2. rahasia

1K 167 16
                                    

Happy reading~
Typo!!!

.....
........
............

Keduanya terus melangkah menelusuri taman yang berada direstauran. Lily menggigit bibir, ingin menegur tapi takut. Kakinya semakin sakit, pasalnya ia sudah mengelilingi taman tiga kali mengikuti jaehyun yang sepertinya tak berniat berhenti.

"akh!"

Jatuh juga akhirnya, lily tersungkur ditanah tak sengaja menginjak kerikil.

"kau jatuh?"

"hah?" mulutnya terbuka, menatap tak percaya calon suaminya. Laki laki itu masih bertanya padahal sudah jelas ia jatuh ketanah.

"hahaha bercanda"

Gila? Ini benar benar gila. Wajah dinginnya seketika hilang terganti wajah menawan penuh kehangatan. Laki laki itu tertawa?. Lily terpaku sejenak sebelum ia merasakan tubuhnya melayang. Ya, jaehyun menggendongnya ala bridal style mengundang perhatian beberapa orang yang berlalu lalang.

"...a-apa yang kau lakukan?" ia gugup, pipinya merona.

"apa yang aku lakukan?... Ternyata kau juga suka bercanda ya. Aku menggendongmu"

"...b-bukan itu maksudku... disini banyak orang lihat"

Lagi, laki laki itu tertawa.
"jadi, kau mau aku melakukannya ditempat sepi?"

Manik mata bulat itu semakin bulat, menatap tak percaya calon suaminya.
"bukan itu maksudku..." wajahnya semakin panas.

"memangnya kenapa? Aku ini calon suamimu. Kedepannya kita akan sering seperti ini" Ucapan santai jaehyun semakin membuat wajah lily memanas. Menutup wajah dengan telapak tangan, malu. Sementara Jaehyun tersenyum, melirik calon istrinya yang imut.

"nah, kau duduk disini" perlahan jaehyun meletakkan lily dibangku taman lalu berjongkok dihadapan lily.

"eh?... Apa yang kau lakukan?" lily mencoba menahan tangan besar jaehyun yang ingin menyentuh kakinya yang memar.

"ck, kenapa kau terus bertanya hal yang sudah kau lihat. Aku ingin melihat kakimu, sini"

"a-aku tak apa"

Jaehyun tersenyum kecil. Terus memaksa lily lalu berucap...
"setelah menikah nanti, aku ingin tak ada kebohongan diantara kita. Hal sekecil apapun itu. Misalnya, sakit kau harus bilang sakit... Berbagilah padaku, aku tak ingin istriku menderita sendiri"

"eh?..." lily terenyuh, tanpa sadar liquid bening mengalir perlahan membasahi pipi. Ucapan jaehyun berhasil membuatnya menghangat. Sejak ibunya tiada, tak ada lagi tempatnya mengadu dan hari ini seseorang yang baru saja ia kenal mengatakan hal yang seharusnya keluarganya katakan. "hiks"

"kau menangis?"

Lily terkekeh kecil dalam isakan. Calon suaminya masih sempat bercanda disaat saat seperti ini.
"apa sangat sakit?"

"tidak hiks"

"lalu kenapa?"

Entahlah, ia hanya ingin menangis. Rasanya lega. Akhirnya ia menemukan seseorang yang benar benar bisa membawanya pergi jauh dari neraka.
"terimakasih, aku senang tuhan mengirimmu padaku"

Jaehyun tersenyum hangat. Dari awal pertemuan ia sudah tau bahwa calon istrinya sangat menderita. Itu terlihat jelas dari perbedaan kedua saudaranya yang lain juga calon istrinya yang termuda dikeluarganya, seharusnya lily menjadi yang terakhir menikah. Mereka pasti memaksa gadis malang itu dan lily terpaksa menerimanya hanya untuk kebebasan. Ia tau itu.

Tapi itu tak masalah, terserah istri kecilnya mau memanfaatkannya atau apapun itu, ia akan rela dimanfaatkan karena cinta pandangan pertama benar adanya. Tak hanya cantik, kesederhanaan calon istrinya benar benar menarik perhatiannya.

Serupa Tapi Tak SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang