28. Nomor tidak dikenal.

61.3K 4.1K 1.6K
                                    

'Jika sekarang hidupmu hanya tentang luka, tapi percayalah mungkin masa yang akan datang hidupmu tentang kebahagiaan'
_____________________

[Heppy Reading♡]

****
Warningggg⚠

Kalian tau cerita ini darimana?

Pendukung sad end atau heppy end?

Lebih suka Senja sama Bayu atau Senja sama Langit?
*
*
*

Senja berlari menghampiri Langit yang hendak menaiki motor. Dengan cepat wanita itu menahan tangan Langit.

"Lepas!" Titah Langit datar.

"Aku minta maaf, maaf gara-gara aku, Bunda sama papah jadi marah sama kamu." Lirih Senja.

"Gak usah sok baik, lo seneng kan liat gue dibenci orang tua gue sendiri? Perlu gue akui, permainan lo sangat memukau, Senja. Selamat permainan lo berhasil." Desis Langit terkekeh kecil.

"Enggak, Langit! Aku gak bermaksud seperti itu. Aku--"

"Gak usah ngelak. Lo itu cewek antagonis yang pernah gue temui. Seharusnya cewek antagonis seperti lo itu dibenci semua orang, lebih tepatnya lo gak pantas buat bahagia." Tekan Langit.

Baru saja ingin menaiki motornya tetapi Senja menghentikan kembali langkah pria itu. "Gue bilang lepas! Lo tuli? Jangan pernah sentuh gue, gue jijik disentuh cewek pembawa sial, yang ada gue ikut terkena sial gara-gara lo." Sarkas Langit.

Senja menghembuskan nafasnya. "Aku harus apa biar kamu bisa maafin aku?"

Senyum miring namun pernuh arti Langit tunjukkan. "Lo mau gue maafin? Gampang. Bikin Bayu benci sama lo."

Senja diam mematung. Sedangkan Langit langsung menaiki motornya. Namun sebelum itu Langit merogoh saku seragamnya, kemudian melemparkan dua lembar uang berwarna merah.

"Itu jatah lo untuk seminggu, cukup-cukupin! Gue gak mau anak gue kelaparan."

***

"Terus kamu anggap aku apa? Boneka?" Sentak Lintang, tangis gadis itu pecah.

"Tang, dengerin aku dulu. Jangan salah paham!" Pinta Bayu, pria itu mencoba mengapai lengan Lintang, namun dengan cepat Lintang menepisnya.

"Apa? Apa lagi yang harus di jelasin? Semuanya udah jelas!"

"Tang, kam--"

"Ini ada apa?" Senja memasuki kelasnya. Wanita itu menatap bingung Lintang dan Bayu.

Dengan segera Lintang menghapus air matanya. "Gak ada apa-apa, Ja. Gue sama dia lagi ekting buat bikin konten." Jawab Lintang.

"Beneran? Terus kamu kenapa nangis?"

"Senja, yang namanya ekting harus bagus dong, biar banyak yang suka." Ucap Lintang.

"Gimana kalo kita ke kantin? Mau gak?" Tanya Bayu.

"Tapi--"

Belum selesai Senja berucap tetapi Bayu lebih dulu memotongnya. "Gapapa. Mumpung bel masuk masih lama."

LANGIT SENJA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang