1

193 15 4
                                    

Anis Shakila, gadis penggemar kue ini lahir tanpa kasih sayang orang tuanya. Bahkan, ia sempat dititipkan kepanti asuhan. Tapi, ia tak membenci ibunya sedikitpun. Karena, setelahnya ia mendapatkan banyak kasih sayang dari ayah sambungnya berserta keluarga besar.

Kini, ia tengah membangun usaha, tentunya masih dengan pengawasan sang ayah. Kaila, ibunya telah meninggal dunia satu tahun yang lalu akibat penyerangan dirumahnya. Hal itu lah yang membuatnya bergabung dengan Ganapati, untuk membalas dendam atas kematian Kaila.

"Anis," gadis tersebut menoleh. Ia segera menghapus air matanya.

"Papa," lelaki tersenyum tersenyum dan membawanya ke dalam dekapannya. Dekapan yang begitu nyaman baginya.

"Bisa ga, kalau kesini ga usah nangis? Kasian mama," Anis hanya tersenyum. Sulit rasanya jika tak menangis.

"Mana ada ketua geng nangis," goda sang ayah.

"Papa juga pernah nangis," balasnya.

"Terserah, minggir, emang cuma kamu yang kangen sama mama,"

"Dih, masih aja bucin,"

"Masa bodo, dah sono pergi,"

"Dih, ngusir," Anis meninggalkan ayahnya. Biarkan dia menukar cerita dengan makam sang belahan hati.

Sebelum pergi, ia memandang sang ayah dari kejauhan. Sesayang itu seorang Fenly kepada almarhumah Kaila, ibunya. Kasih sayang Fenly pun tak pernah berubah sedikitpun. Dia tak pernah membedakan antara Anis dan Alya. Walaupun, kata-kata pedas sering ia dengar dari teman kuliah maupun tetangga.

"Gue beruntung punya papa," ucapnya.

Motornya mulai melaju meninggalkan area pemakaman. Ia akan pergi ke tempat ternyaman nya setelah rumah pertamanya sudah tak beratap. Kepergian Kaila membuat dirinya dituntut untuk menjadi ibu bagi adiknya, Alya. Diusianya yang sudah menginjak angka 26, ia harus disibukan dengan masalah bisnis, keluarga, tanpa memikirkan membenahi diri agar segera bertemu jodoh.

"Nis," ia menoleh. Kenapa harus bertemu dia? Dan kenapa lampu merah begitu lama menahannya.

"Jangan cuek-cuek, Nis, ntar gue diambil orang,"

"Ikhlas gue," balas Anis.

"Lama-lama gue ajak nikah, nih,"

"Kayak berani aja sama bokap,"

"Kalau gue dateng, wajib terima sih,"

"Ga tau," Anis langsung tancap gas meninggalkan pemuda yang sudah lama singgah dihatinya. Namun, mereka harus menjalani backstreet, karena tak mendapat restu dari sang ayah. Apalagi, setelah kejadian penyerangan Btiger terhadap ReGa yang mengakibatkan Anis dan Adrian masuk rumah sakit.

"Gue sayang lo, Ja, tapi gue lebih sayang papa,"

*:..。o○ ○o。..:*

Malam ini, suasana markas Ganapati lumayan ramai, dikarenakan malam ini malam minggu. Banyak anggota yang menyempatkan hadir, apalagi jadwal malam ini sama Btiger.

"Nis, kemaren gue liat Arkan diclub, lagi berantem ya ama bininya?" tanya Zuan, wakil ketua Ganapati generasi kesembilan.

"Club? Yang bener lo, ade gue ga mungkin kesono,"

"Ya elah, ngapain gue bohong? Suer dah,"

"Iya deh percaya, eh ngapain lo ke club?" Zuan hanya menampakkan senyuman manisnya. Yang pastinya mengandung arti.

"Ente kadang-kadang ente, pengen gue gibeng?"

"Hehehe, canda, Nis, cuma sekali ini aja kok," ucapnya.

"Punya anggota kaga ada yang bener," gumam Anis.

Nak Soleh 🌚

Arkanza bolot😪 keluar dari grub

Lianibrahim
Ibra ga ikut-ikutan Ya Allah

Bang Ell👾
(1pct)
Sekecewa itu Arkan sama kita

Anjng

Ainsley
Sampe ke club, emang ga ada yang lain?

Nirmalaadisti keluar dari grub

Lianibrahim
Ibra beneran ga ikutan serius ✌

Ya Allah rumit

Achazia gdng info
Mala aman, masih di padepokan

BoBoiBoy Galaxy
Gara-gara lo @bang ell👾

Bang Ell👾
Iya, gue tanggung jawab kok

Gue nyerah, ga mau berurusan sama Arkan lagi

Anis meletakan ponselnya. Perkataan Arkan sore tadi masih membekas di ingatannya. Ia jadi malas jika bertemu anak itu.

Beberapa motor mulai berdatangan. Mereka adalah Btiger. Senyuman tipis diperlihatkan Anis, setidaknya ia punya waktu untuk bertemu kekasihnya. Ia dan Raja sudah memiliki hubungan jauh sebelum ia diangkat menjadi ketua Ganapati generasi 9.

"Malam, cantik," ucap Raja sambil mencolek dagu Anis.

"Heh! Ga boleh colek-colek," ketus Anis.

"Napa sih, colek pacar sendiri ga boleh?" bisik Raja.

"Minggir!"

"Galak bener, dahlah, gas balapan, yang kalah traktir yang menang,"

"Yang kalah, motornya buat yang menang dong!" balas Zuan. Karena, Raja akan banyak mengalah jika berhadapan sama Anis.

"Nah bener tuh, kalian kan sultan. Berani kaga?" tantang Anis.

"Boleh-boleh, tapi setelah itu ketua kalian gue nikahin," ucap Raja diakhiri seringainya.

"Ijin bokap sana," semangat Raja sedikit hilang. Berhadapan sama Fenly? Ga dulu deh, perlu banyak nyali buat ngadepin ketua Ganapati generasi 3. Dia bukan Adrian yang langsung dapet restu, apalagi dia udah buat Anis masuk rumah sakit.

"Pengecut,"









Masih part awal, jadi belum ada konflik

Santai, tarik napas, tahan jangan buang mubazir.

Jangan lupa votmen

Anis Shakila (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang