Mentari kembali menyapa, Anis sudah siap dengan style seperti biasa. Semalam ada sesuatu yang mengejutkan. Mr. A nya datang untuk meminta izin menjalin hubungan, mana minta izinnya langsung sama papanya.
"Nis,"
"Lo? Woy yang bener aja anjir!"
"Lah, kenapa? Salah?"
"Bukannya, lo sama ah ga tau siapa lupa, intinya cewe itu suka sama Arkan,"
"Kaga lah,"
"Gue udah ijin sama orang tua lo buat deket sama lo, iya sih waktunya ga tepat, apalagi lo baru putus. Tapi, gue pastiin kalau lo bakal bahagia sama gue. Gue ga janjiin buat hidup semati, karena ajal ga ada yang tau, tapi gue janji bakal buat lo bahagia sebelum ajal jemput gue,"
"Tapi, lo tau kan kita beda,"
"Gue lagi belajar sama Arkan, dikit-dikit sih dan itu bakal gue jadiin mahar. Tapi kalau lo ga mau ga papa, mungkin kita ga jodoh,"
"Izin sama Gryan sono, lo tau kan siapa bokap kandungnya Anis? Walaupun dimata negara gue bokap nya Anis, ga bisa mengubah kehendak Tuhan kalau Gryan lah yang lebih berhak atas restu itu,"
"Gue tau, setelah ini gue bakal temui Gryan, tentunya setelah lo jawab,"
"Tunggu ya, gue perlu nata hati gue," pemuda tersebut mengangguk pelan.
Kini motor ninja milik Anis sudah terparkir rapi di depan restoran miliknya. Sudah beberapa hari ia tak menengok perkembangan bisnisnya itu. Ia tak mau memikirkan kejadian semalam, ia akan minta petunjuk pada Sang Kuasa mengenai hal ini. Jika, dia jawaban dari semua doa-doanya, maka ia akan menerima. Namun, jika bukan, ia akan ikhlas menunggu jodohnya.
"Bos, dari Mr. A, " ucap Caca, salah satu karyawannya.
"Makasih,"
Anis membuka paperbag tersebut. Isinya nasi uduk, sarapan yang Anis suka akhir-akhir ini. Anis tersenyum, ternyata dia banyak tau tentang dirinya. Tapi, balik lagi, belum tentu dia jodohnya. Tak ada yang tau skenario Tuhan berjalan seperti apa. Sesuai keinginan kita atau malah mengecewakan, namun semua itu adalah yang terbaik untuk kita semua.
"Gue akan berusaha buka hati gue buat lo," gumamnya.
Dimakan cantik
Anis kembali tersenyum. Cowo sekalem dia bisa romantis juga ya. Lebih baik seperti ini, daripada romantis didepan publik tapi punya banyak tipu muslihat.
"JAA," gumamnya.
"Ga tau kenapa, gue baper banget, tapi pas sama Raja kenapa ga sebaper ini?" lanjutnya.
Selama berhubungan dengan Raja, Anis tak pernah merasakan kebaperan yang ia rasa sekarang, tapi bila dengan Mr. A, ais baru juga ketemu semalem, udah langsung baper aja.
"Eits, ga boleh berlebihan, siapa tau bukan dia jodoh gue,"
Gambaran anak tomboy yang sedang jatuh cinta. Tapi, ia akan tetap berpegang teguh dengan istikharah nya nanti. Apalagi, ia dan Mr. A berbeda agama, sulit rasanya bersatu jika salah satu tak ada yang mengalah. Kalau ditanya ia mau mengalah atau tidak, jawabannya tidak. Lebih baik kehilangan cinta dari seorang hamba, daripada kehilangan cinta dari Penciptanya.
*:..。o○ ○o。..:*
Jatuh hati untuk kedua kalinya, sebagian orang memilih untuk berhenti sejenak tanpa ada niatan untuk membuka hatinya. Namun, sebagian yang lain memilih untuk mencari pengganti untuk cepat moveon.
Seperti yang dialami Anis Shakila. Dia tengah menata hatinya kembali untuk Mr. A. Setelah dihancurkan oleh harapan yang diberikan Raja, kini ia mencoba menerima kehadiran Mr. A, cukup ia dan Tuhan yang tau tentang perasaannya ini, cukup skenario yang Tuhan yang berjalan, menentukan bagaimana endingnya. Bersatu atau berpisah dengan jalan masing-masing.
"Tuhan baik banget, pas hati gue lagi hancur, eh si kamprett dateng dengan sejuta tanda tanya," notifikasi ponselnya membuat lamunan nya buyar.
Udah ada jawaban? Maaf terlalu memaksa.
Mau kan berjuang sama-sama?Anis tersenyum. Ia akan memberikan jawabannya besok malam. Di depan orang tuanya, plus di depan Gryan dan Hanum.
Me:
Besok malem, dateng ke rumah gue ya, lo bakal dapet jawabannyaSetelahnya ia beranjak dari tempat duduknya. Ia akan pergi ke rumah Gryan untuk membagi berita bahagia ini. Seengga sukanya Anis dengan Gryan, ia masih mau menghormati Gryan sebagai ayah kandungnya. Dan, nanti saat pernikahan, Gryan lah yang menjadi wali nikahnya.
Motor ninja berwarna abu-abu berhenti di depan rumah dengan dua lantai. Rumahnya nampak sepi, tapi ia yakin ada orang dirumah karena ada motor Zuan yang terparkir disana.
"Mamiii, Zuan berangkat ya," teriak Zuan.
"Eh, kakak gue yang cuantik dan membahana, ada apa gerangan?"
"Bisa ga kalau izin tuh jangan teriak," tegur Anis.
"Siap bu ketu, btw mau ngapain?"
"Bunuh lo," Anis langsung melewati Zuan.
"Assalamu'alaikum, om tante,"
"Waalaikumsalam, situ juga teriak," gumam Zuan.
"Gue denger Zuan!"
Mr. A iapa hayo, udah pada bisa nebak belum?
Btw bakal ada kejutan nih, tapi nanti, kalau mendekati ending yang nantinya akan nyambung sama cerita yang lain.Nb : Jangan jadi silent readers ya. Hargai penulis/author dengan memberi votmen dan jika tidak suka dengan alurnya bisa pergi, boleh memberi masukan asal tidak menghina, paham?
KAMU SEDANG MEMBACA
Anis Shakila (End)
Teen FictionGadis yang sempat tak diharapkan oleh sang ibu, kehadirannya memang tak direncana, namun kejadian na'as membuatnya ada didunia ini. Hidup dengan gunjingan tetangga membuat nya tumbuh menjadi gadis yang kuat. Namun, siapa sangka, keluarga barunya mem...