Mendengar bagaimana dirinya menerima perlakuan yang jauh lebih baik dari Model Y kelas satu dibanding pemilik Sangngern Bar dan Ishikawa Palace itu sendiri, sekali lagi Ohm berani menaruh harapan bahwa dirinya boleh merasa spesial. Sulit menjelaskannya, tapi meski hanya sedikit, Ohm yakin sepertinya bukan hanya dia seorang yang memiliki getaran itu saat mereka berdekatan.
Terus terngiang di kepalanya tentang kabar yang ia dapatkan dari Luke tempo hari bahwa Model Y kelas satu tidak pernah berhubungan seks dengan pelanggan pria mana pun. Perjanjiannya, setiap pelanggan membayar hanya untuk satu kali permainan. Ohm hanya membayar 10 ribu baht lebih banyak, dan dia bisa mendapatkan permainan tiga kali. Apa lagi namanya kalau bukan spesial? Dia diperlakukan berbeda. Bahkan jika pemuda itu melakukannya dengan pelanggan perempuan, Luke mengatakan pemuda itu hanya menerima satu pelanggan dalam satu malam.
Satu pelanggan dalam satu malam merupakan jumlah yang paling kecil. Tapi, ada berapa banyak malam yang sudah pemuda itu habiskan untuk memuaskan? Ohm mengusak rambutnya kasar dengan handuk kecil yang melingkar di bagian leher, antara frustasi dan memang sembari mengeringkan rambut. Ia sedang berdiri di pinggir balkon kondominiumnya.
Satu minggu berlalu dan Ohm belum juga menemukan petunjuk tentang Model Y kelas satu. Sudah tiga hari Ohm tidak kembali ke Sangngern untuk minum dan mabuk. Yang ia lalukan hanyalah menunggu kabar. Berbekal nomor telepon yang ia tinggalkan tempo hari, Luke sudah menghubunginya tiga kali. Kabarnya, Model Y kelas satu belum juga kembali bekerja. Meskipun keinginan Luke untuk mendapatkan Model Y kelas satu sama besarnya, tapi Ohm percaya pada lelaki itu. Dari gelagatnya saat terakhir kali mereka bicara, rasa penasaran Luke tentang mengapa sang Model memperlakukan Ohm berbeda juga sama besarnya.
Ring. Ring.
Telepon berdering dua kali, membuat Ohm berbalik dan meraih benda yang mengeluarkan bunyi dari atas nakas.
"Halo, Joong."
"Ohm? Apa kau di kondo?"
"Iya." Ohm mendudukkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Ayo, kita keluar."
"Tidak mau."
"Kau tidak bertanya ke mana lebih dulu, tetapi langsung menolak."
"Aku malas keluar."
"Oh, ayolah. Sahabatmu sudah kembali. Apa kau tidak bosan diam di kondo sepanjang hari? Lagi pula ini malam minggu, weuy!"
Sejak kapan Ohm peduli pada malam minggu? Dia bahkan sudah dua tahun tidak punya pacar, dan nyaris lupa bagaimana rasanya berkencan. "Dew sudah kembali?"
"Ya, dia sudah kembali. Dan oleh-oleh dari Jepang sudah menunggu kita. Ayolah, Dew meminta kita datang. Nani juga sudah di sana."
"Shia. Kenapa dia cepat sekali?"
"Ketika Dew mengabari tadi, kebetulan Nani sedang lewat di sekitar rumahnya. Apa kau belum membaca chat group kita?"
"Ah, iya. Belum. Aku baru selesai mandi."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERMODEL (OhmNanon)
Fiksi PenggemarPLEASE DO NOT READ IF YOU'RE UNDER 21!! Di malam pesta bujang sebelum pernikahan sahabatnya, Ohm Pawat harus menepati janji yang mereka sepakati bersama untuk melepas keperjakaan di tempat prostitusi elit. Naas karena menjadi yang paling tidak antus...