Jujur saja, melihat Bright turun dari panggung dengan kilau keringat di seluruh wajah dan lehernya membuat hati Nanon sedikit berdesir. Ngomong-ngomong, pemuda ini tampan juga. Figur wajahnya yang tegas memang menunjukkan kesan menyebalkan bagi siapapun yang pertama kali melihatnya, ditambah bekas luka di sudut bibir dan alisnya yang menambah kesan 'bad guy', tapi suara dan caranya berbicara sangatlah sopan dan hangat. Jika saja tidak pernah ada Ohm di dalam hidupnya, mungkin Nanon akan tertarik pada Bright.
Nanon merentangkan tangannya untuk menyambut kedatangan Bright yang segera memeluknya. Jenis pelukan yang membuat kepala keduanya saling bersandar ke bahu lawan. Nanon bahkan sesekali mengusap punggung Bright sebagai ungkapan kebanggaan karena telah tampil dengan baik. Di tangannya sudah ada beberapa lembar tisu yang ia tarik dari meja panitia tidak jauh dari belakang panggung. Saat pelukan terlepas, tangannya mulai membuat gerakan menepuk-nepuk untuk menghilangkan kilau keringat di wajah Bright.
"Non, tolong berhenti bersikap manis padaku." Bright menangkap tangan Nanon setelah tisu berhasil mengeringkan beberapa titik wajahnya.
"Hmm?"
"Ingat, aku masih mencintaimu. Dan aku sudah berjanji untuk tidak ingin merusak hubunganmu. Jadi, jangan sampai aku berubah pikiran dan merebut hatimu." Goda Bright menyunggingkan senyum kecil pada bibir tebalnya.
"Well, honestly... If only you make a move first... Mungkin kamu yang menjadi pacarku sekarang." Kata Nanon enteng tanpa memikirkan degup jantung Bright yang kembali berdebar tak karuan.
"Non... Stop it."
"O-kay... Okay..."
"Hahahaha." Keduanya tergelak bersama dan saling memeluk punggung masing-masing sembari berjalan beriringan menuju ruang ganti.
Nanon memilih untuk duduk di sisi jendela sembari menunggu Bright membersihkan wajah dan berganti pakaian. Diam-diam berpikir, ia tak pernah menyangka hubungannya dengan Bright bisa sampai ke tahap ini. Nanon tidak tahu apa artinya ciuman mereka bagi Bright. Dalam kasus perselingkuhan, mungkin ciuman merupakan kesalahan kecil. Tapi bagi Nanon, itu adalah langkah yang besar.
...let it be our only sweet memory. One and only our favourite crime.
Kata-kata Bright tadi siang usai mereka berciuman kembali terngiang di kepala. Nanon tidak yakin pada dirinya sendiri untuk bisa melupakan ciuman itu. Baginya, bibir yang saling bertukar sentuhan justru lebih intim dari hubungan antar kelamin yang bisa dilakukan begitu saja tanpa adegan pengantar. Bahkan saat dirinya bekerja di Ishikawa Palace, tidak sekali pun Nanon pernah bersedia mencium pelanggannya, kecuali Ohm.
Ah... Ohm. Mengingatnya membuat rasa bersalah di hati Nanon kembali muncul ke permukaan. Meski kekasihnya itu telah dijodohkan dengan perempuan lain, tidak seharusnya Nanon justru berbuat curang dengan laki-laki lain yang terang-terangan menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERMODEL (OhmNanon)
FanfictionPLEASE DO NOT READ IF YOU'RE UNDER 21!! Di malam pesta bujang sebelum pernikahan sahabatnya, Ohm Pawat harus menepati janji yang mereka sepakati bersama untuk melepas keperjakaan di tempat prostitusi elit. Naas karena menjadi yang paling tidak antus...