Warning!
Part ini mengandung content 21+ di harap untuk bijaklah dalam membaca
Happy Reading 📖
.
.
.
.
.
.
Medical San Francisco
11.20 a.m.Di dalam sebuah ruang pemeriksaan dengan berbagai alat canggih khusus untuk memeriksa kandungan yang kini tengah Sana datangi. Bahkan wajah cantik wanita itu terlihat begitu serius mendengarkan seorang dokter wanita yang beberapa menit lalu baru saja selesai memeriksa akan kandungannya
Setelah mendengar kan penjelasan dokter akan kandungan nya dan memberikan resep obat juga jadwal cek up yang harus rutin Sana datangi setiap bulannya. Kini Sana pamit keluar ruangan karena pemeriksaan kandungan nya telah berakhir
Sedangkan itu di luar ruangan Dahyun tengah menunggu Sana sambil sibuk dengan ponsel di genggaman tangannya, pria itu memang tidak ikut masuk mengantar Sana ke dalam karena entah kenapa malah memilih untuk menunggu di luar ruangan pemeriksaan
"Sepertinya ponsel mu lebih penting daripada ikut mengantar ku masuk ke dalam"
Mendengar suara yang tak asing di telinga nya membuat fokus Dahyun pada layar ponselnya pun mulai teralihkan dan cepat-cepat pria itu berdiri di depan Sana yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan
"Honey? No bukan begitu, tadi aku memang ingin menyusul mu masuk ke dalam tapi ada email dari-"
"Yeah it's okay, aku mengerti jika pekerjaan juga sangat penting untuk mu. Ayo aku ingin pulang" Ujar Sana dengan cepat sambil berjalan meninggalkan Dahyun
Sontak Dahyun hanya bisa menghembuskan nafas beratnya saat melihat wajah datar Sana namun kini dengan cepat pria itu merangkul mesra pinggang Sana dan berjalan di sampingnya
"Tapi bagaimana kata dokter, apa kandungan nya baik-baik saja? Dokter mengatakan apa saja padamu?" Tanya Dahyun sambil tak pernah lepas menatap Sana yang berjalan di sampingnya
"Nanti akan ku jelaskan saat kita sampai di mansion" Balas Sana masih dengan wajah datarnya tanpa ingin balas menatap Dahyun
"Baiklah, tapi sebelum pulang bagaimana kita pergi makan siang di luar, kebetulan ini sudah waktunya jam makan siang, kau mau?" Ajak Dahyun dengan tatapan lembut nya menatap Sana
"No, aku lelah dan ingin cepat-cepat pulang" Tolak Sana dengan cepat bahkan bisa terlihat raut wajahnya sudah terlihat begitu badmood
Lagi-lagi Dahyun hanya bisa menghembuskan nafas beratnya, mungkin sikap Sana yang seperti itu karena salah Dahyun sendiri yang tidak ikut mengantarkan Sana memeriksakan kandungannya ke dalam ruang pemeriksaan.
*****
Sesampainya di mansion Sana langsung turun dari mobil tanpa ingin menunggu Dahyun yang seperti biasa selalu membukakan pintu untuknya, namun kini wanita itu telah membuka nya lebih dulu lalu melangkah cepat masuk ke dalam mansion membuat Dahyun harus dengan cepat juga menyusul kekasihnya itu
Dahyun belum menyadari akan apa yang terjadi dengan Sana, sebab setelah keluarnya wanita itu dari dalam ruangan pemeriksaan sikap nya tiba-tiba berubah menjadi datar, bahkan saat di perjalanan tadi Sana terus diam dan tak ingin mengeluarkan suaranya sedikit pun untuk berbicara pada Dahyun
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL TUAN MUDA [On Going]
Romansa"Aku pria brengsek, tapi apa aku berhak untuk jatuh cinta pada mu?" "Bukankah kita sama-sama seorang pendosa? Tapi kenapa seolah kau berkata seperti sedang jatuh cinta pada seorang bidadari?" Mature Content Saida story