Happy Reading 📖
.
.
.
.
Merkel Sweet Cafe
10.08 a.m.
Sebuah cafe yang terletak di pusat kota New York tengah begitu ramai di kunjungi oleh para pelanggannya, cafe yang begitu nyaman untuk sekedar bersantai atau pun makan siang. Keramahan di cafe tersebut yang membuat para pelanggan merasa betah karena begitu di layani dengan baik oleh para pelayannya
"Dua americano dingin dan dua pancake. Dessert yang baik di hari yang begitu cerah ini, silahkan tunggu pesanan kalian aku akan kembali dalam waktu lima menit, permisi"
Dua orang pasangan setengah baya yang merupakan pelanggan di cafe tersebut hanya bisa tersenyum dan mengangguk mendengar perkataan sang pelayan cantik yang begitu melayani mereka dengan begitu ramah
Dia adalah Sana Arrabella Carson, wanita yang memiliki paras yang cantik bertubuh ramping dan molek menjadikan nilai plus bagi nya untuk di sukai oleh para pelanggan di cafe tersebut. Langkah nya begitu ringan sambil membawa catatan pesanaan para pelanggan dengan senyum indah yang sejak tadi terus terukir indah di bibir mungil dan ranumnya
"Pesanan selanjutnya.. segera di siapkan" Ujar gadis itu sambil memberikan catatan pesenaan tadi kepada meja barista
"Sana tolong antar kan pesanan ini di meja no 18" Pinta salah seorang pegawai di cafe itu yang tak lain iyalah temen sepekerjaan Sana
"Yah tentu, meja no 18. Apa setelah ini masih ada Jhon?" Tanya Sana pada Jhon yang merupakan seorang koki di cafe itu
Sontak pria berbola mata hanzel itu menggeleng kan kepalanya "Ku rasa tidak ada, dan kau bisa beristirahat sebentar"
"Hemm baiklah" Sana mengangguk sambil meraih nampan berisi pesanan pelanggan
Dengan langkah yang begitu ringan dan di tambah senyum tipis dari bibirnya Sana mulai berjalan menghampiri pelanggan yang menempati meja no 18
"Pesanan anda Tuan, silahkan di nikmati" Ujar Sana sambil meletakkan pesanan tersebut dengan begitu hati-hati ke atas meja
"Oke thanks you. Tapi sebentar"
"Yeah, ada yang bisa ku bantu lagi?"
Pria pelanggan itu menggeleng dengan pandangan yang terus menatap lekat wajah Sana "No, apa aku bisa mendapat nomor telepon mu? Kau sangat cantik dan aku tertarik pada mu Nona"
Namun Sana malah tersenyum mendengar perkataan pelanggan nya, karena ini bukan kali pertama wanita itu di mintai nomor telepon oleh para pelanggan di cafe tersebut namun ada banyak sekali para pelanggan pria yang masih berusia muda atau pun tua yang meminta nomor telepon nya dengan alasan karena mereka tertarik pada Sana
"Sure, berikan ponsel mu" Ujar Sana pada akhirnya dan langsung di angguki cepat oleh pelanggan nya itu
Pria pemilik mata biru yang seperti nya penduduk asli kota ini tak bisa menghilangkan senyumannya sambil terus memandangi wajah cantik Sana yang tengah mengetikkan nomor telepon di ponselnya. Lantas setelah selesai Sana kembali menyerahkan ponsel milik pria itu
"Itu nomor telepon ku. Kau bisa menyimpan nya sesukamu, permisi"
"Yes, thanks you" Kata pelanggan pria itu dengan senyum bahagianya
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL TUAN MUDA [On Going]
Romance"Aku pria brengsek, tapi apa aku berhak untuk jatuh cinta pada mu?" "Bukankah kita sama-sama seorang pendosa? Tapi kenapa seolah kau berkata seperti sedang jatuh cinta pada seorang bidadari?" Mature Content Saida story