20. Perhatian?

53.9K 3.8K 494
                                    

Kebanyakan orang lebih menghargai hasil dibandingkan dengan sebuah proses. Padahal proseslah yang membangun jati diri seseorang yang sederhana.
_____________________

[Heppy Reading♡]

****
Warningggg⚠

Senja berjalan memasuki kantin, sedari tadi gadis itu terus menundukan wajahnya. Senja mendudukan bokongnya disalah-satu kursi yang kosong. Tumben saat ini kantin sepi.

"Oh jadi ini pelakor hubungan kak Bulan sama kak Langit?" Tiga satu murid perempuan menghampiri dirinya Senja, mereka menatap Senja tidak suka.

"Cewek ini bukannya murid berprestasi disekolah kita, ya?"

"Bermuka dua banget sih. Gue kira dia cewek baik-baik, tapi ternyata perusak hubungan orang!"

Senja hanya diam, ia semakin menundukan kepalanya ketika ketiga murid itu menyindirnya.

Melihat Senja yang hanya diam membuat mereka geram. Salah-satu murid mengambil kuah bakso yang letaknya tidak jauh dari bangku Senja. Murid perempuan itu menyiramkan kuah bakso tepat kepada Senja.

"Cewek murahan! Gak laku ya, sampai-sampai rusak hubungan kak Bulan?" Sindir gadis itu.

Senja berdiri dari posisi duduknya. Ia memandang nanar seragam putihnya yang kotor akibat terkena kuah bakso. Senja mengigit bibirnya, matanya sudah berkaca-kaca, entah mengapa rasanya ia ingin menangis.

Murid satunya lagi menarik rambut Senja hingga gadis itu mendongak keatas. "Najis! Keliatannya polos, tapi aslinya munafik!"

"Woy, lepasin tangan kotor lo dari rambut temen gue!" Lintang berjalan menghampiri Senja dan ketiga murid perempuan itu. Sorot matanya datar, mulutnya menggunyah permen karet yang sudah menjadi rutinitasnya setiap hari.

"Aduh, ada kak Lintang. Gimana ini?" Panik salah satu temannya.

"Kita kabur aja! Gue gak berani sama dia."

"Tapi--"

"Lo mau masuk rumah sakit gara-gara ribut sama dia?" Potong murid berambut panjang yang dikepang satu dibelakang.

"Enggak lah, lo gila? Gue masih sayang nyawa kali."

"Yaudah ayo kabur!"

Lintang hanya tersenyum miring ketika melihat tiga siswi perempuan itu pergi ketika dirinya datang. "Mental krupuk!" Gumam gadis itu pelan.

"Makasih." Ucap Senja. Gadis itu tersenyum tipis.

Lintang mengangguk. "Baju lo kotor, ayo ikut gue keruang loker!"

Senja menggeleng. "Tapi aku--"

"Diloker gue ada seragam putih, lo bisa pakai dulu baju gue!" Sela Lintang cepat. Gadis itu tipe orang yang tidak suka basa-basi.

Senja hanya mengangguk ragu, "Makasih, maaf udah banyak ngerepotin."

Lintang hanya menanggapinya dengan deheman. Hanya keheninggan yang menyelimuti mereka hingga sampai diruang loker.

Lintang berjalan kearah lokernya, tangannya bergerakmengeluarkan kunci loker dikantong rok pendeknya. Kemudian memasukan kunci itu pada lubang kunci lokernya, hingga loker itu terbuka.

LANGIT SENJA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang