-45- [END]

34.3K 3.1K 83
                                    

Edit: maaf gess, lupa nge-up nyaaa😭🙏
Yang ekstra part besok aja ya, ini aja duluuu, happy reading buat pembaca baru, dan yang pembaca lama jugaa💗💗

Btw putar lagu nya, author lagi suka bet sama lagu itu, kalau nggak bisa pakek apk lain aja 🫡

Eitss satu lagi, kalau mau extra part nya plis komen sebanyak-banyak nya, nanti langsung author up!! Janji!





Karena udah sampai di ending, part ini kayak nya lumayan panjang. Sampai 2161 kata.

Riana sudah selesai dengan penampilan nya, tak ada yang menarik, karena suatu keharusan semua yang mendapat peringkat teratas harus mengikuti tour yang dihadiahkan untuk mereka.

Ia memandang pantulan dirinya di cermin, kasian sekali si bodoh ini.

Mata sembab masih menghiasi wajah nya yang sudah jarang dirawat itu.

Semua rencana nya dengan Rea hancur, tidak ada belanja keperluan bersama, tidak ada membuat list kegiatan bersama, tidak ada berangkat bersama, semua rencana mereka tidak terlaksana.

Nanti ia benar-benar sendiri, tak ada lagi support sistem nya, bahkan ingin sekali ia tidak mengikuti tour menyebalkan ini.

Setelah membuang nafas kasar, ia melangkah keluar kamarnya, ia harus pergi.

———————

Riana diam membisu, Riana sedang duduk di kursi bus paling depan bersama lelaki yang sedari tadi tak sedikit pun memalingkan wajahnya, fokus melihat Riana yang sedang bersedekap dada menunggu bus itu melaju ke tempat tujuan mereka.

Tadi Riana juga berpapasan dengan Rea, tapi tak sedikit pun Riana menaruh atensi nya kepada Rea, ia berlalu begitu saja seperti tak ada yang terjadi.

Dan soal Alice, perempuan itu sedang menjalani proses hukum, jadi pihak sekolah pun memberikan pengecualian untuk nya, dan yang membuat Riana heran adalah kasus Alice tak tersebar sedikit pun ke siswa-siswi sekolah nya, ia tidak tau jika power gadis itu sehebat itu.

Ia tersenyum getir, bahkan cibiran orang-orang masih ia dengar semenjak ia datang, apa yang bisa ia lakukan? Mungkin kekuatan keluarga nya tidak sebanding dengan keluarga Alice.

Mengingat semua itu, tak terasa air mata menumpuk lagi di pelupuk matanya, ia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembus kan nya perlahan, seperti itu terus sebelum Al membuka suara.

"Lo disini aja, biar ada jendela buat sandaran," tawar Al bermaksud baik jika gadis itu ketiduran ia bisa bersandar ke jendela, karena ia sadar diri tak mungkin Riana mau bersandar di bahu nya.

Riana sempat berpikir lalu tanpa menoleh ia meraih ransel nya lalu berniat untuk pindah tempat.

Al tersenyum, dengan senang hati ia memberikan kursi untuk si peringkat pertama ke si peringat kedua.

Saat ingin duduk, Riana tak sengaja bersitatap dengan Rea, gadis itu tampak terkejut lalu memalingkan wajahnya karena ia ketahuan memperhatikan Riana.

Riana tak peduli, yang ia mau hari ini cepat berlalu lalu ia pulang ke rumah 'sepi tanpa kasih sayang' nya.

Setelah mendapat posisi nyaman, ia mengambil airpods nya lalu mulai memejamkan matanya bertepatan dengan Bus yang mulai melaju keluar dari lingkungan sekolah nya.

Riana terbangun dengan nafas yang memburu, ia melihat ke sekeliling semua nya tertidur, kecuali Al yang sedang memandang nya khawatir.

Riana tau lelaki itu ingin bertanya padanya, tapi mungkin karena dia hanya lelaki pengecut, akhirnya lelaki itu kembali bungkam.

Si Culun Glow Up [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang