12. Break The Wall

2.8K 183 30
                                    

Tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok. Tok. Tok. Tok.

Ohm dan Nanon yang larut akan tatapan masing-masing sampai melupakan keberadaan seseorang di balik pintu yang sedari tadi sudah menunggu.

"Ai'Non? Bubur ayam sudah siap. Keluarlah dan ajak pacarmu untuk sarapan."

Kalimat Chimon membuat Ohm membesarkan mata sipitnya.

"Ayo, kita sarapan." Tapi Nanon seperti berusaha untuk tidak ingin membahasnya. Ditariknya tangan Ohm untuk keluar kamar bersama.

"Kamu utang penjelasan tentang itu padaku." Bisik Ohm ketika mereka sudah melewati pintu kamar.

Di dapur, Chimon tampak baru saja selesai menyiapkan sarapan dan membuang bungkus makanan instan. Tiga mangkuk bubur ayam hangat sudah tersaji di meja makan.

Hanya ada empat kursi yang bersembunyi di bawah meja makan persegi dengan sudut tumpul pada keempat sisinya. Chimon menarik salah satunya untuk duduk lebih dulu.

"Ayolah, pengantin baru. Sarapan akan menjadi dingin jika kalian tidak segera menyentuhnya." Chimon bicara sambil menyiapkan sendok makan di tangannya.

Ohm berjalan di belakang Nanon. Jika Chimon sudah mengenalnya dari Nanon yang diam-diam bercerita seperti dugaannya, Ohm merasa semakin malu untuk bertatap muka dengan pemuda bertubuh mungil itu. Terlebih jika Chimon tahu Ohm sempat cemburu padanya beberapa menit yang lalu.

Chimon mengulurkan tangan segera setelah Ohm baru saja mendudukkan diri di hadapannya. Mereka hanya terpisah meja.

"Hai, perkenalkan. Aku Chimon."

Sedikit ragu-ragu Ohm membalas uluran tangan itu dan menjawab, "Ohm. Ohm Pawat."

"Ya, aku sudah tahu." Celetuk Chimon santai sembari melanjutkan sarapan.

Pemuda bernama Chimon ini adalah orang yang menemani Nanon di rumah duka bersama Tay Tawan tempo hari. Hanya ada mereka berdua, dua gadis teman Nonnie, Ohm, serta keempat sahabatnya dan Dunk di pemakaman kemarin.

Melihat raut bingung dan canggung yang tercetak jelas di wajah Ohm, Chimon buru-buru bicara lagi untuk mencairkan suasana.

"Tidak usah bingung. Nanon sudah sering menceritakan tentang kau padaku. Aku bahkan tahu bagaimana ceritanya pertama kali kalian bertemu."

"Mon." Kali ini Nanon menegurnya. Selain hal itu semakin mempercanggung keadaan, cerita seperti itu tidak pantas dibicarakan di meja makan, bukan? Maka topik ini tidak seharusnya dilanjutkan.

"Oke. Oke, maafkan aku. Kita bicara topik lain saja. Jadi, apakah kau tidak akan ke kampus hari ini, Ohm?" Tanya Chimon mengalihkan topik pembicaraan secepat dirinya menyuapkan bubur ke mulutnya.

"Um, tidak. Jadwal seminar hasilku masih minggu depan."

"Wah, jadi sebentar lagi kau akan lulus?"

Ohm manggut-manggut dengan seulas senyuman yang sedikit dipaksakan.

SUPERMODEL (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang