Happy Reading 📖
.
.
.
.
.
San Francisco California
Hujan deras mengguyur lebat hari itu, namun ada seorang pria terus berlari membiarkan tubuhnya basah kuyup terguyur hujan, bahkan langit terlihat begitu mendung hingga di tambah dengan suara petir bergemuruh kencang yang menggambarkan cuaca yang begitu buruk saat itu
Nafasnya tersengal-sengal dan terasa begitu berat sedangkan kakinya terus berlari mengejar seorang wanita yang mencoba pergi darinya. Bukan perasaan marah yang menyelimuti hatinya saat melihat wanita yang di cintai nya berusaha pergi darinya, namun kali ini perasaan hati pria itu terasa begitu sakit dan lemah serasa kehidupan berhenti sampai di sana. Sebab pria itu tidak ingin lagi merasakan rasanya kehilangan untuk yang kedua kalinya
"Sana!"
"Sana! Ku mohon jangan tinggalkan aku! Sana!!"
Dahyun terus berteriak sekuat tenaga sambil berlari di tengah-tengah guyuran hujan yang turun semakin deras, bahkan sialnya langkah kaki pria itu terasa begitu berat untuk mengejar sosok Sana yang terus berlari semakin jauh darinya
"Aku mohon kembalilah pada ku Sana! Jangan tinggalkan aku seperti ini Sana!" Teriak Dahyun sekuat tenaganya
Namun justru Sana semakin berlari cepat darinya dan suara teriakan wanita itu semakin membuat hati Dahyun hancur saat itu juga
"No! Aku membenci mu Dahyun! Aku akan pergi dari mu!" Pekik Sana dan berlari semakin menjauh
"No!! Jangan lakukan itu ku mohon jangan lakukan itu!!"
"Aku membenci mu. Aku akan pergi darimu!!"
"No!! No!! Sana!!"
Deg!
Seketika sosok Sana tiba-tiba hilang dari pandangan nya, dan saat itu pun alam bawah sadar nya mulai mengambil alih dengan detak jantung yang berdetak begitu kencang juga nafas yang begitu memburu hingga keringat dingin sudah membasahi kening juga wajahnya
"Daddy? Daddy bangunlah"
"Daddy bangunlah.."
Sontak tubuhnya terperanjat dengan mata perlahan terbuka ketika telinganya sayup-sayup mendengar suara Vanka memanggil nya, maka hal itu pun semakin menyadarkan Dahyun dari kejadian yang baru saja di alami nya yang ternyata hanyalah sebuah mimpi. Pria itu mencoba mengerjapkan matanya beberapa kali hingga kini pandangannya langsung mendapati keberadaan sang putri di samping nya
"Vanka.." Panggil Dahyun masih dengan suara tersengal-sengal nya
"Daddy are you okay? Sepertinya kau bermimpi buruk" Ujar Vanka sambil mengusap peluh yang membasahi kening sang Ayah
Melihat wajah sang putri yang begitu menghawatirkan nya membuat lengan Dahyun terangkat untuk mengusap lembut wajah Vanka
"Yeah.. Daddy baik-baik saja. Itu.. hanya mimpi ternyata"
"Dalam mimpi mu kau terus menerus memanggil nama Mommy. Apa kau sangat merindukan Mommy Daddy? Sampai-sampai kau harus bermimpi seperti itu?" Tanya Vanka
Dahyun lama terdiam mendengar perkataan putri nya, sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjang lalu membawa tubuh mungil Vanka untuk masuk dalam pelukannya
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL TUAN MUDA [On Going]
Romance"Aku pria brengsek, tapi apa aku berhak untuk jatuh cinta pada mu?" "Bukankah kita sama-sama seorang pendosa? Tapi kenapa seolah kau berkata seperti sedang jatuh cinta pada seorang bidadari?" Mature Content Saida story