia

36.8K 2.3K 232
                                    

"Memiliki mu adalah suatu keberuntungan bagiku nyonya Senja Megantara"

-Langit Aksara Megantara
____________________

[Heppy Reading♡]

****
Warningggg⚠

Sebentar Lagi cerita Langit Senja mau tamat, hanya beberapa capther lagi. Ada yang mau request ending?

Jangan lupa vote dan comment, karena akhir-akhir ini saya sedang malas update!

Absen dulu ya....

Kalian berasal dari daerah mana?

Cung yang dari daerah Sunda/ Sumatra Utara! Karna btw author kampung di sana, wkwk🤣

Tau cerita ini darimana?

Pendukung sad end atau heppy end?

Typo bertebaran diman-mana!!
*
*
*


"Sebentar!" teriak Senja, bergegas wanita itu membuka pintu.

Senja terdiam ketika melihat Ningsin dan Wijaya berada di depannya. Wanita tua itu menatap Senja sinis. "Kemana cucu saya?"

"La-langit sedang pergi ke cafe, nek."

"Untuk apa Langit ke cafe? Apakah dia tidak tahu kalau nenek dan kakeknya akan datang hari ini?" kali ini Wijaya yang bertanya.

"Langit kerja di cafe kek, dia--"

Ningsih membelalak. "Apa? Cucu saya kerja di cafe? Jadi karyawan? Pasti ini semua karena kamu!" seropot Ningsih. Wanita itu menatap tajam Senja.

"Senja--"

"Memang dari awal kamu itu hanya bisa membuat orang lain susah! Seharusnya yang menjadi bagian keluarga saya itu Bukan, bukan kamu!" sinis Ningsih.

Senja tersenyum tipis. "Nenek sama kakek silahkan istirahat dulu, aku mau masak untuk makan malam."

"Bikinin saya susu jahe, jangan terlalu manis, karena saya punya penyakit diabetes! Saya tunggu di luar, " perintah Ningsih.

Setelah mengatakan itu Ningsih dan Wijaya pergi menuju kamar yang dulu ia tempati pasca menginap dirumah Langit dulu.

****

"Senja itu beda! Dia gak suka yang mewah. Dia suka dengan hal yang sederhana tapi romantis." ujar Langit.

"Tunggu, kalau soal begitu gue saranin lo tanya ke Lintang deh. Sifat Senja mirip banget dengan sifat Bayu. Dulu waktu ada Bayu, mereka sering banget melakukan hal sederhana tapi romantis.." ujar Aldo.

Rama menonyor kepala Aldo. "Waras lo? Kalau Langit nanya ke Lintang hal ini, Lintang pasti semakin terpukul bodoh." kesal Rama.

"Gue hanya ngasih saran tolol,"

"Saran lo gak berguna monyet!" kesal Rama.

"Udah! Jangan debat lagi." lerai Langit.

"Gimana kalau lo ajak Senja ke danau, terus kalian naik perahu. Pasti akan romantis." usul Rama.

LANGIT SENJA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang