Riana membelalakkan mata nya, bukan tipu muslihat.Demi dewa Neptunus, Aldreano Caesar benar-benar ada di depan rumah nya.
"Na Lo serius?" Ucap lelaki itu tak menyangka.
Ia memijat kening nya yang sedikit pusing.
"Lo mau pergi dengan tampilan kayak gini? Gue bela-belain cepet pulang terus ganti baju, eh malah nemu lo yang masih kayak gini?" Omel Al sambil berkacak pinggang.
"Abis gue kira Lo becanda serius," balas Riana menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah nya.
"Setelah gue ingetin Lo sampe 7 kali, Lo kira gue becanda?" Ujar Al lagi, ia memegang kening nya tak habis pikir, kenapa perempuan dengan baju tidur baby blue ini bisa ranking 2 paralel?
"Ish, Lo sih biasanya kebanyakan becanda, gue jadi nggak percaya," balas Riana membela diri.
"Yaudah gue kasih waktu 5 menit buat siap-siap,"
"Ihh mana bisa, gila aja,"
"1,"
"2,"
"Nggak bisa Alll,"
"3,"
"Ish yaudah-yaudah bentarrrr, ngitung nya jangan cepet-cepet," pekik Riana berlari memasuki rumah nya lagi.
Al menggeleng, kebanyakan bergaul dengan Rea, tingkat menyebalkan Riana mungkin menular dari gadis itu.
———————
Al menutup wajahnya dengan lengannya.
Kemana gadis itu? Ini sudah lewat 15 menit.
Ia merogoh ponsel nya yang ada di kantong celananya.
Saat ingin memulai panggilan, tiba-tiba gadis itu muncul di ambang pintu.
"Sorry gue telat dikit," ucap Riana merasa bersalah.
"Dikit Lo udah bisa gue pakek keliling dunia," ketus Al.
"Ish jangan marah-marah dong, kan mau jalan sama cewek cantik," bujuk Riana dengan senyuman manis nya.
"Yang ngajak jalan Lo siapa? Orang gue mau nyuruh Lo ngemis di lampu merah," sahut Al, masih kesal rupanya.
"Jahat banget sih mas," balas Riana memukul pelan lengan kekar lelaki itu. Lalu berjalan mendahului nya.
Al pun tertarik dengan rambut gelombang gadis itu.
"Pantes lama, ngapain coba harus diginiin?" Ujar Al memegang rambut bergelombang yang baru di catok Riana.
"Ya biar cantik lah," jawab Riana malas.
"Mau ngemis kok harus cantik-cantik?"
"Lo jangan bikin gue badmood ya Al! Nanti gue nggak jadi ikut," Peringat Riana yang mulai kesal.
"Setiap ketemu sama Lo itu, bawaan nya ngajak ributtt aja," lanjut Riana dari hati yang paling dalam.
"Mana bisa, gue yang ngajak, jadi cuman gue yang bisa nge- cancel," balas Al lalu memasuki mobil yang ia bawa.
Nggak ada adegan cewek di bukain pintu, mereka cuman temen.
"Kemana?" Tanya Riana memecahkan keheningan.
"Pantai," jawab Al tetap fokus menyetir.
"Wih keren, udah jam 4, bentar lagi cocok ngeliat sunset," sahut Riana girang, ia suka yang menyangkut dengan pemandangan indah itu.
———————
"Bentar lagi tuh, udah keliatan oren-oren nya," ujar Riana setelah kaki nya sudah bersentuhan dengan pasir pantai, sepatu nya memang sengaja ia tinggal kan di mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Culun Glow Up [TERBIT]
Teen Fiction[MASIH LENGKAP] Bagaimana jadinya Raena Quelinn yang Fashionable, walaupun duit dia selalu pas-pasan, bertransmigrasi ke tubuh Riana Graham yang culun, walaupun dia berada di keluarga yang kaya raya. Namun tidak ada yang tau, seluk beluk kehidupan R...