-7-

97.2K 7.7K 56
                                    

Sebuah kaki jenjang yang dibaluti kaos kaki yang cukup panjang, keluar dari sebuah mobil mewah.

Rambut nya hitam kecoklatan yang sedikit bergelombang bergerak pelan di terpa angin.Wajah putih pucat dan mulus itu tampak berseri di bawah cahaya matahari.

Ia melihat parkiran yang masih sepi, mulai melangkah mencari ruang Tata Usaha, ia harap sekolah ini bisa membuat nya betah selama kurang dari 2 tahun kedepan.

-

Sesuai dugaan, hari ini nama Riana tiba-tiba muncul kepermukaan, dengan status 'Si Culun Glow Up'.

Membuat Riana sedikit risih dengan tatapan seluruh penghuni sekolah, pocong yang dipojokan juga mungkin ikut ngelirik dia.

"Busett, jadi artis nih gue ceritanya? Sellow aja mbak tatapan nya, kayak nggak pernah liat Princess jalan aja," ucap Riana dalam hati, melangkah bukan layaknya Princess, langkah kaki nya malah tak beraturan karena mendapat banyak tatapan disekitar nya, ia melangkah tergesa-gesa dengan kepala menunduk.

Riana menghela nafas saat ia tiba di kelas, mungkin di dalam kelas lebih baik, pikirnya.

Dan ternyata... pikiran nya salah, karena sekarang satu kelas nya pun sama, ia menjadi pusat perhatian, semua menjadikan dia titik fokus  layak nya Riana adalah air di tengah panas nya Gurun Sahara.

"Kenapa?" celetuk Riana polos.

Mungkin karena teman sekelas jadi ia masih lebih berani.

"Lo beneran Riana yang di kelas ini?" celetuk satu laki-laki yang duduk di pojok, menatap tak percaya kepadanya.

"Iya, kenapa? Naksir Lo?" sarkas Riana, sedikit tak tau diri sih, baru juga glow up udah bar-bar aja.

"Widihhh nggak cuman penampilan nya yang berubah, ternyata dia juga mulai berani," kekeh laki-laki lainnya, mereka satu kumpulan.

"Minggir gue mau duduk, nggak usah nyampah," ketus Riana saat melihat meja yang penuh coretan itu sekarang juga penuh dengan sampah, jadi beneran ada sampah ya ges bukan ngatain si abangnya.

Ia duduk dengan anggun, sebenarnya agak kepaksa sih karena dia yang biasanya duduk tak beraturan harus mencoba Anggunly.

"Mata Lo santai, gue colok mau?" Ujar Riana, entahlah setelah berubah jadi wonder woman ia malah jadi sensian.

"Santai dong, keren Lo begitu?" Balas perempuan yang tadi menatapnya lamat.

"Ya jelas," jawab Riana acuh, anggap saja mereka hatters nya.

"Eh kok gue jadi gini? Masa penampilan berubah jadi bagus eh akhlak gue malah berubah jadi minus?" Ujar nya dalam hati, tidak-tidak ini tidak sesuai dengan planning nya tadi malam.

Ia berdehem pelan. Merapikan rambut, almamater nya, bahkan mimik wajahnya.

Namun sedikit terkejut kala seorang perempuan kembali menghampiri nya, yang ia ketahui perempuan ini hampir sama dengan nya yang dulu, lemah, perempuan ini juga sering mendekati nya akhir-akhir ini.

Jadi bisa dipastikan bahwa perempuan yang bernama Rea itu benar-benar ingin berteman dengan nya, bukan karena penampilan nya yang sudah berbeda.

"Kamu beneran Riana?" Celetuknya polos.

"Iya, kenapa?" jawab Riana tersenyum lembut, dan mulai merasakan suasana awkward.

"Wahh hebat ya, kamu bisa berubah jadi kayak gini, pangling akunya," balas nya tersenyum senang.

"Hehehe makasih," sangat amat canggung jika ada orang yang datang tiba-tiba menghampiri nya.

"Pasti kamu bakalan terkenal, nggak akan di bully lagi, dan bakalan banyak yang suka sama kamu," puji Rea panjang kali lebar.

"Udah ah, kamu juga cantik, semua cewek di dunia ini cantik, dan mungkin aja ada yang diam-diam suka sama kamu," lagi-lagi Riana tersenyum.

"I-iya sih, tapi dianya jauh di atas aku, keburu insecure duluan," balas nya, lalu Rea meletakkan tangan nya di atas dagunya, eh kebalik.

"Setinggi apa sih dia? Orang kamu aja udah tinggi banget ini pasti, lebih tinggi dari aku malah," gerutu Riana mulai kesal.

"Iih pikiran kamu nggak ikutan  di upgrade? Maksud aku itu bukan tinggi badan nya, tapi kasta nya, dia ganteng, tajir, pintar, keren, paket lengkap lah, beda sama aku yang orang biasa, buluq, nggak pinter² amat, aku aja kadang mikir kok bisa dia suka sama aku?" Jelas nya panjang lebar sembari membenarkan kaca mata nya yang melorot.

"IH? Serius, orang nya mana? Pengen liat," balas Riana antusias, roman-roman nya mau nikung nih anak.

"Buatt apaaa? jangan diambil atuh, belum dapat juga," rengek gadis yang di depan Riana itu.

"Yang mau ngambil siapa? Liat doang kok, kalok kecantol itu urusan belakangan sih," ujar Riana cengengesan.

"Kamu ya, mentang-mentang udah glow up asal embat aja," balas Rea.

"Lah? Jadi kamu pengen glow up juga nih?"tanya Riana.

"Mau, tapi duitnya yang kagak mau," jawab Rea malas.

Riana terkekeh. "Gampang itu mah, mau tau gimana?" Tanya Riana lagi.

"Gimana? Open BO?" tanya Rea polos.

Sahutan polos itu sukses membuat Riana membulatkan kedua matanya.

"Lo polos-polos gini, udah tau soal begituan ya," ucap Riana tak percaya, sampai mengubah gaya bicaranya.

"Ih kamu dulu juga polos kok, emang kamu tau open BO apaan?"

"Apaan emang?"

"Open Belajar Online, jadi guru bimble online kan maksudnya?" Jelas Rea singkat.

"Lah iya juga ya, ya tapikan kata Lo otak Lo pas-pasan gimana mau jadi guru bimble?" Tanya Riana spontan.

"Agak nyelekit tapi emang benar, jadi ini aku harus marah apa gimana?" ujar Rea memaksakan senyum nya.

"Yaudah nanti aku ajak glow up mau?"

"Mauuu." jawab Author cepat.

"Kamu ngajak aku?" Tanya Rea tak percaya.

"Nggak, geer banget, orang gue ngajak kuntilanak yang dibelakang Lo," jawab Riana cuek.

"Ihhh serius kamu ngajak aku?" tanya Rea sekali lagi untuk memastikan.

"Nggak becanda doang kok,"

"Alah sia ngajak gelud, meh, meh" Rea sudah siap dengan kepalan tangan nya.

"Dih, anjir sok keras banget jadi orang, paling ditabrak nyamuk juga meletoy masuk rumah sakit," ujar Riana memalingkan wajahnya merasa tak bersalah.

"Gue serius ngajak Lo, nanti kapan lo ada waktunya, kita belanja and nyalon bareng, pokoknya kapan Lo bisa langsung call gue aja, gue stand by terus," jelas Riana.

"Sekarang juga bisa," sahut Era antusias.

"Yee nggak sekarang juga maemunah,  pelajaran juga belum mulai, main pulang aja." Balas Riana ikut terkekeh melihat senyum yang terpatri di wajah Rea.

Entah mengapa ia jadi ikutan senang,
Apalagi ini salah satu impian nya dari dulu, kalok udah jadi orang berada dia pengen bantu-bantu orang, dan sekarang sudah kesampaian tsay.
Dia bakal belanja barang-barang branded entar.

Lagipula boros untuk membantu orang tidak masalah kan?

Tbc.

Lagi, lagi, lagi, kalok view nya tembus 280 aku up lagi.

Ahahah jauh banget

Si Culun Glow Up [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang