7. keraguan

889 169 14
                                    

Happy reading~
Typo!!!

....
......
..........

Engh~

Lily mengerjab, melirik kearah jendela. Cahaya mulai menyeruak masuk kedalam kamar. Ia menghela nafas berat, menatap langit langit kamar.
"kali ini pun aku selamat" gumamnya meratapi nasibnya yang sedikit beruntung. kemudian beringsut duduk hendak membersihkan diri namun tercekat saat selimut yang ia gunakan jatuh, menampilkan tubuhnya tanpa pakaian.

"eh?!" manik mata bulat itu membelalak segera menggulungkan diri pada selimut. "...dimana pakaianku?!" ia edarkan pandangan lalu terhenti pada jaehyun yang tidur disofa. Pakaian jaehyun masih sama yang berarti jaehyun belum bangun sama sekali.

"Jangan jangan... " lily menggeleng cepat berlari kearah kamar mandi sebelum jaehyun bangun. "apa yang jevan lakukan semalam? Kenapa aku..."

"sayang, kau didalam?"

"eh?... i-iya"

Ceklek

Akh!

"kenapa masuk?"

Jaehyun nyengir detik kemudian mengernyit melihat lily masuk kedalam kamar mandi dengan selimut.
"kenapa pakai selimut?..."

Lily gelagapan, semakin mengeratkan cengkraman pada selimut.
"...a-aku lupa bawa handuk"

"tunggu sebentar, aku akan mengambilnya untukmu"

Pintu kembali tertutup dan lily meluruh duduk dilantai. Melihat wajah bingung jaehyun sudah ia pastikan bahwa jevan yang membuka pakaiannya.
"a-apa yang jevan lakukan?...Eh?..." ia mengernyit merangkak kearah keranjang, ada pakaiannya disana.

Jika jevan melakukan hal buruk maka ia akan merasakannya tapi semalam ia tak merasakan apapun.
"jevan pasti hanya membuka pakaianku..." ia ingin mencoba berpikir positif namun perasaannya terus cemas. Untuk apa jevan membuka pakaiannya?. Jevan itu bukan suaminya. Apa yang akan terjadi jika jaehyun tau?.

Ceklek

"lho, kenapa duduk dilantai?"

Lily berdiri, segera mengambil alih handuk dan menunggu jaehyun keluar.
"...apa yang kau lakukan?"

"apalagi, mandilah..." ucapnya santai sembari membuka kemeja yang ia kenakan membuat wajah lily memanas.

"kyaa!!! Keluar!" niatnya ingin mendorong jaehyun keluar tapi ia lupa bahwa sekarang sedang menahan selimut yang sontak melorot menampilkan tubuhnya. "akh!!!"

Teriakan lily membuat jaehyun gelagapan, segera membekap lalu mendorong lily hingga terhimpit kedinding.
"syuuut, jangan berteriak... a-aku tak melihat apapun, sungguh"

Lily menutup mata. Meskipun sudah resmi menjadi pasangan suami istri, ia tetap malu tak berani melihat jaehyun yang kini bersemu, wajahnya memerah, menahan gejolak aneh.

Dengan jarak sedekat ini ia bisa merasakan kulit halus dan wangi manis istrinya.
"...sayang..."

"eh?" lily merinding, suara jaehyun mulai berubah. Ia membuka kelopak mata, membelalak saat melihat wajah merah penuh keringat suaminya.

"kita belum pernah melakukannya kan?... a-ayo lakukan se-sekarang"

"kyaaa!"

Bruk

"aduh, sayang, apa yang kau lakukan?"

Lily tak peduli meraih selimut lalu menutup tubuhnya.
"...a-aku belum siap" wajahnya memerah sampai ketelinga.

Mendengar itu jaehyun tersenyum geli. Ia berdiri sembari menggosok bokongnya yang tercium lantai.
"auw... Aduh sakit"

"apa sangat sakit? m-maaf" lily merasa bersalah. Apa ia terlalu kuat mendorong jaehyun?.

Serupa Tapi Tak SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang