28. jangan menyesal

482 80 16
                                    

Happy reading~
Typo!!!

.
.

"...van... Jevan..."

Suara itu mengalun lembut ditelinganya. Jevan mengerjab, membuka mata. Wajah cantik dengan senyum menawan milik Lily menjadi pemandangan pertama yang ia lihat.

"Kau tidak mau bangun?"

"Hah?" Jevan beralih menatap sekeliling. Cahaya mentari telah menyinari seluruh kamar. Ia merasa baru saja menutup mata.

"Hey, ada apa? Kau terlihat bingung. Apa kau mimpi buruk?..."

"Yeah?..."

"Hahaha lucu sekali"

Jevan tertegun. Lily terlihat sangat bersinar dan berbeda.

Cup~

"Eh!?" Lagi lagi jevan tertegun. Tiba tiba Lily memajukan wajah dan mengecup tepat dibibirnya lalu menatapnya dengan senyuman seolah itu bukan apa apa.

"Pergilah pergilah mimpi buruk dan datang datanglah mimpi indah. Nah, aku sudah membaca mantra, kau tidak akan bermimpi buruk lagi hehe"

"..." Seolah bisu jevan terdiam menatap tak percaya wajah bersinar yang tersenyum kearahnya itu.

"Sudah, ayo bangun. Mereka sudah menunggumu diluar" Lily beranjak kearah pintu.

"Tunggu, apa maksudmu... Mereka? Siapa? Zack?"

Wajah cantik Lily merengut lucu. Bersidekap kesal didepan pintu. "Ada apa denganmu? Kau benar benar bermimpi buruk? Sampai lupa mereka semua dan siapa Zack?"

Jevan membasahi kerongkongannya yang terasa kering. Ia bingung. "Maaf, aku hanya merasa aneh. Ini seperti mimpi"

"Pffthhey bangun, kau sudah berada didunia nyata. Cepat keluar, ibu, ayah dan anak anak sudah menunggumu. Mereka pasti sedang mengoceh sekarang"

"Hah?" Jevan semakin bingung. Ia ingin kembali bertanya namun Lily sudah pergi. "Lily t-tunggu!" Ia beranjak dari kasur, berlari menyusul Lily.

Jevan benar benar tak percaya apa yang sedang terjadi. Seolah dunia telah berbalik kearahnya. Lily memperlakukannya seperti kami adalah pasangan suami istri, lalu anak anak? Ayah dan... Ibu?...

Ibu masih hidup?...

Dan apa yang terjadi pada jaehyun?...

Apa tubuh ini telah menjadi miliknya selamanya?...

Jevan mengepalkan tangan. Menutup mata dan begumam. "Tuhan, jika ini mimpi, aku mohon jangan bangunkan aku"

Langkah kakinya terhenti tepat diruang makan. Tubuhnya seketika membeku seiring memerahnya kedua manik mata. Disana ia bisa melihat lily, ayah dan dua anak kecil yang memiliki wajah perpaduan Lily dan dirinya.

Kemudian wanita tua yang masih terlihat cantik muncul dari dapur.

"Ibu..." Jevan tak bisa mengendalikan suaranya yang gemetar. Ibunya terlihat sangat berbeda. Wajah itu terlihat lebih bersinar dan bahagia.

"Hey, kau masih belum menghilangkan kebiasaan burukmu setelah bangun tidur?... Ck ck, seharusnya kau harus menjadi contoh yang baik untuk anak anakmu. Cepat mandi sana. Kami sudah lapar menunggumu" Wanita tua itu mengoceh.

Tidak, jevan tak lagi bisa menahan air mata yang memenuhi pelupuk mata. Didepan semua orang ia menangis tersedu seperti anak kecil.

Saat ini semua menatapnya dengan tatapan cemas.

"Ibu, ayah menangis"

Jevan terenyuh mendengar itu. Gadis kecil itu memanggilnya ayah?...

"Sayang, ada apa?" Lily menghampirinya.

Serupa Tapi Tak SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang