Riana berpangku tangan menatap ke arah lain, ia semakin kesal saat Mama nya malah memarahinya karena insiden tadi.
"Kamu tuh jadi cewek harus anggunly, jangan kasar gitu dong"
"Fucek anggunly kalok sama nih orang," gerutunya dengan volume suara yang pelan, mulutnya mengerucut kedepan.
Ia menutup kuping nya mendengar kekehan Al yang asik mengambil gambarnya dengan ponsel milik lelaki itu.
Posisinya mereka duduk di sofa yang berseberangan dengan Mama-mama cantik dengan topik pembahasan yang sangat membosankan bagi mereka berdua.
"Na itu kakinya diturunin, udah kayak di warung aja," peringat Mama nya.
Dengan malas Riana menurunkan kedua kakinya, ia ingin pergi, namun sedari tadi ia diperingati Mama nya agar tetap berada di ruangan itu, tidak sopan bila ia meninggal kan tamu yang berkunjung, alasan sih.
"Sekali lagi Lo foto gue, gue gibeng Lo," celetuk Riana dengan mata yang melotot, tak lupa suara yang cukup pelan takut terdengar oleh Mama nya.
"Napa sih? Liat lucu kan?" Balas Al memperlihatkan hasil jepretan nya, sudah dari berbagai sudut ia ambil.
"Ouh jelas, gue emang lucu, imut, cantik paket lengkap dah," balas Riana percaya diri.
"Idih, PD bener, orang Lo lucu karena mirip ondel-ondel, seharusnya tadi lo pakek masker yang warnanya putih, wihh makin cocok tuh," ujar Al menepuk paha nya kegirangan.
"Ngomong sekali lagi Lo!" Tekan Riana semakin kesal dengan omongan Al, mau diusir tapi nggak mungkin.
Al masih terkikik geli dengan hasil jepretan nya yang ada sebanyak 53 foto.
"Dih, humor Lo rendah banget sih? Gitu doang ketawa, kayak nggak pernah ngeliat orang cantik maskeran aja," celetuk Riana masih menyombongkan diri nya.
"Kalian bahas apa sih? Kayak seru banget," tiba-tiba Riska membuka suara.
"Ah enggak Tan, dia nya aja yang agak rada-rada," setelah mengatakan itu ia menutup mulutnya menyesal, keceplosan, Mama nya sudah memandang dengan mata yang melotot, salahkan mulutnya, jangan dia.
"Nih, mau gue kirimin nggak?" Ujar Al menghiraukan pertanyaan Bunda nya, ia mengambil bantal petak di samping menaruh nya di pangkuan Riana, celana perempuan cukup pendek.
"Nggak makasih," balas Riana turun dari atas sofa empuk itu.
"Mah aku mau ke atas dulu, mau cuci muka, udah kering banget." ujar Riana, lalu melangkah ke atas setelah Mama nya mengangguk.
————————
Riana melihat suasana rumah nya, sudah sepi, mungkin lelaki dengan bunda nya itu sudah pulang.
Ia menghela nafas lega.Namun tak lama ia dikagetkan Mama nya dari arah belakang nya.
"Na," panggil Mama nya.
"Iiih Mamah ngagetin aja," sahut Riana malas.
"Dih, gitu doang kaget, ini Mamah mau nyuruh kamu ngantar ini ke rumah Tante Riska, tadi Tante Riska mau nunggu, tapi tiba-tiba ada keperluan nya, ganti baju gih," Titah Mama nya menyerahkan box yang Riana yakin itu isinya adalah kue kering buatan Mama nya.
Riana sedikit enggan, ke rumah Tante Riska, berarti ia akan bertemu makhluk astral tampan itu lagi.
"Ah, Mama aja deh, aku mau lanjut tidur," tolak Riana berniat ingin naik ke atas lagi.
"Eh, eh, eh Mama mau pigi ngantar berkas Papa, jadi Mama nggak bisa, kalau Mama bisa, Mama nggak bakalan nyuruh kamu," tahan Mama nya langsung menyerahkan Box cantik itu ke tangan Riana.
Riana menghela nafas kasar, lalu tiba-tiba seperti ada lampu yang bersinar di kepalanya.
Ia punya ide.
"Oke Mah, nggak apa-apa, Riana ikhlas kok, serahkan saja tugas ini pada saya Paduka Ratu, eh Kanjeng Mami," balas Riana langsung berlari menaiki tangga.
Mama nya menyerngit kan keningnya, makin lama makin tak beres anak nya itu.
Namun ia mengedikkan bahu nya acuh.
——————
"Mah! Riana jalan ya!" Teriak Riana kearah dapur.
"Kamu ngapain teriak kearah dapur? Mama disini heh!"
Riana terkejut, ah ternyata Mama nya ada di depan, ia melangkah kearah ruang tamu.
"Widihh wangi banget kamu nak, cantik gitu lagi, keliatan mau ketemu cogan ini," sindir Mama nya.
Riana menyipitkan matanya tak terima, ia melihat penampilan nya kali ini, jaket jeans berwarna pink soft yang dipadukan dengan celana pendek putih, tak lupa sneakers putih andalan nya.
Riana juga heran, padahal dia hanya ingin mengantar kan kue saja, apa ini terlalu berlebihan?
Lalu ia menggeleng lagi, ia harus tampil cantik, ia ingin balas dendam dengan Al karena kejadian tadi pagi.
"B aja kok, lagian mau pakek apapun aku tetap cantik, oh iya satu lagi, aku kayak gini bukan mau ketemu Al," bantah Riana.
"Oh ya? Padahal Mama nggak ada nyebut nama Al loh," ledek Mama nya tertawa.
"Iss serius Mahhhh, cogan maksud Mama pasti Al kan? Orang jelek gitu siapa yang naksir coba," balas Riana sudah kepalang malu.
"Ah? Masak?" Tanya Mama nya lagi tak ada habisnya.
"Di dapur!" Sahut Riana pergi dengan kaki yang dihentak-hentakkan.
Mama Riana tertawa, lucu sekali anak nya itu, dengan bercanda bersama seperti ini ia harap Riana tidak akan curiga lagi pada nya.
Tbc.
Gj gilaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Culun Glow Up [TERBIT]
Teen Fiction[MASIH LENGKAP] Bagaimana jadinya Raena Quelinn yang Fashionable, walaupun duit dia selalu pas-pasan, bertransmigrasi ke tubuh Riana Graham yang culun, walaupun dia berada di keluarga yang kaya raya. Namun tidak ada yang tau, seluk beluk kehidupan R...