Happy reading~
Typo!!!
..
.
Hidupnya memang menyedihkan, baik dulu maupun sekarang. Tak ada yang berubah, malah perasaan gelisah dan rasa takut semakin menghantuinya.Tik... tok... tik... tok...
Bahkan suara jarum jam dinding yang terus berputar terdengar seperti bom waktu yang menunggu hitungan detik untuk meledak dan menghancurkan dirinya.
Ia takut dan semakin takut disetiap harinya.
Siapapun pasti akan merasakan hal yang sama. Hidup bersama seseorang yang kapan saja bisa menjadi malaikat maut untuknya.Apa aku akan terus hidup seperti ini?...
Tubuhnya terpaku, duduk diam disofa ruang tengah dengan tatapan lurus kearah jam dinding.
Satu jam lagi, matahari akan terbenam. Selama itu ia harus tetap terjaga dan waspada agar kejadian waktu itu tak terulang. Malam ini, ia berniat menghindari jevan. Bagaimanapun caranya.
Keadaan dirumah besar itu sangat sunyi, ia hanya bisa mendengar suara jarum jam dinding yang terdengar jelas dipendengarannya.
Pandangannya teralih kelantai atas, dimana jaehyun masih sibuk diruang kerjanya, bersama zack. Sementara pelayan lain, sibuk dengan pekerjaan masing masing.
"untuk malam ini saja..." gumamnya.
Jari jemarinya tertaut gelisah dengan tatapan tak lepas dari jam dinding dan tangga. Sebelum jevan menuruni tangga, ia harus segera bersembunyi.
Sebenarnya, ia masih shock soal terbangun tanpa pakaian. Bohong, jika ia tak kepikiran. Atas dasar apa jevan melakukan itu? Padahal Laki laki itu sangat membencinya. Kenapa jevan melepas pakaiannya disaat ia tidur?...
Pertanyaan demi pertanyaan terus muncul dalam pikiranya tanpa bisa terjawab. Dan hanya jevan sang pelaku yang tau jawabannya tapi itu mustahil untuk dirinya bertanya langsung.
Juga, ia tau saat ini jaehyun meragukannya.
Meski senyuman manis selalu jaehyun perlihatkan namun mata itu tak bisa bohong. Kekecewaan terlihat jelas dan itu berhasil menyakiti perasaannya."...yang... "
"sayang..."
Eh?! Lily terkejut, lamunannya buyar, jantungnya berdetak lebih cepat, menatap waspada jaehyun yang entah sejak kapan berdiri disisinya. Pandangan beralih pada jam dinding. Ini belum waktunya, pikirnya. Lalu kembali menatap jaehyun yang mengernyit bingung.
"...sayang, ada apa? Kau terlihat pucat?"
"eoh?... a-aku... k-kau jaehyun?"
Lily mengulum bibir. Sepertinya Ia salah bicara, tidak seharusnya ia mengatakan itu atau jaehyun akan tersinggung.
Laki laki itu tak langsung menjawab. Melangkah lebih dekat lalu berjongkok dihadapan lily.
"menurutmu... siapa aku?"Lagi, lily kembali melirik kearah jam dinding.
"kau.. Jaehyun""sayang, lihat aku"
Tatapan kecewa kembali lily dapatkan.
"m-maaf... Aku... ""untuk apa meminta maaf? Kau tak melakukan kesalahan apapun, sayang"
"...."
Sejenak keduanya dilanda keheningan. Saling menatap dalam satu sama lain.
"jaehyun..."
"hm?" dehem jaehyun pelan seiring meraih kedua tangan nungil lily lalu digenggamnya lembut.
"...apa kau kecewa padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Serupa Tapi Tak Sama
Fanfictiondia orang yang sama namun juga berbeda. dia mencintaiku namun juga membenciku. dia memiliki hati yang lembut namun juga berhati dingin. Dia yang membebaskanku dari neraka namun juga menjadi neraka bagiku. Apa yang harus aku lakukan? . . . ....no pla...