Happy Reading 📖
.
.
.
.
.
San Fransisco California
21.50 p.m.Kenyataan baru yang harus Sana terima mulai saat ini menjadi tanggung jawab terberat yang pernah wanita alami, namun di satu sisi dirinya pun juga merasa senang bisa menjadi seorang Ibu untuk Vanka. Walaupun gadis kecil itu bukan terlahir dari rahimnya namun karena adanya rasa simpati yang begitu besar dalam hatinya Sana ingin menganggap Vanka seperti anaknya sendiri dan ingin memberikan kasih sayang juga perhatian nya pada gadis malang itu
Awan di langit California saat ini telah sepenuhnya gelap menciptakan suasana yang begitu dingin karena malam telah tiba. Begitu pun dengan seorang wanita yang baru saja melangkah masuk ke dalam walk in closed di dalam sebuah kamar mewah
Tempat di mana semua pakaian nya telah tersedia begitu rapih di dalam sebuah lemari kaca, bahkan dirinya sudah menjadi seperti Nyonya besar di mansion milik Tuan muda Anderson
Sret!
Wanita itu Sana, dan baru saja dirinya mengenakan piyama tidur tetapi sebuah lengan kekar telah melingkar manis di kedua pinggang nya. Sana sedikit terkejut, namun kini wanita itu sudah harus terbiasa menerima perlakuan seperti itu dari seorang pria yang tengah memeluk nya kini
"Why?" Tanya Sana melirik sekilas pada Dahyun yang kini begitu nyaman meletakkan dagu di atas pundak nya
Sontak pria itu hanya menggeleng pelan sambil menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Sana
"No, aku hanya ingin memeluk mu seperti ini" Balas Dahyun terdengar begitu lirih
Sana tak ingin menjawab, namun wanita itu masih membiarkan Dahyun untuk terus memeluk nya. Dan terkadang Sana selalu di buat bingung akan sikap Dahyun, sebab beberapa menit yang lalu pria itu terkesan begitu dingin padanya tapi lihatlah sekarang Dahyun malah bersikap begitu manja
Namun semakin lama pelukan itu terjadi maka semakin aneh pula tingkah yang di lakukan oleh Dahyun, karena kini hidup mancung juga bibirnya itu tengah menciumi sekitaran bahu mulus juga leher jenjang milik Sana, membuat sang empu menggigit bibir bawahnya berusaha agar tak tergoda akan sentuhan itu sebab Sana sudah tau jika sentuhan seperti ini akan berujung ke arah mana
"Kau.. tidak melupakan persyaratan kita bukan?" Ujar Sana terdengar begitu lembut
Bibirnya yang baru saja ingin memberikan hisapan lembut di leher Sana tapi kini mendadak terhenti karena mendengar ucapan dari wanita itu, maka dengan hembusan nafas beratnya perlahan Dahyun menjauhkan wajahnya dan melonggarkan pelukannya
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL TUAN MUDA [On Going]
Romance"Aku pria brengsek, tapi apa aku berhak untuk jatuh cinta pada mu?" "Bukankah kita sama-sama seorang pendosa? Tapi kenapa seolah kau berkata seperti sedang jatuh cinta pada seorang bidadari?" Mature Content Saida story