18. bertahan

523 117 15
                                    

Happy reading~~
Typo!!!

.
.

Perasaan tegang dan gelisah perlahan memudar saat menatap keindahan langit malam bertabur bintang juga rembulan. Angin sepoi yang menyentuh lembut kulitnya terasa nyaman dan damai. Dalam hati ia terus berdoa, berharap semua berjalan lancar tanpa kekacauan. Karena malam ini akan menjadi malam yang panjang.

"Mau sampai kapan kau berdiri disana? Aku mulai bosan"

Lily mengepalkan tangan seiring menghela nafas beberapa kali. Dibelakangnya ada sosok jaehyun yang menjelma menjadi jevan. Yang sedari tadi terus mengatakan kata bosan. Apa dia pikir ini mudah? Lily tak habis pikir. Yang ia takutkan itu jevan tak bisa mengendalikan diri tapi laki laki itu seolah tak peduli dan ingin turun kebawah menyambut para tamu yang mulai berdatangan.

"Ayo turun aku ingin menyambut para tamu"

Lily terkekeh pelan. Ya, kau bukan hanya menyambut mereka tapi kau juga akan memberi kejutan, membuat kehebohan tak terduga.

Perlahan Lily berbalik, menatap jevan sepenuhnya. Lalu berkata dengan pelan. "Kau tidak takut?"

Sejenak jevan terpaku, bukan pada ucapan Lily melainkan melihat keindahan dihadapannya. Meskipun ia tak mengatakannya langsung, tapi sejak pertama kali bertemu jevan mengakui pada kecantikan Lily. Tak hanya cantik gadis itu juga imut dan manis saat tersenyum.

Dari dulu gadis itu memang cantik tapi malam ini dibalut dress panjang hitam polos dan rambut yang disanggul hingga menampilkan bahu mulusnya, Lily benar benar mempesona. Bahkan ia sulit untuk berpaling.

"Hem?..." Lily mengernyit melihat jevan bergeming. Ia menjatuhkan pandangan menatap penampilannya lalu kembali menatap jevan. "Ada apa? Apa ini buruk untukku? Kalau kau tidak menyukainya aku akan ganti yang lain"

Jevan tersadar, ia menghentikan Lily yang hendak melangkah. Berdehem sejenak sembari bersidekap. Lalu berkata. "Mau ganti atau tidak kau tetap sama dimataku"

Lily bingung, ia tak begitu paham. Ucapan itu pujian atau hinaan. Tapi, seperti apa aku dimata jevan?...

"Ck, sudahlah. Mau sampai kapan kau akan diam disana? Ayo turun keluargamu pasti menunggumu"

Bukannya bergerak Lily malah semakin terdiam. Ia menatap jevan tak percaya. Ucapan itu seperti bukan keluar dari jevan melainkan jaehyun. Hatinya tiba tiba menghangat. Ia senang jevan perlahan berubah. Sikap jevan yang perlahan melembut seperti mimpi baginya jika mengingat perlakuan buruk jevan padanya tempo lalu.

"Lily..."

Deg!

Lily kembali terpaku. Jantungnya berdegup kencang. Untuk pertama kalinya ia mendengar jevan memanggil namanya dengan lembut.

"Hey, ayo turun"

"...kau tidak takut?"

Pertanyaan itu lagi? Jevan geram. Ia tak ingin menjawab. "Apa aku pernah takut padamu?"

Lily menggeleng cepat.
"bukan itu maksudku... Dibawah sana banyak tamu, tak hanya laki laki tapi juga wanita... Kau pasti akan mengingat kenangan buruk dan... dan bisa saja kau sulit mengendalikannya... Juga, ini pertama kali untukmu menghadari acara seperti ini"

Jevan berdecih jengah. Ia melangkah mendekati Lily yang sontak mundur hingga punggungnya menyentuh pagar besi, menahan nafas ketika jevan mengurungnya.

Lily melirik jevan lalu menatap sekeliling, tak berani menatap jevan yang saat ini menatapnya tajam. Lily tak tau harus bersikap seperti apa. Ia ingin mendorong jevan tapi takut. Dan akhirnya ia berkata. "...ada apa?... J-jevan kau terlalu dekat"

Serupa Tapi Tak SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang