19

33 7 2
                                    

Seusai sholat, Anis dan calon suaminya pergi menuju rumah padang terdekat. Ini keinginan Agam yang ingin makan nasi padang. Anak laki-laki itu tersenyum senang saat motor yang dikendarai berhenti diwarung padang. Ia bahkan loncat-loncat saking senang nya.

"Agam suka?" tanya Anis.

"Suka kak, aku mau pesen rendang,"

"Oke siap," Anis menggandeng tangan Agam menuju warung nasi padang.

"Gue yang pesen, lo cari tempat duduk aja,"

"Oke siap,"

Lelaki tersebut tersenyum melihat kedekatan adik dan calon istrinya. Mungkin mereka akan sangat akrab saat mereka sudah bersatu nanti. Mana udah cocok jadi ibu lagi.

"Segitu nya liatin kakak cantik," ledek Agam.

"Siapa lo?" kesal nya.

"Kak, abang tuh,"

"Heh! Dia calon gue!"

"Hey, kakak cantiknya punya Agam bukan abang,"

"Bocil tau apa sih!"

"Udah dong, malah berantem, tuh makanannya nyampe. Makan, jangan berantem,"

"Siap!" Anis terkekeh, orang sekaku calon suaminya bisa bercanda juga. Padahal setau nya, dia lah orang terkalem, terdingin, ter-anti sosial diRexsan, tapi sekarang begitu banyak bicara terutama dengan adiknya, Agam.

"Agam segalanya buat gue, Nis, jadi jangan cemburu ya kalau sewaktu-waktu gue lebih perhatian sama Agam," ucapan itu membuyarkan lamunan Anis.

"Insya Allah, ade lo akan jadi ade gue juga,"

"Kalian pacaran?" tanya Agam.

"Diem lo cil!"

"Apa sih ngegas mulu! Kakak sama Agam aja, abang galak loh,"

"Dasar buaya kecil!"

*:..。o○ ○o。..:*

Anis bahagia hari ini. Ia bisa melihat senyuman full dari calon suaminya. Kata Arkan sih, senyum dia tuh susah didapet alias limited edition, cuma orang beruntung yang bisa dapetin itu.

Tinggal menunggu sekitar 20 jam lagi menuju lamarannya. Lamaran akan digelar malam hari, tepatnya bada isya. Anis tak sabar menunggu. Namun, Tiba-tiba saja pikirannya melayang pada tanggal 30 nanti. Apakah mereka bisa bersatu nantinya? Bukannya ia ragu, tapi lebih kearah takut, jika salah satu dari mereka tak selamat bagaimana? Pemuda itu sudah berjanji akan menikahinya setelah perang. Menang maupun kalah.

ReGa is Rexsan & Ganapati

Arkanza bolot 😪
Latgab gimana?

Guz Achaz
Dimana mana salam, asal jeplak aja lo

Arkanza bolot😪
Maaf lupa
Assalamu'alaikum

Waalaikumsalam

My boy
Waalaikumsalam, ya udah ayok kapan?

Zuan wkl
Semangat bener!
Latgab apa mau bucinan

My boy
Bacot anda

Membalas My boy :
Heh mulutnya

Arkanza bolot😪
Bukan area bucinisasi ya

Fikri
Ya udin kapan?

My boy
Kapan kapan

Candra Rexsan
Ntar malem?

Anjing anda
Gue mau ada acara

Arkanza bolot😪
Sementara waktu jangan malem ini lah!
Kasian @my boy sama @anishakila mau ada acara

My boy
Lo juga ikut andil nyet

Boyyyy
Ya udah besok lusa jadi mereka datang dengan status baru ya ga?

Gus Achaz
Nice

My boy
Main nice nice aja lo!

Arkanza bolot😪
Sejak sama Anis, lo ngegas mulu!

Boyyyy
Iya nih, neng ga suka mas

ANJING NAJIS

Boyyyy
Siapa yang bilang anjing halal?

Boyyyy anjing diem lo setan!

My boy
Sayang mulutnya

Fikri
Aduh keselek kelengkeng gue!

Candra Rexsan
I-ini lo? Heh! Arkan anggota lo masuk zona bucin

Arkanza bolot😪
Ya Allah, nyerah, kamera mana kamera ga kuat liat nya!

Alay!

Terdengar tawa dari luar kamarnya dan menampakkan sesosok laki-laki calon ayah yang menjengkelkan. Siapa lagi kalau bukan Arkan? Lelaki itu menginap sampai besok malam.

"Sayang mulutnya," ucap Arkan ditengah tawanya.

"Diem lo!" kesal Anis sambil melempar bantal kearah Arkan.

"Bar bar bener, ntar ayangnya ga suka loh," goda Arkan.

"Kakak! Katanya mau bikinin susu, kok mampir?!" suara melengking itu milik istri Arkan, Mala. Sebenarnya, hanya alasan saja bikin susu.

"Iya sayang, maaf ya,"

"Iyi siying, gitu ngledek gue, ga ngaca?"

"Emang Kak Arkan ngapain?"

"Biasa, Mal, bucin teriak bucin!"

"Ga boleh gitu, udah sana bikin susu. Kak, main game yuk dikamar Kak Arkan, main ps kita,"

"Gas!"

Kedua wanita yang Arkan sayangi itu melewati Arkan begitu saja. Arkan menatap nanar punggung istrinya yang sudah tertekan pintu kamar.

"Kaga Anis kaga Mala sama aja, sama-sama kek anjing," lirih Arkan.

"Udah gue rekam," teriak Alya yang langsung masuk kedalam kamar.

"Sabar Ya Allah,"










Cie makin penasaran. Pasti pada bertanya-tanya, siapa si Aan itu? Mana anggota Rexsan lagi. Siapa hayo? Madil kasih clue deh

J... A...an A...

Masih orang yang sama Perfect boy, JAA, sama si Aan. Silahkan menebak!

Nb : Jangan jadi silent readers ya. Hargai penulis/author dengan memberi votmen dan jika tidak suka dengan alurnya bisa pergi, boleh memberi masukan asal tidak menghina, paham?

Anis Shakila (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang