Happy Reading 📖
.
.
.
.
.
Maldives
09.05 a.m.Lima menit sudah berlalu setelah kepergian Sana dari dalam toilet tadi, namun sampai saat ini wanita itu belum juga kembali menemui Dahyun dan Vanka untuk menghabiskan sarapan paginya. Bahkan Dahyun yang menyadari itu merasa sedikit khawatir, apa yang di lakukan oleh kekasihnya itu di dalam toilet? Apalagi Dahyun merasa ada yang berbeda dengan sikap Sana saat ini
"Vanka, habiskan saja sarapan mu. Daddy harus melihat Mommy di toilet" Ucapan seperti itulah yang Dahyun utarakan pada Vanka yang masih terduduk di depannya
Sontak gadis kecil yang masih asik dengan makanannya mau tak mau harus mendongakkan kepalanya menatap wajah sang Ayah
"Memangnya ada apa dengan Mommy Daddy?" Tanya Vanka dan langsung mendapat gelengan cepat dari Dahyun
"Tidak tau, tapi kau tunggu saja di sini Daddy tak akan lama" Jawab Dahyun sambil bangkit dari duduknya
Sedangkan respon sang putri hanya bisa menganggukkan kepalanya, dan untung saja Vanka penurut dan tidak lagi menanyakan tentang permintaan dirinya yang ingin memiliki seorang adik. Lantas kini Dahyun mulai melangkah masuk ke dalam resort dan berjalan menuju toilet yang memang berada tak cukup jauh
Tok
Tok
Tok
Pintu toilet telah di ketuk namun belum ada respon dari dalam, Dahyun berniat untuk langsung membukanya namun sayangnya pintu tersebut terkunci dari dalam
"Honey.. Kau sedang apa? Bisa buka pintunya? Sana.." Panggil Dahyun namun tetap tak ada jawaban dari dalam toilet
Jelas hal itu membuat Dahyun panik dan saat pria itu akan membuka pintu toilet secara paksa namun nyatanya pintu tersebut telah lebih dulu terbuka dari dalam dan menampilkan Sana dengan tatapan wajah datarnya, sehingga hal itu mampu membuat Dahyun mulai bernafas lega
"Hah astaga, ku kira kau kenapa-kenapa di dalam. Are you okay?" Tanya Dahyun dengan wajah paniknya
Namun respon wanita itu hanya terdiam, dan menatap Dahyun sekilas lalu berjalan melewati nya begitu saja tanpa ingin mengucapkan apapun. Melihat sikap Sana seperti itu jelas membuat Dahyun merasa semakin panik maka kini dengan cepat pria itu menarik lembut lengan Sana untuk kembali menghadap padanya
"Hey.. Sana ada apa? Apa kau... masih memikirkan permintaan Vanka yang tadi? Honey aku tau kau-"
"Aku tidak bisa menjawab permintaan Vanka, dan aku belum bisa menjawab permintaan mu juga Dahyun. Itu semua masih terasa membingungkan untuk ku" Ujar Sana dengan cepat juga tatapan nya yang sendu menatap Dahyun
Mendengar itu Dahyun akhirnya paham, maka kini pria itu menghela nafas panjang sambil menggenggam lembut kedua lengan Sana dengan tatapan yang begitu teduh menatap wajah kekasihnya
"Jadi karena itu sikap mu menjadi lebih pendiam seperti tadi. Sana.. aku mengerti itu pasti sangat sulit untuk kau jawab, dan maafkan aku karena telah membuat mu bingung akan permintaan ku dan Vanka. Tapi jika kau memang masih belum bisa menjawab nya itu tak apa, aku pasti akan terus menunggu sampai kau mau menjawabnya" Balas Dahyun begitu lembut dengan senyum meyakinkan di akhir kalimat nya
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL TUAN MUDA [On Going]
Romance"Aku pria brengsek, tapi apa aku berhak untuk jatuh cinta pada mu?" "Bukankah kita sama-sama seorang pendosa? Tapi kenapa seolah kau berkata seperti sedang jatuh cinta pada seorang bidadari?" Mature Content Saida story