Hari ini perdana Cindaku punya tamu di markas. Siera dan temennya bakalan datang untuk ngebahas soal undangan dari Cerberus. Setelah gua ngobrol sama beberapa anggota lainnya, akhirnya kami semua setuju untuk lanjutin kerjasama ini. Pada akhirnya bakalan jadi simbiosis mutualisme diantara dua kelompok.
Sebagian orang jaga-jaga di sekitar markas, ya kami masih was-was dengan semua yang udah terjadi belakangan ini. Di tambah sekarang ada orang asing yang dulunya pernah ada masalah dengan kami.
"Malam, King," sapa salah satu anggota Cindaku. Muka Siera kelihatan bingung, gak lupa temannya juga ikutan bingung.
"Lo gak takut keciduk penyusup?" tanya Abin.
"Gak."
Aneh banget mereka berdua. Padahal sama aja kayak mereka saling tukar identitas asli, gua percaya sama anggota gua jadinya gua berani berkeliaran tanpa topeng.
"Malam, King." Ah, ini dia Haru.
"Sini gabung," ajak gua. Dia harus tau juga soal masalah ini, bakal ribet kalau gua ngejelasin hasil obrolan ke dia, malas.
Gavin lihatin dua orang itu. Memang gua udah bilang kalau yang bakalan datang adalah ketua Acrux, tapi Gavin kayaknya punya dendam sendiri sama Abin. Siapa juga yang bisa lupa kalau dijadiin kambing hitam Center Head?
"Buka topeng lo."
"Tapi, King—"
"Ini perintah, kenalin juga diri lo ke mereka,"
Gavin buka topengnya dan mulai kenalan ke Siera.
"Hai, gua Gavin." Kalau Siera pintar, pasti dia sadar siapa Gavin ini. Mereka berdua pernah ketemu sekilas waktu rapat wali murid ngebahas pertengkaran gua kemarin.
"Lo wali nya Saka kemarin bukan sih?" Tanya Siera. Seperti yang gua tebak, dia lumayan pintar.
Gavin langsung senyum dan mengangguk. Apa gua bilang, gua gak pernah salah kalau masalah ginian.
"Hari ini gua dan Al—maksud gua Abin mau sharing hasil rapat sama sekutu Cerberus kemarin," jelas Siera soal tujuan mereka kesini.
Abin mulai jelasin rentetan informasi yang dia dapat selama rapat kemarin. Kali ini juga gak membuahkan hasil yang besar, Abin cuma tau kalau penyerangan akan dimulai sebentar lagi, Cerberus membagi tim dan strategi apa yang bakal mereka gunakan. Tapi sebelum itu, pemimpin rapat tanya lebih dulu ke yang lain tentang siapa yang merasa keberatan dengan semua ini. Dia bilang, dengan ikutnya mereka ke penyerangan kali ini, mereka akan langsung diakui sebagai anggota tetap dan sekutu Cerberus.
"Sesuai perintah Siera, gua langsung pergi dari rapat itu," kata Abin mengakhiri penjelasannya.
"Kalau yang keluar ruangan cuma Acrux, berarti kemungkinan Gray Death Operation terdiri dari 5 kelompok termasuk 3 unit dari Cerberus," kata Gavin dengan nada yang semakin melemah.
"Gua rasa operasi kali ini Center Head gak ikut, terlalu buang-buang waktu kalau targetnya cuma gua." Kalau firasat gua benar, dalang dibalik operasi ini adalah Joy. Gak mungkin Presiden Cerberus buang-buang waktu dan tenaga cuma buat semut kecil kayak gua.
"Empat ya?" Siera mainin ibu jarinya.
"Kalau 2 sekutu mereka masing-masing kirim 100 orang, belum lagi Cerberus sendiri bakal keluarin orang lebih banyak dari biasanya, berarti minimal jumlah orang di operasi ini sekitar 400 orang,"
Gavin mengerutkan dahinya. Udah pasti dia merasa khawatir kayak gua juga. Walau jumlah anggota Acrux banyak, tapi gua gak yakin kalau Siera bakal kerahin semuanya. Sedangkan Cindaku mungkin 100 orang yang bisa terjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lakuna - 00 line
Teen Fiction"Apa benar begitu?" "Iya, masih gak percaya? Kan gua udah bilang, sekali lo masuk gak bisa keluar, Nevano!" . . . Kehidupan Nevano yang monoton dan membosankan tiba tiba saja berubah genre sejak ia mendapatkan teman sebangku untuk pertama kalinya da...