18 - Kata Bimasena

17 2 0
                                    

Keadaan seketika berubah, beberapa menit yang lalu Saka dan Bien masih ketawa-ketawa. Salah satu orang dengan warna topeng yang sama kayak punya Bien tiba-tiba datang dan kasih informasi kalau tempat ini gak lama lagi bakalan digrebek sama musuh. Ditambah Siera dan Nevano yang tiba-tiba gak ada ditempatnya, suasana makin mencekam karena Siera hilang entah kemana dan Nevano sama Saka pergi buat nyari cewek itu.

"Lo pake topeng ini dulu, jaga-jaga kalau ada orang yang kenal lo nantinya," kata Bien sambil kasih gua sebuah topeng kain yang sama kayak punya dia.

"Tapi gimana dengan yang lain? Mereka masih nyari Rara,"

Bien ngelirik gua, "mereka bakalan aman, ada King."

Rasanya gua cuma bisa lemes, apa jadinya kalau semua gak baik-baik aja? Nevano, Siera, Saka, mereka harusnya udah ngumpul lengkap disini. Lagi pula gimana ceritanya markas yang dijaga ketat gini bisa kebobolan penyusup? Aneh banget.

Dari pintu masuk gua lihat Siera jalan dengan santainya. "Ra! Lo dari mana?".l

Mukanya kebingungan dan tanya kenapa banyak orang lari-larian di  luar. Setelah dijelaskan Bien, akhirnya Siera ngerti.

"Mereka nyariin lo," tanpa harus gua sebutin namanya, Siera udah tau siapa yang gua maksud. Tapi mukanya malah keliatan kesel, apa jangan-jangan ada sesuatu antara Nevano sama Siera?

Semua orang kembali pada tugasnya masing-masing dan tinggal nunggu kembalinya Saka dan Nevano. Tapi ternyata cuma Nevano yang kembali ke titik kumpul sendirian.

"King mana?" Tanya Bien ketika tau Nevano sendirian.

Gelengan Nevano bikin semua orang ditempat diam dan saling tatap, maksudnya sekarang gantian King yang hilang? Orang-orang pada kenapa sih?!

Gak lama kemudian kedengaran suara gaduh di luar, ya pasukan lawan udah sampai pastinya. Bien kasih topeng yang sama kayak yang gua pakai dan segera keluar sebelum suasana makin rusuh.

.
.
.

"Ra, awas!"

Lagi-lagi Siera ngelamun, sebenernya ada apa sih? Nevano dari tadi juga kelihatan serius dan gak ada obrolan sama sekali di antara mereka berdua, pasti ada sesuatu.

"Lo beneran gak apa-apa? Dari tadi hampir kena pukul terus loh," tanya gua karena Siera kayak kehilangan fokus.

"Sorry-sorry, gua cuma kepikiran hal lain aja."

Gila, ternyata banyak banget orang yang datang kesini. Rasanya gak habis-habis dan makin tambah tiap waktu, mereka terus datangin komplotannya.

"Rara! Tao!" Panggil orang dengan topeng Black Ocean, yang dari suaranya jelas itu Nevano.

"Ada apa? Kenapa itu anak manggil-manggil kalian?" Bien yang baru aja selesai ngehajar 3 orang sekarang ikutan lihatin Nevano yang sedikit loncat-loncat sambil bikin gerakan yang sama sekali gak gua ngerti.

"Kalau gua tau lo udah gua bilangin kali, ege," ejek Siera ke Bien.

"KING DIBAWA LARI!!"

Kan, udah gua tebak. Pasti bakal ada yang gak beres karena dari tadi Saka gak kelihatan batang hidungnya. Terus dari mana Nevano tau soal itu?

Gua toleh ke kiri, ternyata Siera udah lari duluan dan gak gubris ketika dipanggil Bien. Waw, apa ini bakal jadi adegan kejar-kejaran?

"Rara, belok kiri!" Terdengar aba-aba dari Bien. Cowok itukan tinggi, pasti dia bisa lihat posisi Saka ada dimana.

"No, lo tau dari mana Saka dibawa lari?" Tanya gua setelah bisa lari sejajar dengan Nevano.

"Aku tadi lihat dia datang dari kiri markas, tapi dia diseret sama orang-orang dengan topeng zaitun dan perak."

Lakuna - 00 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang