Happy reading~
Typo!!!...
.....
.........Tuk tuk tuk
Sudah satu jam jevan menunggu dan sekarang ia bosan. Lily belum juga bangun, merepotkan saja pikirnya. Jika jaehyun tak mengancam ia tak akan mau repot seperti ini.
"cepatlah bangun gadis b*d*h" gumamnya jengah. "mau kubunuh?"
"tidak!" gagal sudah, padahal niatnya ingin pura pura pingsan sampai pagi tapi ternyata jevan sudah menyadari rencananya. "ampuni aku" wajahnya melas, sangat melas berharap jevan memberikan setetes belas kasihnya.
"cih" decihnya memalingkan wajah.
Lily meringis, menggigit bibir takut. Tangannya terangkat menyentuh wajah. Apa wajahku kurang menyedihkan? Pikirnya. Wajahnya sudah dibuat semelas mungkin tapi kenapa jevan masih menunjukkan wajah kesal.
"untuk apa aku harus menuruti ucapanmu? Kau hiduppun tak ada untungnya"
Kejam, ingin sekali lily mengeluarkan bakat terpendamnya yakni menjahit congor pedas itu.
"...ada untungnya... Jika kau tak membunuhku, kau untung tenaga kerja g-gratis. A-aku akan bekerja disini tanpa dibayar a-asalkan kau biarkan aku hidup""cih, tetap tak ada untungnya"
Akh, dalam hati lily menjerit. Laki laki berhati dingin itu sama sekali tak bisa diajak bicara. Terlalu kaku sangat berbeda dengan jaehyun yang seperti taman bunga.
"enyah saja!"
Deg
Jevan mendekat, lily beringsut mundur hingga turun dari kasur. Melangkah tertatih ke pojok kamar.
"jangan mendekat!.... J-jevan... Ampun... A-aku akan melakukan apapun untukmu!"Berhasil, jevan tak lagi melangkah maju. Laki laki itu terdiam cukup lama entah memikirkan apa lalu berbalik kembali duduk disofa.
"setuju""hah?" lily mengerjab bingung. Apanya yang setuju?.
"aku terima tawaran mu"
Tawaran? Kapan ia memberikan tawaran?.
"jangan pura pura b*d*h gadis b*d*h. Aku tak akan membunuhmu dengan syarat kau harus melakukan apapun untukku jika tidak..." tangan besar itu bergerak membuat gestur memotong leher. "kau mati saja"
Lily sontak mengangguk, tubuhnya gemetar ketakutan. Jevan benar benar menyeramkan.
"apa yang kau tunggu, kemari"
"hah? Untuk apa? Ah, maksudku... K-kau bisa memberiku perintah dari sini"
"mau kubunuh?"
"ah, i-iya" lily segera mendekat. Berdiri didepan meja sebagai penghalang keduanya.
Melihat itu jevan mengeraskan rahang.
"ck, kubunuh sajalah" ucapnya hendak berdiri namun dengan gerakan cepat lily melompat duduk disofa tepat disisi jevan."a-apa yang harus aku lakukan?"
"jangan dekat dekat!"
Sumpah, tangannya benar benar gatal ingin sekali lily menjahit bibir tipis itu. Sebenarnya apa maunya?! Pikir lily kesal.
"pijat"
"eh?"
"pijat kakiku"
Lily tersenyum, ini sih terlalu mudah. Ia turun duduk dilantai sembari menerima uluran kedua kaki panjang jevan. Ugh, berat.
"apa hanya ini yang dia inginkan?" lily melirik jevan yang bersandar, menutup mata menikmati pijatannya. "selama permintaannya tidak aneh aneh, akan muda bagiku bertahan hidup" pikir lily senang dan ia cukup membayangkan bahwa yang dipijat itu jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serupa Tapi Tak Sama
Fanfictiondia orang yang sama namun juga berbeda. dia mencintaiku namun juga membenciku. dia memiliki hati yang lembut namun juga berhati dingin. Dia yang membebaskanku dari neraka namun juga menjadi neraka bagiku. Apa yang harus aku lakukan? . . . ....no pla...