Happy Reading 📖
.
.
.
.
Satu minggu kemudian..
San Fransisco California
16.56 p.m.Hari yang begitu cepat sekali berlalu hingga tak terasa satu minggu sudah Sana tinggal di mansion megah milik Tuan muda Anderson, bahkan bukan hanya tinggal, namun sudah satu minggu ini juga Sana benar-benar melakoni peran nya dengan baik untuk menjadi seorang Ibu bagi Vanka
Saking berbakat nya Sana melakoni perannya wanita itu sampai terbawa perasaan hingga menyebabkan rasa kasih dan sayang nya ternyata semakin bertambah pada Vanka. Sana merasa semakin nyaman terus berada bersama gadis kecil itu, walupun dirinya belum berpengalaman mengurus seorang anak namun anehnya jika bersama dengan Vanka sikap keibuan yang di milikinya hadir dengan sendirinya
Seperti halnya pada sore hari yang begitu cerah ini, Sana tengah menikmati waktu sendiri nya dengan duduk bersantai di ruang TV besar yang terlihat begitu nyaman, bahkan minuman dan camilan lezat pun sudah tersaji di atas meja tepat di depan Sana, karena perlu di catat kembali jika Sana begitu di manjakan oleh para maid saat dirinya tinggal di mansion Dahyun
Namun kini pandangan mata indah itu yang memang tengah asik melihat siaran TV semakin fokus saat mendapati seseorang yang di kenal nya tengah di wawancarai oleh beberapa awak media. Sikapnya yang berwibawa dan kharismatik juga wajah tampan yang menawan itu kini tengah terpampang pada layar televisi
Dahyun Gilbert Anderson, pengusaha muda berkelas dunia. Ya itu isi artikel yang di baca oleh Sana mengenai siaran TV di depannya, walaupun ini bukan kali pertama Sana melihat wajah Dahyun di layar tv, tetapi justru kali ini berbeda, saat melihat siaran itu entah kenapa ada rasa bangga menyelimuti hatinya
Entahlah wanita itu pun tidak tau kenapa akhir-akhir ini Sana selalu merasa kagum jika melihat Dahyun. Padahal sudah satu minggu ini pria itu bersikap begitu kaku dan dingin kepada Sana, seakan sikap nakal dan liarnya tidak lagi terlihat, bahkan sering sekali Dahyun selalu menghindar untuk tak tidur satu ranjang bersama Sana. Sedikit aneh melihat nya, namun jika Sana ingin jujur wanita itu malah merindukan sikap Dahyun saat pertama kali mereka bertemu dulu
Dan bahkan kini tanpa Sana sadari langkah kaki kecil telah mendekat ke arahnya lalu mendudukkan tubuhnya tepat di samping Sana yang masih belum menyadari kedatangan nya
"Mommy?.. Mommy.. Mommy!!"
Sontak panggilan yang cukup keras itu mampu membuyarkan lamunan Sana hingga mendapati keberadaan Vanka di sampingnya
"Oh! Sa- sayang.. kau sudah selesai mandi?" Ujar Sana sambil mengelus lembut pipi tirus Vanka
"Hemm.. baru saja, tapi ada apa dengan mu Mommy? Aku memanggilmu sampai dua kali tapi kau tetap saja diam, ada hal yang sedang kau pikir kan?" Tanya Vanka dengan tatapan yang begitu teduh menatap Sana
Lantas wanita itu menggeleng dan tersenyum lembut pada Vanka "No.. tidak ada, tidak ada hal sedang Mommy pik-"
"Aaa.. aku tau, pasti Mommy sedang memikirkan Daddy saat melihatnya di tv bukan?" Potong Vanka dengan cepat saat gadis kecil itu ikut mengalihkan atensi nya pada layar tv yang tengah di tonton oleh Sana
"Ah.. dari mana kau tau itu Vanka?.."
Gumam Sana, dan tanpa ingin mengakui itu di depan Vanka maka dengan cepat Sana menggelengkan kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL TUAN MUDA [On Going]
Romance"Aku pria brengsek, tapi apa aku berhak untuk jatuh cinta pada mu?" "Bukankah kita sama-sama seorang pendosa? Tapi kenapa seolah kau berkata seperti sedang jatuh cinta pada seorang bidadari?" Mature Content Saida story