Part 3 [Sana Carson]

371 37 6
                                    

Happy Reading 📖

.

.

.

.

Mansion Anderson

Wajah tampannya tampak terlihat gusar melihat putri semata wayangnya tengah terbaring lemah di atas ranjang queen size milik nya dengan kedua mata terpejam. Sekitar 4 menit yang lalu seorang dokter baru saja memeriksa akan keadaan Vanka dan mengatakan jika gadis kecil itu mengalami demam tifoid, demam yang di sebabkan oleh bakteri salmonella thyphi, bakteri yang biasanya di temukan di air atau makanan yang terkontaminasi

Jelas Dahyun merasa begitu panik setelah mendengar penjelasan dari seorang dokter tadi, hingga pria itu semakin merasa bersalah pada akhirnya. Dahyun berpikir jika keadaan Vanka yang sedang sakit hingga mengalami penyakit seperti ini itu semua karena kesalahannya yang tidak pernah memperhatikan juga memperdulikan kesehatan putrinya beberapa hari belakangan ini

"Permisi Tuan, sup hangat untuk Nona Vanka sudah siap" Ujar salah seorang maid di mansion nya itu

Dahyun melirik sekilas dan menganggukkan kepalanya "Ya, letakkan saja di situ"

"Baik Tuan, jika begitu saya permisi" Ucap seorang maid itu dan berlalu pergi

Sedangkan Dahyun masih terus berdiri di samping ranjang putrinya dengan tatapan sendu yang tersirat jelas di wajah tampannya. Hati pria itu selalu merasa tak menentu jika tengah berada bersama dengan putri nya sendiri, entah itu rasa takut, rasa khawatir hingga rasa sakit semua perasaan itu selalu berkecamuk di dalam dirinya

Atau lebih tepatnya.. Vanka adalah salah satu kelemahannya

"Dady.."

Panggilan lirih itu seketika menghentikan lamunan Dahyun, sontak kini pria tampan itu mulai mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang tepat di samping Vanka yang telah membuka mata

"Hey.. kau bangun? Ada apa sayang kau merasakan sakit, di mana beri tau Dady" Ujar Dahyun sambil mengelus rambut panjang milik putri nya

Namun justru Vanka hanya terdiam dengan pandangan yang menatap kosong ke atas langit-langit kamar nya, wajah gadis kecil itu terlihat begitu pucat, bahkan hidung dan bibirnya tampak memerah karena demam tinggi pada tubuhnya

"Kenapa terus diam, apa kau masih marah pada Dady? I'm sorry Baby, Dady tidak bermaksud untuk membentak mu saat itu. Dady hanya ingin kau-"

"Apakah aku bisa bahagia Dady?" Ucap Vanka dengan nada lirihnya namun masih dengan pandangan yang menatap kosong ke langit kamarnya

"W- what? Kenapa berkata begitu. Ya, tentu saja kau bisa bahagia, putri Dady harus bisa merasakan kebahagiaan dan Dady berjanji akan selalu menjadi orang yang membuat mu bahagia" Balas Dahyun dengan lengan yang tak pernah henti mengelus dan mengecup puncak kepala putrinya

Mendengar jawaban itu membuat Vanka mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah sang Ayah dengan mata sayu nya itu "Tapi kenapa sampai saat ini aku belum bisa merasakan kebahagiaan itu Dady?"

Deg!

Hati Dahyun merasa tertohok mendengar perkataan sang putri kali ini, bahkan ini menjadi ketakutan terbesar bagi Dahyun jika perkataan seperti itu sudah terlontar dari bibir putrinya

"Kenapa kau diam Dady?" Tanya Vanka yang kini sudah membuang pandangannya dari Dahyun

Pria tampan itu menghentikan usapannya dari atas kepala Vanka dan beralih menatap datar wajah putri nya Lantas berkata

SCANDAL TUAN MUDA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang