20. Home

1.9K 149 36
                                    

Seorang pemuda berwajah blasteran turun dari mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda berwajah blasteran turun dari mobilnya. Nanon benar, nama yang baru saja dia sebutkan adalah milik pemuda itu.

"Non...?" Ada sejuta tanya dari mata Ohm yang kini memandangnya.

"Ohm. Aku juga tidak tahu mau apa dia kemari. Aku bahkan belum menghubunginya sama sekali. Aku selalu bersamamu sejak semalam."

"Sebelum aku ingin tahu mengapa dia datang, beri tahu aku dulu bagaimana dia bisa sampai ke sini?"

Nanon tidak memikirkan ini sebelumnya. Dia memang belum cerita. Sengaja belum cerita. Tapi jika Bright sudah tiba-tiba muncul di depan gerbang rumahnya seperti ini, bisa apa dia selain mengaku?

"Bagaimana dia bisa tahu alamat rumahmu?"

"Dia..."

"Dia...?"

"Dia mengantarku waktu itu, setelah dari bengkel."

"Non? Seriously?"

"Hanya sampai depan gerbang." Jawab Nanon berusaha meyakinkan. "Aku tidak mengajaknya masuk ke rumah, dia juga cukup tahu diri untuk tidak meminta."

"Jadi, sekarang dia sedang tidak tahu diri karena tiba-tiba datang tanpa izinmu?!" Tanya Ohm menggeram. Kekasihnya ini hanya sedang cemburu, Nanon tahu itu.

"Sayang..." Nanon meraih punggung tangan Ohm dan membelainya dengan lembut. "Kita bahas ini nanti di dalam rumah, oke? Kita temui Bright dulu dan tanya apa yang dia inginkan sampai harus datang ke sini."

Ohm memberi jawaban dengan menaikkan tuas rem tangan, membuka kunci pintu, dan mematikan mesin mobilnya. Tanpa mengulur lebih banyak waktu, Nanon pun segera keluar dan bergegeas menghampiri Bright. Ohm membuntutinya dari belakang.

Ada pemikiran gegabah untuk Ohm melangkahkan kakinya lebih cepat agar mendahului Nanon dan tiba lebih dulu di hadapan Bright lalu mengatakan, 'Apa memar di wajahmu masih kurang?!'

Tapi kata-kata itu hanya mampu ia telan. Nanon pasti tidak pernah berpikir Ohm akan melayangkan pertanyaan sinis seperti itu, terlebih mereka sudah sepakat untuk meminta maaf pada Bright atas kejadian malam kemarin.

"Bright, ada perlu apa kamu datang? Apa ada yang bisa kubantu?" Tanya Nanon berusaha bersikap sopan.

"Um, kebetulan tadi aku makan di restoran sushi di daerah sini dengan temanku. Kupikir kamu menyukainya, jadi... Ini, kubawakan untuk makan malam." Bright mengulurkan sekotak makanan yang dibungkus rapi dalam kantong kertas.

Istilah sekali dayung dua-tiga pulau terlampaui telah menjelma menjadi sekali datang, dua-tiga rahasia telah terbongkar.

1. Bright mengetahui alamat rumah Nanon.

2. Bright tahu makanan kesukaan Nanon seperti mereka pernah makan bersama .

3. Bright membawakan makan malam untuk Nanon seolah itu bukan yang pertama kalinya dilakukan.

SUPERMODEL (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang