LANGIT SENJA [TERBIT]

42. Berkumpul

'Saat ini aku sangat bahagia, dan aku berharap akan selalu seperti ini, bahagia bersama dirimu'

-Senja Calista Angkasa

____________________

[Heppy Reading♡]

****
Warningggg⚠

Absen dulu ya....

Kalian berasal darimana?

Tau cerita ini darimana?

Pendukung sad end atau heppy end?

Typo bertebaran diman-mana!!
*
*
*

Senja sedikit berlari ketika mendengar suara deru motor Langit. Dengan dress berwarna pink selutut yang saat ini Senja kenakan.

Langit berdecak. "Jangan lari, Ja! Kandung lo udah besar!"

Senja tersenyum, "kita jadikan beli perlengkapan baby sekalian USG?"

Langit mengangguk. "Iya, tapi gue mau mandi dulu, gerah."

"Gue ikut!!" teriak Aldo, pria itu memarkirkan motornya di sebelah motor Langit, di susul oleh Rama, Alin, Bayu, dan Lintang.

Caramel turun dari motor Aldo, gadis itu berlari menghampiri Senja. "Hai Senja," sapanya.

Senja mengulas senyumnya lebar. "Kalian ngapain?"

"Kita bolehkan ikut cari perlengkapan buat anak kamu?" tanya Caramel.

"Gak!" tolak Langit cepat.

Caramel menatap Langit tak suka, kemudian beralih menatap Senja dengan tatapan memohon. "Plese... Boleh, ya? Kita kan bastie,"

Senja mengangguk. "Boleh,"

Langit melotot. "Enggak! Kalau ngajak mereka yang ada gue bangkrut."

"Pelit lo, Lang. Duit lo banyak juga," kesal Aldo.

"Iya, katanya Sultan tapi baru traktir sedikit aja, udah marah-marah." timpal Rama.

"Sedikit? Kalian habisin uang gue seratus juta sedikit?! Gak ngotak!" kesal Langit.

"Alah, bilang aja lo miskin." celutuk Aldo.

Bayu menoyor kepala Aldo. "Mulut lo jaga, Jamal. Sekolah tinggi, tapi sopan santun gak punya!"

"Dih, kayak orang bener aja, lo." balas Aldo.

"Seengaknya gue gak miskin akhlak seperti lo," Bayu tak mau kalah.

"Masa? Lo--"

"Cukup! Kenapa jadi berantem sih?" Langit menengahi.

"Lagian--"

"Lo juga kalau dinasehati, dengerin, bukan ngejawab mulu!" tukas Langit.

"Lo gak tau si Aldo aja, dia aja sama emaknya adu bacot mulu tiap hari." ujar Rama.

"Sok tahu lo, jamet! Emak gue itu bawel, kerjanya ngomel-ngomel mulu. Sekali gue gak nurut, duit jajan gue yang sehari seratus ribu, bisa jadi lima puluh ribu untuk satu hari." ujar Aldo.