27. Luka?

69.7K 4.1K 1.4K
                                    

'Yang pantas dipertahankan adalah dia yang juga ingin bertahan, yang pantas diperjuangkan adalah dia yang memang ingin juga berjuang'
_________________

[Heppy Reading♡]

****
Warningggg⚠

Folow akun wattpad @Cendolcincau6

Folow akun tiktok @Cendolcincau6

*
*
*

Senja terbangun dari tidurnya, kesadaranya  belum sepenuhnya pulih. Niat Senja yang ingin mengubah posisinya menjadi duduk, ia urungkan ketika menyadari sesuatu yang melingkar di perutnya.

Senja membalikkan badannya. Matanya melotot kaget ketika wajah dirinya dan Langit sangat dekat. Gadis itu segera mengubah posisinya menjauh dari Langit.

Kejadian tadi malam kembali teringat, rasanya sangat menyakitkan. Namun, Senja bersyukur karna Langit tidak berbuat lebih selain tanda kepemerahan di lehernya.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Seperti biasa, Senja hanya memakan makanannya seorang diri.

"Kamu berangkat sekarang? Gak makan dulu?" Tanya Senja ketika melihat Langit yang menuruni tangga dengan tergesa-gesa.

"Gak sudi gue makan makanan sampah lo!" Ketus Langit.

Senja tersenyum miris. "Apa gak bisa sekali aja kamu hargai aku, Langit? Aku--"

"Gak usah ngelunjak, bangsat! Lo itu sumber penderitaan gue. Gara-gira nikah sama lo, hidup gue sial!" Bentak Langit. Tangannya bergerak melempar piring yang ada didekatnya.

Senja memejamkan matanya, kenapa rasanya semenyakitkan ini?

"Lo itu benalu! Seharusnya manusia iblis seperti lo enyah dari dunia. Hidup lo hanya bisa membawa petaka bagi orang terdekat lo, Senja! Bahkan kalaupun lo dibandingkan dengan sampah, sampah jauh lebih berharga daripada lo!" Maki Langit.

"Sebegitu gak berharganya aku dimata kamu? Aku mohon, seengaknya hargai aku walau hanya sedikit." Ucap Senja parau.

"Mimpi lo terlalu tinggi, anjing! Perlu lo catet baik-baik, sampai kapanpun gue gak akan pernah cinta sama cewek sampah seperti lo." Balas Langit.

Setelah mengatakan itu Langit berlalu pergi meninggalkan Senja seorang diri. Senja menjatuhkan dirinya di kursi makan, tangisnya kini pecah. "Kenapa Bunda? Kenapa semua orang jahat sama Senja? Kenapa Bunda tega tinggalin Senja sendiri? Kalau memang kehadiran Senja hanya membawa malapetaka bagi orang terdekat Senja, kenapa Bunda lahirin aku kedunia?" Isaknya.

***

"Kenapa melamun? Mikirin apa, princess?" Tanya Bayu. Pria itu duduk disebelah Senja.

"Dunia keras ya, Bay?"

"Kenapa? Langit berbuat apa lagi sama lo?" Tanya Bayu lembut.

"Apa kebahagiaan itu ada? Apa kata indah pada waktunya itu ada?" Tanya Senja parau. Air matanya sudah tak terbendung.

"Kenapa? Ada masalah apa?" Tanya Bayu. Tangannya terulur mengusap air mata Senja.

"It's okey. Aku masih kuat."

"Gak usah sok kuat di depan gue, Ja. Gue gak suka! Kita itu sahabat, dan gue akan selalu ada buat lo." Ucap Bayu. Ia mengusap kepala Senja lembut.

"Aku mau ikut Bunda, Bayu. Sepertinya Bunda bahagia banget disana, aku mau seperti Bunda. Aku mau--"

LANGIT SENJA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang