3. jevan

892 173 7
                                    

Happy reading~
Typo!!!

...
.....
.........

Pagi ini sangat cerah tapi tidak untuk seseorang yang kini menelungkupkan wajah ditepi kasur dengan perasaan sesal.
"maaf, maaf, maaf" lirihnya tanpa henti. Menggenggam erat tangan putih istrinya yang sampai saat ini belum juga sadar.

"maafkan saya tuan muda, ini terjadi karena kelalaian saya" Zack yang setia berdiri dibelakang turut menyesal.

Jaehyun menggeleng, ini terjadi jelas bukan karena zack tapi karena kesalahan dirinya sendiri. Setelah mendengar semuanya dari zack, ia dapat menyimpulkan satu hal bahwa gadis seperti lily pun tak mudah dia terima begitu saja.

"ini akan sulit bagi lily, zack"

Zack mengangguk paham.
"semalam pertemuan pertama tuan jev dengan nona lily. Hal seperti itu bisa saja terjadi"

"kau benar tapi apa lily akan mengerti dan menerima semuanya. Aku takut, lily tak mau melihatku lagi" tangannya bergerak, mengusap pelan lebam biru yang terlihat jelas dileher istrinya. "dia pasti takut padaku"

"saya yakin nona lily akan mengerti jika tuan muda menjelaskannya"

Jaehyun menggigit bibir.
"itu yang aku tak mau zack. Dari awal aku tak mengatakannya karena takut lily tak mau menerimaku" ia beranjak, beringsut menidurkan tubuhnya disisi lily. "aku tak mau kehilangannya" lirihnya sembari membawa tubuh lemah lily dalam dekapan lalu dikecupnya beberapa kali leher lebam sang istri.

"semalam, aku sengaja menghindar tapi jevan sangat keras kepala, aku tak bisa mengendalikannya.... Juga, seharusnya semalam menjadi malam pertama kami"

"nona bisa saja semakin membenci tuan muda jika tuan muda tak menjelaskan apapun"

Jaehyun memejamkan mata disusul mengalirnya liquid bening jatuh tepat pada pipi bulat lily.
"entahlah, aku bingung..." ia menjeda ucapan, suaranya mulai serak. "a-aku sangat mencintai istriku, zack"

Engh~

Jaehyun sontak melepaskan pelukan. Segera turun dari kasur. Jari jemarinya tertaut gugup menatap sang istri yang mulai sadar.
"...sayang"

Padahal suaranya mengalun pelan tapi lily terperanjat, beringsut duduk menghindari jaehyun. Itu berhasil menyayat hatinya. Tatapan lily seperti menatap orang asing.

"sayang, ini aku... Suamimu"

Lily menggeleng.
"...kau bukan jaehyun"

Jaehyun tak tahan, mendekap sang istri yang mulai memberontak.
"lepas! Kau bukan suamiku!" tidak, jaehyun tak lagi menahan air mata. Ia benar benar tak tega melihat keadaan istrinya.

"sayang, ini aku... Maafkan aku, maaf. Aku akan menjelaskan semuanya tapi tolong percayalah padaku... A-aku benar benar jaehyun"

.
.

Jevan itu jaehyun, lebih tepatnya kepribadianya yang lain. Yang terkadang mengambil alih kesadarannya tapi jevan lebih sering berkeliaran pada malam hari karena disaat itu kenangan buruk terjadi.

Masa masa dimana seseorang yang ia sayangi malah memberikan penderitaan untuk melampiaskan kegilaan. Setiap malam rasa sakit itu selalu jaehyun rasakan bagai mimpi buruk yang sulit untuk dilupakan. Dan karena itu timbullah ego lain dalam dirinya dibanding terbalik dengan sifat jaehyun itu sendiri.

Yang awalnya hanya ada perasaan menyayangi terganti dengan kebencian dan dendam yang mendalam. Jaehyun sudah berobat dan menjalani therapy namun hasilnya nihil. Penyakitnya sulit dihilangkan disaat egonya yang lain lebih kuat dari pada ego murninya.

Serupa Tapi Tak SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang