Bab 17

1.2K 216 67
                                    

HAI GAISS KAKTUS UPDATE!

SIAPA NIH YANG NUNGGUIN?

MAAF YA LAMA BANGET UPDATE-NYA!

HAPPY READING! JANGAN LUPA VOTE DAN PENUHIN KOLOM KOMENTAR!

Kabar mengenai Fatan dan Fisya yang berangkat bersama menggunakan sepeda langsung tersebar kemana-mana. Banyak yang tidak percaya jika perempuan cantik seperti Fisya mau bersepeda bareng Fatan yang sudah mendapat cap anak haram.

"Wah! Gila! Gue kayaknya ketinggalan berita nih. Diem-diem udah ada yang PDKT ternyata," celetuk Aham sambil menyuapkan bakso ke mulutnya.

Saat ini mereka tengah ada di kantin sekolah. Sedari pagi, berita itu tersebar dari mulut ke mulut. Namun, Fatan tetap diam enggan menanggapi gosip tak jelas tersebut. Sebab, ada hal lain yang mengganggu pikirannya sejak tadi.

"Gue nggak PKDT. Tadi cuman kebetulan pas gue lewat depan rumahnya Fisya dia juga mau berangkat," balas Fatan.

"Mau gue jelasin berapa kali lagi biar paham? Hm?"

Aham menyengir merasa mendapat sindiran. "Hehehe ... sorry, Tan. Sorry. Cuman bercanda gue."

"Udah nggak usah dengerin ocehannya lambe turah kayak Aham. Mending lo makan biar kenyang," timpal Attar sadis, tapi bernada kalem.

"Enak aja ngatain gue lambe turah. Ente kadang-kadang ente ya, Tar?" Aham bersungut-sungut. Bersiap adu mulut dengan Attar. Sayangnya cowok kalem itu hanya berdehem sambil menaikkan sebelah alisnya. Seolah menantangnya.

"Fatan."

Suara seseorang yang memanggil Fatan mengalihkan atensi mereka.

"Em ... gue mau minta maaf ya soal kejadian tadi," ujar gadis berkuncir kuda itu merasa tak enak pada Fatan akan gosip yang beredar.

"Gara-gara gue lo jadi diomongin sama satu sekolahan. Maafin gue ya, Tan."

Fatan menyeruput es tehnya terlebih dahulu sebelum membalas. "Enggak usah minta maaf, Sya. Ini bukan salah lo kok. Lagian gue juga udah biasa jadi bahan gibah."

"Seharusnya gue yang minta maaf sama lo, Sya. Gara-gara berangkat bareng gue lo jadi diomongin sama anak-anak," lanjut Fatan.

Fisya menggeleng. "Enggak, Tan. Lo nggak perlu minta maaf sama gue. Gue nggak papa kok."

Fatan mengangguk sambil tersenyum.

"Yaudah gue ke kelas dulu ya, Tan."

Setelah gadis berkuncir kuda itu pergi  seorang cowok yang sedari tadi mengamati Fatan dari kejauhan, menghampiri meja tersebut.

"Anak haram makin lama makin ngelunjak ya ternyata. Gayanya aja sok alim taunya suka mainin cewek juga," ujar Alam yang duduk di meja tempat Fatan makan, tanpa sopan.

"Eh, alam baka! Nggak punya sopan santun banget sih lo! Gue lagi makan jadi nggak nafsu gara-gara pantat lo ada di depan gue!" seru Aham emosi sebab cowok itu duduk tepat di hadapannya. Membuat ia yang hendak menyuapkan bakso ke mulutnya jadi urung karena pemandangan di depannya yang tidak indah sama sekali.

"Turun lo!"

Alam terkekeh, lalu turun dari meja dan mendudukkan dirinya tepat di samping Fatan. Menatap cowok berwajah kearab-araban yang hanya bergeming sambil menyeruput es tehnya.

"Kenapa diem, Tan? Udah sadar diri ya kalo anak haram?"

Fatan menghela napas, menatap Alam sebentar, lalu beralih pada Aham yang menyembunyikan tatapan tajamnya pada Alam di balik wajahnya yang kalem.

EL - FATAN (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang