APA KABAR GAISS?
MAAF YA KARENA KAKTUS SEMPET OPNAME DI RS JADINYA UP-NYA MOLOR BANGET. APALAGI KENA VIRUS MAGER BUAT LANJUTIN CERITA 😁
MANA SUARANYA YANG NUNGGUIN EL - FATAN UPDATE?
HAPPY READING!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!
"Lalu, bekas luka di kelopak mata Mbak Nana. Apa ... ada hubungannya sama itu semua?" tanya Fatan ragu-ragu. Selama ini dia penasaran dengan luka bekas jahitan di kelopak mata perempuan itu.
Zayna menyentuh kelopak mata kanannya yang terdapat bekas jahitan. Lalu, tersenyum tipis dengan air mata yang menetes di pipinya. "Ini adalah luka yang selalu mengingatkan saya pada kesalahan fatal saya di masa lalu."
"Karena frustasi dan merasa kotor. Saya berpikir untuk mengakhiri hidup saya juga janin yang saya kandung. Karena dengan begitu saya tidak akan menjadi aib lagi di keluarga saya," tutur Zayna memulai cerita.
"Di suatu malam ketika hujan turun dengan deras disertai petir saya berlari di sepanjang jalan, lalu menabrakkan diri saya pada sebuah mobil yang melaju. Berharap saya dan bayi saya mati."
Mata Zayna terpejam, menteskan air mata yang membasahi pipinya. Kejadian beberapa tahun silam yang menimpanya itu kembali terputar di kepalanya tanpa diminta.
"Nana! Dengerin bunda, Nak! Bunda mohon kamu berhenti!"
Zayna tidak memedulikan teriakan bundanya yang memintanya agar berhenti berlari. Perempuan dengan rambut hitam panjang yang berantakan itu terus berlari tanpa alas kaki.
Kehadiran satu nyawa di dalam perutnya karena kejadian yang menjijikkan yang sangat dibencinya itu membuat Zayna frustasi. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan hidupnya jika orang-orang tahu kalau dia hamil di luar nikah.
Zayna tidak tahu bagaimana harus membesarkan anak itu nanti dan menjawab pertanyaannya ketika menanyakan siapa ayahnya. Zayna tidak kuat bila harus menerima cacian orang-orang padanya nanti. Apalagi ketika orang-orang tidak percaya bahwa ia adalah korban pelecehan seksual dan malah menganggapnya sudah melakukan zina.
Perempuan bergingsul itu juga tak mau keluarganya ikut menanggung malu karenanya.
"Maafin Nana, Bun. Maaf. Nana nggak bisa jadi anak yang baik. Nana nggak bisa jaga diri Nana. Nana harus pergi, Bun. Kita harus pergi. Bayi ini nggak boleh lahir," ucap Zayna sambil terus berlari menembus hujan yang begitu deras. Tanpa takut sedikitpun pada suara petir yang menyambar-nyambar.
Ketakutannya pada petir itu tidak seberapa dengan ketakutannya pada masa depan yang lebih suram ketika bayi ini lahir nantinya.
"NANA! DENGERIN BUNDA, NAK! JANGAN SEPERTI INI! KITA HADAPI MASALAH INI BARENG-BARENG, NAK!"
Ibunya terus berteriak memanggilnya. Namun, keputusan Zayna telah bulat. Ia harus mengakhiri hidupnya dan juga calon bayinya. Dengan begitu semua masalah akan berakhir.
Melihat ada sebuah mobil yang melaju dari arah kiri di sebuah perempatan, Zayna menarik bibirnya membentuk senyum. Tanpa berpikir panjang lagi perempuan itu langsung menabrakkan dirinya begitu mobil itu mendekat. Membuat tubuhnya yang menghantam mobil itu terpental beberapa meter, lalu terjatuh di aspal.
"NANAAA!"
Zayna mendengar bundanya meneriakkan namanya. Namun, tubuhnya sudah terasa lemas dan tak bisa digerakkan. Bau amis darah yang keluar dari bagian belakang kepalanya membuatnya mual. Ditambah bagian kelopak matanya yang juga meneteskan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
EL - FATAN (HIATUS)
Teen Fiction"KENAPA FATAN HARUS LAHIR DARI RAHIM SEORANG WANITA SIMPANAN SEPERTI BUNDA? KENAPA, BUN?!" "KENAPA FATAN NGGAK LAHIR AJA DARI RAHIM PEREMPUAN LAIN? FATAN MALU PUNYA BUNDA SEORANG PELAKOR!" El-Fatan Gafar Saputra begitu membenci takdirnya sebagai seo...