16. alam bawah sadar

558 138 8
                                    

Happy reading~
Typo!!!

.
.

Tiba tiba ayahnya menelpon dan mengatakan bahwa ia harus datang berkunjung untuk memperingati anniversary pernikahan ayah dan ibu tirinya. Hal yang paling ia benci sekaligus sedih, namun hanya bisa menurut, tak bisa berbuat apapun. Pasalnya, hari anniversary pernikahan itu tepat pada hari kematian ibu kandungnya.

Dulu, ia akan bertugas dibagian pelayan dan mungkin kali ini juga sama. Tapi, bukan itu masalahnya kali ini, yang membuatnya cemas adalah ayah ingin ia datang bersama jaehyun. Tidak, ia bukan tak menginginkan itu, hanya saja acara itu akan diadakan pada malam hari.

Akan lebih mudah jika ia datang bersama jaehyun tanpa melibatkan jevan. Tapi itu mustahil. Jaehyun akan berubah menjadi jevan pada malam hari. "Apa yang harus aku lakukan?" Membawa jevan kedalam pesta yang dikunjungi banyak orang, terutama mempertemukan jevan dengan perempuan itu sama saja seperti membawa seekor singa lapar kedalam tempat penyimpanan daging segar.

Jevan tak mungkin bisa beradaptasi dengan mudah. Bahkan ia harus berusaha keras untuk mendapatkan belas kasih laki laki itu.

Lily yakin, sebenarnya tanpa kehadirannya pun acara akan tetap berjalan lancar dan ayah bukanlah seseorang yang begitu peduli pada kehadirannya atau tidak.

Perjodohan ini merupakan rencana ibu tirinya. Sejak awal ibu pasti sudah tau penyakit mental yang dialami jaehyun. Alasan menginginkan kehadirannya adalah hanya salah satu rencana busuk wanita gila itu. Ia yakin, mereka semua hanya ingin melihat betapa hancur hidupnya bahkan setelah keluar dari rumah. Sepertinya, sampai akhirpun ibu tirinya tak akan membiarkannya hidup dengan tenang.

"Apa aku harus menolaknya dengan baik?"

Jika ibu tirinya yang menelepon ia akan dengan tegas menolak tanpa berpikir, tapi, ibu tirinya sangat tau bahwa ia memang tak akan bisa menolak ataupun membantah ucapan ayah. Meskipun ayah tak peduli lagi padanya, sampai kapanpun ayah adalah satu satunya orang tua yang ia miliki. Juga, sudah sangat lama ia tak melihat ayah. Semakin hari ayah semakin tua. Ia tak ingin menyesal dikemudian hari. Setidaknya, hanya ini yang bisa ia lakukan untuk ayahnya.

"Tapi, bagaimana caranya aku berbicara pada jevan? Dia tak mungkin dengan mudah mengatakan 'iya aku akan datang tanpa mengacau' itu terdengar mustahil" Lily menghela nafas lelah. Menjatuhkan kening diatas meja makan.

Jevan memang sedikit berubah tapi itu masih dalam linkungan sekitarnya. Ia masih kurang yakin jevan bisa menahan emosi saat melihat wanita diluar sana.

"Sayang, ada apa?" Jaehyun muncul dari arah dapur, meletakkan segelas susu dihadapan Lily lalu mengusap lembut Surai hitam sang istri.

Kepala kecil itu sedikit bergerak miring, menatap jaehyun dengan bibir manyun. "Aku dalam masalah"

"Hah?!" Kepanikan jaehyun berhasil membuat Lily terkekeh. Ia menarik pelan tangan besar suaminya. Mengarahkannya tepat dihadapan bibir lalu mengecupnya lembut. "Bukan masalah besar, jangan cemas"

"Tapi sepertinya masalahnya cukup serius. Katakan, aku pasti akan membantumu"

Ah, entah kenapa hanya dengan melihat wajah tampan suaminya masalah sulit seperti akan selesai dengan mudah. Tatapan hangat yang terlihat cemas, senyum manis yang menawan kemudian suara lembut yang menenangkan berhasil membuat hatinya meleleh. Ia tak menyangka setiap hari kedua matanya dapat melihat pemandangan indah seperti ini. Sebenarnya kebaikan apa yang aku lakukan di kehidupan lalu sehingga tuhan membalas dengan keindahan ini.

"Aku mencintaimu"

Jaehyun terpaku mendengar ungkapan yang keluar begitu saja dari mulut gadis itu. Wajahnya yang menawan semakin menawan ketika merona. "Aku... aku juga mencintaimu" ia membalas dengan malu malu.

Serupa Tapi Tak SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang