1. perjodohan

2.3K 196 9
                                    

Happy reading~
Typo!!!

....
.......
..........

Lily hanya seorang gadis baik dan sederhana yang hidupnya tergantung pada ibu tirinya sejak tiga tahun lalu, disaat ibu kandungnya tiada meninggalkannya, kemudian ayahnya menikah lagi dengan wanita yang memiliki dua anak lebih tua dua tahun darinya.

Dan hari ini adalah hari dimana ibu tirinya kembali mengatur hidupnya. Ya, tiba tiba ibu menyuruhnya menikah dengan seseorang yang sama sekali belum pernah ia temui.

Kejam, mereka beralasan seperti itu hanya untuk mengusirnya secara halus. Hatinya sakit semakin sakit saat ayahnya dengan senang hati menyetujui ucapan wanita ular itu. Padahal kedua saudara tirinya lebih cocok menikah dari pada dirinya yang notabene paling mudah dikeluarga ini.

Mereka terlhat senang, tertawa diruang keluarga tanpanya, membuatnya semakin terlihat menyedihkan.

Tapi entah kenapa tiba tiba senyum manis malah terukir dibibir plumnya. Ia sedih namun juga senang secara bersamaan. Bukankah ini merupakan kesempatan. Dengan menerima perjodohan ia bisa bebas dari belenggu ibu tirinya.

"kau senang kan?"

Eh? Manik matanya membelalak, sebelum suara keras keluar saudara tirinya membekap mulut lalu mendorongnya masuk kedalam kamar. "eumh!"

"syuuut~ tetap diam atau kucium?"

Lily menggigit bibir, liquid bening mengalir membasahi pipi lalu mengangguk pelan. Seseorang yang paling ingin ia hindari selain ibu tirinya adalah saudara tirinya, hoshi.

"nah, begini kan enak? Ayo duduk disana" tangan yang awalnya membekap mulut terlepas turun menarik tangan lembut lily.

"tidak..." tolaknya menepis kasar tangan hoshi. "...katakan saja, apa yang oppa inginkan. A-aku ingin cepat kembali kekamarku"

Hoshi menggeleng sembari terkekeh kecil, menjatuhkan bokong ditepi kasur miliknya.
"jangan seperti itu, aku hanya ingin menghabiskan waktu sebelum berpisah. Adik kecilku kan mau menikah"

"...tapi aku harus kembali kekamarku"

"jangan dulu, ayo duduk disini" hoshi menepuk kasur disisinya beberapa kali namun lily kembali menggeleng, tak mau. "lily, kesini"

Deg!

Lily tak bodoh, selama ini ia tau hoshi menyukainya dan karena status mereka lily bisa selamat, hoshi masih bisa menahan hasratnya.

Ia benci hoshi tapi lebih benci pada dirinya sendiri yang hanya bisa menurut tanpa perlawanan. Terpaksa melangkah mendekat lalu duduk disisi saudara tirinya. Sebenarnya, berteriak pun percuma. Ibu maupun ayah akan berakhir menyalahkannya.

Hoshi tersenyum, menjatuhkan kepalanya tepat dipangkuan lily yang tersentak.
"...o-oppa"

"sebentar, hanya sebentar" sahutnya sembari mencari tempat ternyaman. Berbalik dan berbalik hingga berakhir wajahnya tepat menghadap perut rata lily. "ah, aku suka wangi manis lily"

"hiks"

"ck, jangan menangis!"

Lily mengangguk menahan tangis, terisak dalam diam.

"apa lily tau, aku orang pertama yang tak menyetujui perjodohan lily tapi dirumah ini hanya aku yang tak setuju jadi aku kalah melawan mereka" ia menjeda ucapannya, semakin menghirup harum saudara tirinya. Sungguh, ia bisa menggila jika tak memikirkan kemarahan ibu. "tapi tenang saja, aku akan menang kalau kau sependapat denganku. Aku tau kau tak mau menikah jadi ayo batalkan perjodohanmu bersama. Kau akan berbicara pada ayah dan aku akan mendukungmu. Bagaimana? Kau maukan?..."

Serupa Tapi Tak SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang