Happy Reading 📖
.
.
.
.
.
San Francisco California
15.40 a.m.Matahari di langit California akan mulai berpindah ke peraduan nya hingga menciptakan senja sore yang begitu indah di upuk timur. Seorang wanita cantik berambut cokelat panjang tergerai nya tengah berusaha membuka kedua mata indahnya saat di rasa sinar ke emas-emasan menembus retina matanya
Namun kini kedua mata indah dengan bulu mata lentik itu telah benar-benar terbuka dan mulai menyadari jika saat ini dirinya bukan berada di dalam kamar milik Dahyun, melainkan di dalam kamar gadis kecil yang kini tengah tertidur pulas dalam pelukannya
Sana tersenyum lembut sambil membelai wajah Vanka yang tertidur nyenyak di samping nya
"Wajah mu begitu mirip dengan Daddy mu saat sedang tidur Vanka" Sana berkata dengan lengannya yang terus membelai lembut wajah Vanka karena memang garis wajah gadis kecil itu begitu mewarisi wajah sang Ayah
Setelah memandangi wajah Vanka cukup lama kini dengan gerakan perlahan Sana melepaskan pelukannya dari tubuh mungil itu lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjang sambil menatap jam dinding yang ternyata telah menunjukkan pukul setengah empat sore. Sana bahkan baru tersadar jika dirinya dan juga Vanka cukup lama tertidur hingga hari sudah menjelang sore
Mungkin karena Sana dan Vanka begitu kelelahan, sebab pagi tadi hingga siang hari mereka banyak menghabiskan waktu di mansion orang tua Dahyun, karena memang akhir-akhir ini Sana dan Vanka lebih sering datang berkunjung ke mansion orang tua Dahyun di saat Dahyun sedang tidak ada bersama mereka
"Mommy.."
Panggilan khas bangun tidur itu seketika menghentikan lamunan Sana, hingga mendapati jika Vanka sudah terbangun dari tidurnya bahkan saat ini tengah merenggangkan tubuhnya dengan wajah bangun tidur yang terlihat menggemaskan bagi Sana
"Hey.. Mommy di sini sayang"
"Apa Daddy sudah kembali pulang Mommy?" Tanya Vanka yang kini sudah ikut menyadarkan tubuhnya pada sandaran ranjang tepat di samping Sana
"Daddy mu? Oh.. kau benar, tapi Mommy pun tidak tau sayang. Tapi tunggu sebentar Mommy akan kembali menghubungi Daddy mu" Balas Sana karena memang dirinya baru mengingat jika Dahyun belum juga menghubungi nya sampai saat ini
Lantas Sana segera meraih ponselnya yang wanita itu letakan di atas nakas di samping ranjang lalu dengan cepat Sana menekan nomor telepon Dahyun untuk kembali menghubungi nya. Dering pertama telah terdengar namun belum terjawab lalu dering kedua tetapi tak juga mendapat jawaban hingga dering ketika ternyata panggilan pun tak kunjung juga di jawab, hingga pada akhirnya suara operator seluler yang menjawab akan panggilan Sana
Wanita itu menghembuskan nafasnya pelan, ini sudah kedua kalinya Sana menghubungi Dahyun namun tetap tak juga di jawab oleh pria itu, padahal sebelumnya Dahyun tak akan pernah menghiraukan panggilan Sana seperti saat ini
Sontak Sana menggeleng lemah pada Vanka yang sedari tadi terus memperhatikan nya
"Daddy mu.. tak juga menjawab telepon Mommy sayang, dan sepertinya Daddy belum kembali pulang"
"Tapi kenapa Daddy harus terus mengabaikan telepon dari Mommy, apa itu sangat menggangu pekerjaan nya?" Ucap Vanka yang kini tengah menampilkan wajah sendunya
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL TUAN MUDA [On Going]
Romansa"Aku pria brengsek, tapi apa aku berhak untuk jatuh cinta pada mu?" "Bukankah kita sama-sama seorang pendosa? Tapi kenapa seolah kau berkata seperti sedang jatuh cinta pada seorang bidadari?" Mature Content Saida story