10. Engagement

2.4K 187 30
                                    

Kalau saja Ohm tidak membuntuti Nanon saat terakhir kali mereka bertemu tempo hari, Ohm yakin ia akan baik-baik saja meski Nanon kembali menghilang tak bisa dijangkau selama beberapa hari setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau saja Ohm tidak membuntuti Nanon saat terakhir kali mereka bertemu tempo hari, Ohm yakin ia akan baik-baik saja meski Nanon kembali menghilang tak bisa dijangkau selama beberapa hari setelahnya. Tapi membayangkan pujaan hatinya itu sedang menderita sendirian, Ohm merasa sangat buruk karena tidak bisa melakukan apa-apa untuknya.

Ohm sudah mencoba menghubungi Tay dan menceritakan apa yang dilihatnya. Ia berusaha mendapatkan informasi tentang kondisi Nanon tapi Tay hanya mengatakan 'Jadi kau sudah tahu?' sebagai jawabannya dan 'Tolong beri dia ruang, jangan memaksa.' sebagai penutupnya. Tak ingin menjadi pengganggu, Ohm hanya berusaha menjaga dinding batas yang Nanon bangun sejak awal.

Tay tidak pernah lagi membalas pesan atau menjawab panggilan Ohm setelah itu. Tidak ada kabar Nanon sudah kembali bekerja pula dari Luke. Ia benar-benar kehilangan arah. Sejak menyatakan perasaannya malam itu, Nanon justru menghilang lebih lama dari biasanya.

Tetapi waktu enam minggu cukup membantu Ohm untuk tidak terlalu bersikeras mencari Nanon lagi, meski dalam diam Ohm masih selalu berharap Nanon baik-baik saja. Hari-harinya dihabiskan dengan fokus mengerjakan penelitian skripsi hingga sampai ke tahap tinggal menyelesaikan seminar hasil dan sidang.

Kehilangan jejak Nanon tak lantas menjadikan Ohm satu-satunya orang yang paling frustasi di antara mereka. Hari ini Nani juga sedang patah hati. Jan yang telah lama menjadi incaran Nani ternyata sudah cukup lama menjalin hubungan serius dengan Sing Harit, kakak tingkat satu jurusan di kampus yang sudah lulus dan bekerja. Siang ini, kedua sejoli itu akan melangsungkan pertunangan. Sialnya, Nani dan keempat sahabatnya diundang dan wajib datang.

"Sepertinya memang lebih baik aku fokus urusan skripsi dulu seperti Ohm. Memikirkan asmara yang tidak pasti hanya akan membuat proses kelulusan kita terhambat dan masa depan cerah kita tertunda." Nani berujar sembari menepuk-nepuk bagian pinggir kursi sofa ruang tengah rumah Dew dengan telapak tangannya.

"Sebenarnya urusan asmara menurutku tidak selalu menjadi pengganggu. Aku dan Dunk contohnya. Meskipun kami kuliah di kampus dan jurusan yang berbeda, tapi kami bisa saling membantu dan mengerjakan skripsi bersama. Justru memiliki seseorang yang dekat dengan kita, bisa memacu semangat kita untuk cepat lulus." Joong berbicara dengan mata penuh binar di samping Dunk yang tampak menahan senyum malu-malu.

Sahabat Ohm yang satu ini akhirnya membuka diri bahwa dirinya juga seorang gay. Diam-diam Joong tertarik dengan seorang model naungan Arm Agency yang bernama Dunk. Tanpa sepengetahuan para sahabatnya, Joong diam-diam melakukan berbagai cara hingga berhasil sampai ke tahap pendekatan. Meski belum resmi berpacaran, tapi Joong dan Dunk sudah sangat intens dalam berkomunikasi.

"Hmmm... Pendapat orang yang sedang kasmaran memang pasti begitu. Tunggu saja jika kalian sudah berpacaran nanti, semuanya akan berbeda." Celetuk Win mencebikkan bibirnya, membuat gadis jangkung yang duduk di sampingnya mulai merasa canggung.

Sudah satu bulan Win berpacaran dengan Neen, rekan satu kantornya. Namun hubungan mereka tidak berjalan mulus karena gadis-gadis yang patah hati akibat ulah Win di masa lalu selalu berusaha untuk terus mengganggu hubungan mereka. Buntutnya, pertengkaran menjadi rutinitas yang sudah biasa.

SUPERMODEL (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang